Penyakit periodontal merupakan masalah kesehatan gigi dan mulut dengan prevalensi cukup tinggi di Indonesia (60%). Diabetes melitus merupakan salah satu faktor predisposisi terjadinya penyakit periodontal. Tujuan penelitian adalah menganalisis hubungan diabetes melitus terhadap tingkat keparahan jaringan periodontal. Jenis penelitian observasional analitik potong lintang. Penelitian dilakukan di Puskesmas Kecamatan Jagakarsa Jakarta Selatan pada bulan Oktober - November 2014 dengan populasi penelitian adalah pengunjung Puskesmas Kecamatan Jagakarsa. Pengambilan sampel menggunakan simple random sampling sebanyak 122 orang. Status diabetes melitus didapat dari rekam medis poli penyakit tidak menular. Analisis data menggunakan kai kuadrat dan regresi logistik sederhana. Hasil penelitian menunjukkan proporsi penderita diabetes melitus usia > 50 tahun mengalami kerusakan jaringan periodontal yang lebih parah dibandingkan penderita diabetes melitus ≤ 50 tahun. Kelompok diabetes melitus berisiko 3,5 kali mengalami keparahan jaringan periodontal dibandingkan kelompok nondiabetes melitus, OR = 3,505 (1,609 – 7,634), nilai p = 0,002. Kelompok diabetes melitus tidak terkendali berisiko 2,5 kali mengalami keparahan jaringan periodontal dibandingkan kelompok diabetes melitus terkendali, nilai OR = 2,514 (0,892 – 7,085), nilai p = 0,12 disebabkan ukuran sampel terlalu kecil. Penderita diabetes melitus lebih berisiko mengalami keparahan jaringan periodontal dibandingkan dengan nondiabetes melitus. Pada diabetes melitus tidak terkendali, risiko penyakit periodontal semakin tinggi. Diabetes Melitus and Severity of Periodontal TissuePeriodontal disease is a teeth and oral health problem, with a quite high prevalence in Indonesia (66%). Diabetes mellitus one of predisposing factors of periodontal occurence. This study aimed to analyze relation between diabetes mellitus and the severity of periodontal tissue. The study was observational analytic study with cross-sectional design. The study was conducted in Jagakarsa District Primary Health Care of South Jakarta on October to November 2014 with the primary health care visitors as population. Sample was taken using simple random sampling as much as 122 respondents. Diabetes mellitus status was identified from the non-infectious disease medical record. Data analysis used chi-square and simple logistic regression. Results showed proportion of diabetes mellitus patients > 50 years suffered periodontal tissue damage more severe than ≤ 50 years old patients. Diabetes mellitus group had 3.5 times risk of suffering severe periodontal tissue than nondiabetes mellitus group, OR = 3.505 (1.609 - 7.634), p value = 0.002. Uncontrolled diabetes mellitus group had 2.5 times risk of suffering severe periodontal tissue than controlled diabetes mellitus group, OR = 2.514 (0.892 - 7.085), p value = 0.12 due too small size of sample. Diabetes mellitus sample patients were more risky to suffer severe periodontal tissue than nondiabetes mellitus patients. On uncontrolled diabetes mellitus, the risk of periodontal disease was getting higher.
Educating Indonesian children to improve their knowledge about the importance of maintaining oral health is needed. This study was aimed to explain relation between several factors in elementary school students, such as grade, age, sex with number of children in family or economic factor such as whether the mother is housewife or she earns regular income, which is affected by improvement of their oral health education. A quasi experiment pre-test and post-test without control group design involved 141 students as selected through purposive sampling. Samples were distributed to grade IV, V, and VI of private elementary school students in Depok, West Java, Indonesia in April-October 2016. Data collection used pre-test and post-test questionnaires. Data processing used Wilcoxon Signed Rank Test and regression logistic. Results showed the improvement of knowledge level after implementing "KakAyu Dental Flipbook" education. The average result of respondents' knowledge at pre-test was 80.85 ± 14.17, and 93.40 ± 9.84 at post-test. There is a relation between knowledge improvement and education using "KakAyu Oral Dental/Orthodonthic Flipbook" (p value = 0.001), but no significant relation between the variables (grade, age, sex, number of family members and mother's working status) and oral health knowledge improvement of elementary school students.Keywords: Dental flipbook, education, elementary school students, knowledge, oral health education Abstrak Perlu adanya edukasi untuk meningkatkan pengetahuan anak Indonesia tentang pentingnya memelihara kesehatan gigi dan mulut. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan hubungan antara faktor siswa sekolah dasar seperti kelas, usia, jenis kelamin dengan jumlah anak dalam keluarga atau faktor ekonomi seorang ibu rumah tangga atau berpenghasilan tetap, yang dipengaruhi oleh peningkatan pengetahuan dari edukasi kesehatan gigi dan mulut. Disain penelitian quasi experiment pre-test dan post-test tanpa desain grup kontrol melibatkan 141 siswa yang dipilih melalui purposive sampling. Sampel tersebar pada siswa kelas IV, V, dan VI sekolah dasar swasta di Depok, Jawa Barat, Indonesia pada April-Oktober 2016. Data penelitian diperoleh dari kuesioner pre-test dan post-test. Wilcoxon Signed Rank Test dan regresi logistik digunakan dalam pengolahan data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan meningkat setelah dilakukan edukasi menggunakan "KakAyu Dental Flipbook". Rata-rata hasil pengetahuan responden saat pre-test 80,85 ± 14,17 dan saat post-test 93,40 ± 9,84. Terdapat korelasi antara peningkatan pengetahuan dan edukasi menggunakan "KakAyu Oral Dental/Orthodonthic Flipbook" (nilai p = 0,001), namun tidak terdapat hubungan yang signifikan antara variabel (kelas, usia, jenis kelamin, jumlah anak dalam keluarga, dan status pekerjaan ibu) dengan peningkatan pengetahuan kesehatan mulut siswa sekolah dasar.Kata kunci: Dental flipbook, pendidikan, siswa sekolah dasar, pendidikan, kesehatan mulut
Latar belakang Kehilangan gigi merupakan masalah kesehatan gigi dan mulut yang banyak muncul di masyarakat dengan prevalensi kehilangan gigi di Indonesia sebesar 19%. Kehilangan gigi umumnya disebabkan oleh karies dan penyakit periodontal. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran kehilangan gigi pada ibu usia 30 – 60 Tahun di Pengajian Karang Tengah RT 005/03 Lebak Bulus Cilandak Jakarta Selatan. Metode: Desain penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dan menggunakan metode total sampling dengan jumlah responden 40 orang. Data yang digunakan yaitu data primer yang diambil langsung melalui pemeriksaan gigi. Hasil: hasil penelitian diperoleh responden yang memiliki kehilangan gigi < 3 gigi sebanyak 30 orang (75%) sedangkan kehilangan gigi > 3 gigi sebanyak 10 orang (25%). Responden pada kelompok umur 45-60 tahun memiliki kehilangan gigi lebih tinggi daripada kelompok umur 30-45 tahun. Kesimpulan: Ibu Pengajian di Karang Tengah RT 005/03 Lebak Bulus memiliki kehilangan gigi < 3 gigi sebanyak 75%
Increasing knowledge about dental and oral health can be done with counseling. To facilitate counseling activities, a media is needed as a tool that makes it easier for listeners. Media that can be used include video media and flipcharts which can increase dental health knowledge. Purpose: this study was to analyze the effectiveness of video and flipchart media on dental health knowledge. Methods: The research design of is quasi-experimental. The sampling technique used was total sampling, which was divided into two groups, the intervention group was given video media and the control group was given flipchart media. The data collection instrument uses a questionnaire. Data analysis using t-test. Results: Before counseling was carried out using video media, the results were 75% in the good category, 20.8% in the sufficient category, and 4.2% in the less category. After counseling with video media, the results obtained were 100% in the good category. Prior to counseling using flipcharts, the results were 75% in the good category, 20.8% in the sufficient category, and 4.2% in the less category. After conducting counseling using flipcharts, the results obtained were 91.7% in the good category and 8.3% in the sufficient category. The results of the t-test obtained by video and flipchart media on dental health knowledge with a value of p = 0.690. Conclusion: Video and flipchart media are effective in increasing dental health knowledge
Latar Belakang: Upaya pemberian layananan kesehatan gigi dan mulut pada masyarakat salah satunya pencabutan gigi. Tindakan pencabutan gigi merupakan hal yang sering dilakukan oleh seorang dokter gigi merupakan hal yang biasa dilakukan dengan prosedur rutin pada pasien, oleh karena pencabutan gigi merupakan cara terakhir untuk menghilangkan sakit gigi apabila gigi tersebut tidak dapat dipertahankan lagi. Tujuan: Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan data pencabutan gigi permanen berdasarkan faktor penyebab di klinik Kemang Confi Dental Care periode Januari-Desember 2019. Metode: Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif yang dilakukan dalam pengumpulan data menggunakan data sekunder yaitu data yang diambil oleh peneliti melalui riwayat pasien yang tercantum di rekam medis pasien sebanyak 57 rekam meis dengan 57 kasus pencabutan gigi. Hasil: Hasil dari penelitian ini menunjukan dari 57 kartu rekam medis dengan 57 kasus pencabutan gigi didapatkan kasus pencabutan gigi paling banyak penyebab pencabutan adalah sisa akar dengan jumlah 22 kasus (38,6%), pulpitis 14 kasus (24,6%), karies 11 kasus (19,3%), dan pertimbangan orthodontik 10 kasus (17,5%). Kasus pencabutan gigi terbanyak pada pasien berusia 26-45 tahun yakni 31 orang (56,0%), usia 46-65 tahun yakni 10 orang (17,5%), usia 12-25 tahun yakni 14 orang (9,0%), dan usia >65 tahun yakni 2 orang (3,55%). Kesimpulan: Pencabutan gigi permanen berdasarkan penyebab pencabutan paling banyak dilakukan dengan diagnosis sisa akar.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.