Omega-3 dengan kandungan asam docosahexaenoic (DHA) dan asam eicosapentaenoic (EPA) yang tinggi telah dilaporkan pada by-product dalam berbagai riset dunia selama 10 tahun terakhir. Disisi lain, bahan baku minyak ikan omega-3 di Indonesia umumnya didominasi oleh minyak impor. Uniknya, sumber omega-3 bisa didapatkan dari by-product industri pengolahan perikanan seperti pada mata ikan tuna. Pemanfaatan dari by-product industri pengolahan tuna ini dapat menjadi sumber bahan baku terbarukan juga sebagai upaya penanganan dan pemanfaatan dari by-product perikanan. Namun, kualitas minyak ikan yang dihasilkan dari by-product perikanan umumnya belum memenuhi baku mutu yakni masih tingginya bilangan peroksida. Bilangan peroksida menunjukkan terjadinya oksidasi primer pada minyak ikan. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi efektivitas berbagai adsorben dengan rujukan riset terdahulu dalam upaya penurunan bilangan peroksida pada minyak mata ikan tuna. Metode penelitian ini menggunakan tiga jenis adsorben yakni magnesol, bentonite, dan zeolite. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan netralisasi 16°Be dilanjutkan dengan bleaching menggunakan magnesol mampu menurunkan nilai peroksida 56,62±7,07 meq/kg menjadi 11,28±0,73 meq/kg, bentonite menjadi 35,21±2,81 meq/kg, dan zeolite menjadi 35,65±1,89 meq/kg. Pemurnian minyak mata tuna menggunakan magnesol merupakan perlakuan terbaik dalam menurunkan bilangan peroksida jika dibandingkan dengan adsorben bentonit dan zeolite. Efektivitas penurunan mencapai 80% dalam menurunkan nilai peroksida pada minyak mata ikan tuna.
Pencemaran plastik memiliki efek terhadap perairan laut dan terbatasnya informasi mengenai dampak terhadap saluran pencernaan ikan migrasi. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kandungan mikroplastik pada sistem pencernaan ikan yang terletak pada bagian usus dan identifikasi jenis polimer mikroplastik pada daging ikan tuna mata besar yang didaratkan di pelabuhan ikan Wakatobi. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret sampai Juli 2020 di Kabupaten Wakatobi. Proses identifikasi kandungan mikroplastik pada usus ikan tuna mata besar dilakukan dengan 4 tahap, yaitu (1) tahap pembedahan ikan, (2) pemisahan densitas, (3) penghilangan senyawa organik, (4) pengamatan visual. Identifikasi jenis polimer mikroplastik pada daging ikan tuna mata besar dianalisis menggunakan fourrier trasform infrared (FTIR). Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat mikroplastik pada usus ikan tuna mata besar berjumlah dua belas partikel dengan tipe mikroplastik berupa fiber berwarna biru, cokelat dan merah. Ukuran mikroplastik yang ditemukan yaitu 0,701-4,305 mm. Hasil analisis FTIR pada daging ikan menunjukkan senyawa polyethylene ditandai dengan adanya ikatan C=O stretch.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.