Marine debris is a waste product found in the sea, whether intentionally disposed of or not. This type of plastic waste is the most commonly found in the sea.Plastic waste that found in the ocean will degrade into micro-plastics. Micro-plastics can cause harm to marine organisms and even reach humans through food chain events. In order to reduce the dangers and impacts, it is necessary to introduce the management of coastal areas as part of the ecosystem, through socialization activities to coastal communities. The results of the activities showed interest and positive responses from the community. In addition, the knowledge about the concepts of marine debris, micro-plastics and ecosystems and their relationships has also increased by i.e., of 76%.
Salah satu aspek yang perlu diperhatikan dalam menulis teks narasi adalah tata bahasa. Penguasaan terhadap tata bahasa, untuk para pembelajar bahasa, sangat penting terutama dalam menulis teks naratif. Salah satu satu aplikasi web yang dapat membantu para akademisi dan pembelajar bahasa, dalam mengecek kebahasaan, terutama grammar pada penulisan teks narasi, adalah automatic grammar checker. Automatic grammar checker adalah aplikasi web yang dapat mengecek grammar dalam sebuah karya tulis. Penelitian ini untuk mengetahui persepsi mahasiswa terhadap aplikasi grammarly dalam mengecek grammar pada penulisan teks narasi. Untuk mendeskripsikan focus penelitian ini, peneliti menggunakan pendekatan kualitatif. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli tahun 2019. Populasi penelitian ini adalah para mahasiswa semester tiga program studi pendidikan bahasa inggris, STKIP YPUP Makassar, tahun ajarana 2018/2019. Total seluruh populasi adalah sembilan puluh orang mahasiswa. Sampel penelitian adalah sepuluh orang mahasiswa mahasiswa semester tiga program studi pendidikan bahasa inggris, STKIP YPUP Makassar, tahun ajarana 2018/2019. Teknik pengambilan sampel adalah purposive sampling. Teknik pengampilan data penelitian adalah tes dan mengisi angket. Alasan peneliti menggunakan teknik tes dan agket adalah agar data penelitian valid, akurat, dan representatif. Proses analisis data dalam penelitian ini yakni membaca, mengecek, menganalisis, mereduksi dan memaparkannya dalam bentuk laporan akhir hasil penelitian. Dalam penelitian ini ditemukan mahasiswa mempunyai persepsi positif dalam menggunakan aplikasi grammarly untuk mengecek tata bahasa dalam penulisan teks naratif. Para responden mengatakan bahwa mereka sangat setuju menggunakan aplikasi grammarly dalam mengecek grammar dalam penulisan teks naratif mereka. Mereka sangat puas terhadap mutu aplikasi ini dalam mengecek tata bahasa dalam tulisan mereka.
Internalisasi Nilai-Nilai Karakter Melalui Kegiatan Ekstrakurikuler Pramuka (Studi Kasus di SDK Wae Kajong). Manusia yang karakter baik adalah produk dari sebuah proses pendidikan. Baik pendidikan formal maupun non-formal. Salah satu institusi pendidikan formal yang berupaya menelorkan manusia yang berkarakter baik adalah pendidikan dasar. Salah satu kegiatan di institusi pendidikan dasar, khususnya di SD, yang sarat dengan internalisasi nilai-nilai karakter baik, adalah kegiatan ekstra kurikuler pramuka. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan nilai-nilai karakter yang ditumbuhkembangkan dan diinternalisasikan melalui kegiatan ekstrakurikuler pramuka di SDK Wae Kajong. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif, rancangan studi kasus. Sumber data penelitian ini, yakni sumber data insani dan non-insani.Teknik pengumpulan yang digunakan: (1) wawancara mendalam, (2) obrsevasi, dan (3) studi dokumentasi. Instrument kunci dalam penelitian ini adalah peneliti sendiri. Data dianalisis dalam tiga sub-proses, yakni: reduksi data, penyajian data, dan pengambilan kesimpulan. Untuk menjamin validitas dan kredibilitas data, maka peneliti melakukan pemeriksaan terhadap data dengan menggunakan trianggulasi teknik dan sumber. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai-nilai yang ditumbuhkembangkan dan dihayati melalui kegiatan pramuka, di SDK Wae Kajong adalah percaya diri, kreatif, teliti, kerja sama, komunikatif, dialog, berpikir solutif, peduli terhadap alam, respect terhadap orang lain, mandiri, rendah hati, tenggang rasa, tegar, sederhana, solider, disiplin, rapi, sopan, tangkas, tanggung jawab, kepemimpinan, pengendalian diri, mendengarkan orang lain, konsentrasi, menaati aturan, dan ingin tahu.
Schools that are able to survive in the future are schools that embraced change. Not only embracing but managing it cleverly. Schools must be changed because the world around them changes too. When a school plans a change, it must be started from the planning of the change itself, which is determining what must be made, who changes it, when it is changed, why it is changed, and how it is changed. After everything was clear, then the school entered the movement stage. In the process of movement, schools must break through comfort zones, sell the change, strengthen individual capacity, provide financial support and facilities and strengthen school governance systems. After the school community is able to stand up, run, and race in the expected changes; then the school ensuring whether the planned changes have been carried out according to the plan or not. Then the school needs to do an evaluation and subsequently, make continuous improvements. And finally, give credit to the people involved in the change and celebrate the success of the change together.
A B S T R A KSalah satu unsur budaya yang menjadi aset orang Manggarai adalah seni musik tradisional. Bagi generasi sekarang, aset budya ini cenderung termajinalisasi. Rasa cinta anak-anak Manggarai untuk bermain music tradisional makin memudar. Partisipasi anak-anak dalam membawakan music tradisional budaya Manggarai memprihatinkan. Anak-anak kurang mengenal birama musik tradisional Manggarai seperti takitu, kedendit, concong, mbata, ndundu ndake, mumere. Jika fenomena ini terus dibiarkan maka lambat laun generasi anak Manggarai kehilangan warisan kekayaan leluhur yang sangat berharga. Kegiatan Pengadian kepada Masyarakat PkM) ini dimaksudkan untuk menumbuhkembangkan dan melestarikan musik tradisional Manggarai. Selain itu, kegiatan PkM ini juga dimaksudkan untuk memperkuat dan meningkatkan kecakapan motorik anak SD Barang Cibal, melalui pelatihan birama music tradisional Manggarai: ndundu ndake, concong, kedindit, dan takitu. Kegiatan ini didasarkan pada analisis situasi problematik yang dihadapi mitra, anak-anak SD di Kampung Barang Cibal. Pendekatan yang dipakai dalam kegiatan ini adalah pendekatan edukasi melalui pelatihan. Metode yang dipakai adalah pelatihan yang dikemas dalam suasana fun learning. Tempat pelatihan dipusatkan di rumah gendang, rumah adat Manggarai, kampong Barang Cibal. Dalam proses pelaksanaannya, kegiatan pelatihan ini melewati beberapa tahap: persiapan; rancangan kegiatan PkM; dan pelaksanaan. A B S T R A C TOne of the cultural elements that becomes the asset of Manggaraians is the art of traditional music. For the current generation, these culture assets tend to be marginalized. The love of Manggaraian childrens to play traditional music is increasingly fading. The participation of children in bringing traditional music to the Manggaraian culture is apprehensive. Children are not familiar with the traditional styles of Manggaraian music such as takitu, kedendit, concong, mbata, ndundu ndake, and mumere. If this phenomenon continues to be allowed, gradually the new generation of Manggaraians will lose its heritage of valuable ancestral wealth. This community service program is intended to foster and preserve Manggaraian traditional music. In addition, this activities are also intended to strengthen and improve the children's motor skills in Barang Cibal village, through training on Manggaraian traditional music: ndundu ndake, concong, kedindit, and takitu. This activity was based on an analysis of the problematic situation faced by partners, elementary school children in Cibal Barang village. The approach used in this activity was an educational approach through training. The method used is training that is packaged in a fun learning atmosphere. The training center was centered on the custome house, Manggaraian traditional house, at Cibal Barang village. In the implementation process, the training activities go through several stages: preparation; draft community service program; and implementation.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.