Latar belakang: Penyakit di rongga mulut pada lansia dapat berakibat negatif terhadap kesehatan dan kualitas hidup lansia secara keseluruhan. Beberapa kondisi yang sering terjadi pada rongga mulut lansia yaitu kehilangan gigi, penyakit gusi, mulut kering/xerostomia, dan periodontitis. Kehilangan gigi merupakan penyebab terbanyak menurunnya fungsi pengunyahan. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran pengetahuan tentang penyebab dan dampak kehilangan gigi terhadap kejadian kehilangan gigi pada lansia. Metode: Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan teknik pengambilan sampling menggunakan purposive sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan melakukan observasi kehilangan gigi dan lembar kuesioner. Hasil: Hasil penelitian ini menunjukkan persentase pengetahuan responden tentang penyebab kehilangan gigi paling banyak dengan kategori kurang (70%), pengetahuan tentang dampak kehilangan gigi paling banyak dengan kategori kurang (50%), jumlah lansia yang kehilangan gigi lebih banyak yaitu sebanyak 10 orang kehilangan gigi pada lansia yaitu 6-10 gigi yang hilang (33,3%), pengetahuan tentang penyebab kehilangan gigi terhadap kejadian kehilangan gigi paling tinggi yaitu kategori kurang (26,7%), dan pengetahuan tentang dampak kehilangan gigi terhadap kejadian kehilangan gigi paling tinggi yaitu kategori kurang (26,7%). Kesimpulan: pengetahuan tentang penyebab dan dampak kehilangan terhadap kejadian kehilangan gigi pada lansia di Majelis Taklim Baiturrohim Desa Cimanggu Pandeglang tahun 2021 termasuk dalam kategori kurang
Latar Belakang: Upaya pemberian layananan kesehatan gigi dan mulut pada masyarakat salah satunya pencabutan gigi. Tindakan pencabutan gigi merupakan hal yang sering dilakukan oleh seorang dokter gigi merupakan hal yang biasa dilakukan dengan prosedur rutin pada pasien, oleh karena pencabutan gigi merupakan cara terakhir untuk menghilangkan sakit gigi apabila gigi tersebut tidak dapat dipertahankan lagi. Tujuan: Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan data pencabutan gigi permanen berdasarkan faktor penyebab di klinik Kemang Confi Dental Care periode Januari-Desember 2019. Metode: Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif yang dilakukan dalam pengumpulan data menggunakan data sekunder yaitu data yang diambil oleh peneliti melalui riwayat pasien yang tercantum di rekam medis pasien sebanyak 57 rekam meis dengan 57 kasus pencabutan gigi. Hasil: Hasil dari penelitian ini menunjukan dari 57 kartu rekam medis dengan 57 kasus pencabutan gigi didapatkan kasus pencabutan gigi paling banyak penyebab pencabutan adalah sisa akar dengan jumlah 22 kasus (38,6%), pulpitis 14 kasus (24,6%), karies 11 kasus (19,3%), dan pertimbangan orthodontik 10 kasus (17,5%). Kasus pencabutan gigi terbanyak pada pasien berusia 26-45 tahun yakni 31 orang (56,0%), usia 46-65 tahun yakni 10 orang (17,5%), usia 12-25 tahun yakni 14 orang (9,0%), dan usia >65 tahun yakni 2 orang (3,55%). Kesimpulan: Pencabutan gigi permanen berdasarkan penyebab pencabutan paling banyak dilakukan dengan diagnosis sisa akar.
Background: Plaque is a soft deposit attached to the teeth consisting of various types of microorganisms from saliva and food waste. Plaque cannot be seen because it is transparent, like the color of translucent white glass. The way to see plaque is to use a contrast material such as a dye (red/purple) in the form of a liquid or gel called a disclosing solution. It is usually found in gel and liquid form. But in use in humans there are many shortcomings because they are expensive, quite expensive and often contain harmful chemicals. One of the herbal plants that can be used as an alternative material as a disclosing solution is Rosella (Hibiscus sabdariffa L.) which can be used for its properties in the field of Prevention of Dental and Oral Diseases and has antibacterial and remineralizing effects. Methods: This research is an experimental study on the development of Rosella Flower Extract (Hibiscus sabdariffa L.) in the form of a gel in disclosing solution. The research was carried out from June to August 2021 at the Pharmacognosy Laboratory, Department of Pharmacy and Food Analysis, Health Polytechnic of Jakarta II and Dental Health Laboratory, Health Polytechnic of Jakarta I. Disclosing solution prepared from dried Rosella Flowers (Hibiscus sabdariffa L.) was obtained as much as 1000 grams. from the Research Institute for Spices and Medicinal Plants, Bogor. Hedonic testing was carried out on 34 students of the Department of Dental Health, Health Polytechnic of Jakarta I. Results: The disclosing solution preparation in the form of a gel from rosella flower extract had good organoleptic test results. The expected red color corresponding to the color of the disclosing solution is at a concentration of 70%. The average pH of the disclosing solution in the form of a gel was 4.95. The average dispersion of the gel preparation is 5.7. 5. The average adhesion of gel preparations at all concentrations is 1.44 seconds. The hedonic test was obtained that most of the respondents had a neutral opinion on all disclosing gel preparations. Conclusion: The preparation of Roselle Flower Extract Gel (Hibiscus sabdariffa L) can be used as an alternative disclosing solution
Sejak terjadi pandemi Covid-19 membuat siswa bersekolah dan belajar dari rumah. Kondisi ini membuat siswa menjadi lebih sering menghabiskan banyak waktu dirumah, sehingga membuat siswa menjadi sering makan terutama mengonsumsi cemilan manis. Perubahan pola makan terutama makanan yang manis dapat menyebabkan anak menjadi rentan untuk terjadi karies gigi. Perubahan kebiasaan makan anak terutama dari jenis karbohidrat yang manis dan frekuensi makan yang meningkat, akan menyebabkan gigi geligi pada anak menjadi rentan untuk terbentuknya penyakit karies gigi dan menyebabkan gigi menjadi berubang. Tujuan kegiatan pengabdian masyarakat adalah melakukan upaya pencegahan karies gigi dengan edukasi diet karbohidrat pada murid kelas IV dan SD Islam teladan Al Hidayah. Metode pelaksanaan dilakukan dengan beberapa tahapan, pertama pengukuran pengetahuan awal dari siswa-siswi kelas IV yang berjumlah 62 orang, kemudian pemberian edukasi diet karbohidrat sebagai pencegahan karies gigi dan terakhir melakukan pengukuran pengetahuan kembali untuk mengetahui peningkatan pengetahuan. Instrumen untuk mengukur pengetahuan dengan kuesioner dan media edukasi menggunakan booklet. Hasil pelaksanaan pengabdian didapatkan sebelum dilakukan edukasi sebagian rata pengetahuan siswa besar 5,53 (kriteria kurang) dan setelah diberikan edukasi meningkat menjadi 92,11 (kriteria baik). Analisis uji paired sampel test diperoleh p-value sebesar 0,000. Maka dapat disimpulkan edukasi diet karbohidrat dalam pencegahan karies gigi meningkatkan pengetahuan kesehatan gigi pada siswa SD Islam Teladan Al Hidayah Kelurahan Cilandak Timur.
Murid masa usia sekolah dasar merupakan kelompok resiko tinggi kerusakan gigi oleh karena karies salah satunya karena faktor perilaku anak yang secara umum belum paham cara pemeliharaan kesehatan gigi yang baik, sekolah dasar sebaiknya memiliki program yang pemeliharan kesehatan gigi salah satunya adalah pencegahan karies gigi pada murid. Tujuan kegiatan pengabdian masyarakat adalah melakukan upaya pencegahan karies gigi dengan aplikasi fluoride varnish terhadap murid kelas I & II SD Islam teladan Al Hidayah. Sasaran mitra kegiatan pengabdian masyarakat adalah kepala sekolah, orangtua dan murid-murid kelas 1 & II Sekolah dasar Islam Teladan Al Hidayah. Bentuk kegiatan pengabmas yaitu dengan melakukan advokasi, penyuluhan pencegahan karies gigi dan aplikasi fluoride varnish. Hasil kegiatan memberikan dampak yaitu terlaksana nya kegiatan advokasi, penyuluhan dan praktek aplikasi pengolesan fluoride varnish dengan baik, meningkatnya pengetahuan dan keterampilan orang tua dalam upaya pencegahan karies gigi kepada anaknya. Kesimpulan terlaksananya dengan baik rangkaian kegiatan upaya pencegahan karies gigi dengan aplikasi fluoride varnish terhadap murid kelas I & II SD Islam teladan Al Hidayah.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.