The development of social media which has become a primary need in the modern era coupled with the Covid-19 pandemic has become a serious problem that must be faced by children. Not infrequently, children become victims of their unpreparedness in using social media. In this study, the author uses a library research method that uses library materials as a data source. Families, churches, and schools as “duty-bearers” for children must be able to help children who are victims of social media get out of their slump and the negative stigma that binds them. The conclusion of this study is an effort to help children who are victims of social media regardless of their problems by implementing Christian Religious Education centered on education to the obedience of faith. The author presents three proposals related to efforts to educate children who are victims of social media. AbstrakPerkembangan media sosial yang telah menjadi kebutuhan primer di era modern ditambah dengan kondisi pandemi Covid-19 menjadi persoalan serius yang harus dihadapi oleh anak-anak. Tak jarang, anak menjadi korban dari ketidak-siapan mereka dalam penggunaan media sosial. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode penelitian kepustakaan (library research) yang menjadikan bahan pustaka sebagai sumber data. Keluarga, gereja dan sekolah sebagai “duty bearers” bagi anak harus mampu menolong anak korban media sosial keluar dari keterpurukannya dan stigma negatif yang mengikat mereka. Simpulan dari penelitian ini sebagai upaya untuk menolong anak korban media sosial terlepas dari persoalan mereka dengan menerapkan Pendidikan Agama Kristen yang berpusat pada pendidikan kepada ketaatan iman. Penulis menyajikan tiga usulan terkait upaya mendidikan anak korban media sosial.
Pembelajaran hybride class sudah cukup terkenal dikalangan sekolah tinggi. Dimana pada bulan juli 2020 pemerintah sudah memberikan izin untuk melakukan pembelajaran tatap muka dengan protokol Kesehatan yang ketat. Akan tetapi keraguan dari banyak sekolah masih banyak sehingga membuat pembelajaran online semakin diperpanjang yang dapat mengakibatkan loss learning. Maka dari itu, perlu sekali penerapan hybride class dipasca pandemi ini. Tujuan penelitian ini untuk melakukan penerapan hybride class pada Pendidikan Agama Kristen. Peneliti menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif pada peserta didik Angkatan 2021 yang masih aktif sampai sekarang. Data diperoleh melalui wawancara terstruktur sebanyak 10 responden peserta didik dengan mengggunakan google form. Hasil penelitian ini memberikan kesimpulan bahwa pembelajaran hybride class berhasil memberikan pengaruh guru terhadap peserta didik, dimana dalam kelas tersebut asik, seru, materi yang diberikan mudah dipahami, maka adanya hybride class ini sangat membantu pembelajaran pada pasca pandemi covid-19.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.