Pembelajaran IPA di tingkat SMP kini diharapkan dilaksanakan secara terpadu agar siswa memperoleh pemahaman secara holistik. Sementara itu di lapangan, pembelajaran IPA belum diajarkan secara terpadu. Tidak jarang juga bahan ajar yang digunakan oleh guru-guru SMP belum menyajikan IPA secara terpadu. Bahan ajar dari kajian fisika, kimia dan biologi yang disajikan secara terpisah. Bahan ajar memberikan ruang kepada siswa untuk belajar kapan saja dan dimana saja. Pembelajaran diharapkan dapat mengakomodir kesiapan, minat, serta profil siswa demi terwujudnya merdeka belajar. Pembelajaran berdiferensiasi merupakan strategi pembelajaran yang mampu mengakomodir kebutuhan siswa untuk mewujudkan merdeka belajar. Tujuan dari penelitian R & D ini adalah untuk menghasilkan bahan ajar berupa modul IPA Terpadu tipe connected berbasis pembelajaran berdiferensiasi pada materi lapisan Bumi kelas VII. Hasil yang diperoleh setelah dilakukan pengujian terhadap bahan ajar yang dikembangkan kepada ahli materi, ahli media dan uji praktisi (guru dan siswa) menunjukkan kategori baik pada rentang nilai 75%-89%.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganlisis kemampuan perencanaan bagi calon guru fisika dalam menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran berbasis saintifik. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif. Subjek penelitian ini berjumlah 50 orang mahasiswa pendidikan fisika semester VI tahun akademik 2019/2020 pada mata kuliah Micro Teaching. Instrumen penelitian menggunakan penilaian skala disertai rubrik dari hasil tampilan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran. Teknik analisis data menggunakan deskriptif kualitatif dan kuantitatif. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh nilai rata-rata penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran sebesar 68,53 dengan kategori baik. Capaian ini masih perlu ditingkatkan.
Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui perbedaan kemampuan berpikir kritis siswa yang diajar menggunakan model pembelajaran Numbered Heads Together dan Group Investigation. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan desain randomized control group pre-test post-test design. Penelitian dilakukan di kelas XI IPA SMA Negeri 5 Kupang. Analisis data dilakukan menggunakan uji-t. Hasil uji t dengan taraf signifikan 5% (α = 0,05) diperoleh nilai Sig(2-tailed) 0,006<α 0,05 dan nilai ttabel 2,854>thitung 1,99547 sehingga menerima Ha. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan kemampuan berpikir kritis yang signifikan antara siswa yang diajar menggunakan model pembelajaran Numbered Heads Together dan Group Investigation. Kemampuan berpikir kritis siswa yang diajar menggunakan model pembelajaran Numbered Heads Together lebih tinggi daripada siswa yang diajar menggunakan model pembelajaran Group Investigation.
This study analyzes the use of google classroom as a learning medium during the covid-19 pandemic on learning motivation. Research objectives to find out the use af google classroom as a learning medium during covid-19 and student learning motivation after using google classroom as a learning medium during covid-19. This research includes qualitative descriptive research. The research subjects were 1 physics teacher and 5 students of SMA Negeri 5 kupang. Data collection methods include observation, interviews and documentation. The results of this study concluded that the use of google classroom as a learning medium during the covid-19 pandemic on student learning motivation has gone well. Tis can be proven that the use of google classroom can increase the desire, attraction, motivation, and also arouse students desire to learn. Improving the quality of learning can be seen through increasing teaching and learning activities and improving the final of results of student acquisition
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.