The development of social media which has become a primary need in the modern era coupled with the Covid-19 pandemic has become a serious problem that must be faced by children. Not infrequently, children become victims of their unpreparedness in using social media. In this study, the author uses a library research method that uses library materials as a data source. Families, churches, and schools as “duty-bearers” for children must be able to help children who are victims of social media get out of their slump and the negative stigma that binds them. The conclusion of this study is an effort to help children who are victims of social media regardless of their problems by implementing Christian Religious Education centered on education to the obedience of faith. The author presents three proposals related to efforts to educate children who are victims of social media. AbstrakPerkembangan media sosial yang telah menjadi kebutuhan primer di era modern ditambah dengan kondisi pandemi Covid-19 menjadi persoalan serius yang harus dihadapi oleh anak-anak. Tak jarang, anak menjadi korban dari ketidak-siapan mereka dalam penggunaan media sosial. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode penelitian kepustakaan (library research) yang menjadikan bahan pustaka sebagai sumber data. Keluarga, gereja dan sekolah sebagai “duty bearers” bagi anak harus mampu menolong anak korban media sosial keluar dari keterpurukannya dan stigma negatif yang mengikat mereka. Simpulan dari penelitian ini sebagai upaya untuk menolong anak korban media sosial terlepas dari persoalan mereka dengan menerapkan Pendidikan Agama Kristen yang berpusat pada pendidikan kepada ketaatan iman. Penulis menyajikan tiga usulan terkait upaya mendidikan anak korban media sosial.
Kemajemukan masyarakat Indonesia yang hidup di berbagai kepulauan memiliki sumber kekayaan alam dan kekayaan budaya yang besar. Namun disisi lain, pluralitas kultural ini memiliki potensi terjadinya disintegrasi atau perpecahan bangsa karena perbedaan pendapat dan pandangan hidup yang dianut. Hal ini membuktikan bahwa masyarakat Indonesia belum berhasil mengembangkan pendidikan yang menumbuhkan perilaku memberi apresiasi pada perbedaan-perbedaan budaya, agama maupun kebiasaan masyarakat suku. Fakta ini mendorong pendidikan Agama Kristen untuk segera melaksanakan peranannya dalam mempersatukan kemajemukan yang ada. Artikel ini bertujuan untuk membahas tentang pendekatan Pendidikan Agama Kristen dalam kehidupan masyarakat majemuk di Indonesia. Prosedur penelitian dari tulisan ini menggunakan metode kualitatif dan kajian kepustakaan khususnya mengenai pendekatan dan pengaturan pendidikan agama Kristen dalam kehidupan masyarakat majemuk. Hasil penelitian menyatakan bahwa guru Pendidikan Agama Kristen dan pengajar di gereja memasukkan pembahasan masyarakat majemuk dalam kurikulum atau ajaran dasar gereja yang selanjutnya dikembangkan dimensi pengetahuan, sosial, spiritual, dan komunal dari peserta didik dan jemaat.
Masalah kenakalan remaja dewasa ini semakin meresahkan masyarakat terkhusus di kota kosmopolitan seperti Jakarta. Negara-negara yang maju maupun negara yang sedang berkembang juga merasakan keresahan karena kenakalan remaja yang semakin pesat terjadi yang membawa dampak buruk dalam kehidupan sosial masyarakat. Sebut saja masalah pemberontakan terhadap orang tua, seks bebas, merokok, dan minuman berarkohol yang memabukkan. Masalah ini juga merambah ke dalam remaja gereja yang hidup bersama dengan masyarakat secara luas. Akar dari masalah ini adalah keutuhan dan keharmonisan keluarga dalam mendidik anak sesuai Firman Tuhan. Penelian ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh disharmonis dalam keluarga bagi kehidupan sosial dan spiritual anak muda. Metode yang digunakan adalah kuantitatif dengan variabel Y adalah kehidupan sosial dan spiritual remaja Masterplan Youth GBI Eben Heazer. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengaruh ketidakharmonisan keluarga berada pada kategori sangat rendah. Artinya ketidakharmonisan keluarga tidak terlalu berpengaruh besar pada kehidupan sosial dan spiritual remaja. Kenakalan remaja yang terjadi bisa saja karena dipengaruhi oleh faktor lain seperti dari keadaan ekonomi, lingkungan atau bisa dari faktor individu itu sendiri.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.