Prevalensi karies di Indonesia pada tahun 2013 berkisar 72,3%. Karies gigi yang disebabkan oleh bakteri Streptococcus mutans dapat dihindari dengan bantuan senyawa kimiawi maupun tindakan mekanis. Pengunaan bahan alternatif dari bahan alam dalam sediaan pasta gigi sedang dikemabangkan. Salah satu tanaman yang dapat digunakan adalah daun sukun (Artocarpusaltilis). Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimental laboratorium. Pada pembuatan sediaan pasta gigi herbal ekstrak daun sukun dibuat 3 formula dengan konsentrasi ekstrak masing-masing 10%, 15% dan 20%. Penelitian ini menggunakan uji ANOVA (Analysis Of Variance) untuk melihat perbedaan signifikan dari masing-masing perlakuan. Hasil penelitian menunjukkan hasil pengujian evaluasi fisik yang palik baik adalah formula III. Pada pengujian aktivitas antibakteri diperoleh daya hambat paling baik pada pasta gigi herbal adalah formula 3 dengan rata-rata luas daya hambat sebesar 21,37mm yang dapat dikategorikan memiliki daya hambat yang sangat kuat. Hasil uji ANOVA juga diperoleh nilai p<0,005 yang menunjukkan adanya perbedaan signifikan dari masing-masing konsentrasi. Sediaan pasta gigi herbal ekstrak daun sukun (Artocarpusaltilis) dapat disimpulkan bahwa pembuatan sediaan pasta gigi herbal stabil pada evaluasi fisik dan memiliki aktivitas antibakteri terhadap bakteri Streptococcus mutans.
Penyebaran Covid-19 di Indonesia masih menjadi perhatian khusus bagi Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah maupun masyarakat. Belum tersedianya obat maupun vaksin dalam hal mencegah dan mengobati infeksi Covid-19 ini memberikan dampak yang besar terhadap social maupun ekonomi masyarakat. Salah satu yang menjadi sorotan adalah ketersediaan hand sanitizer dan cairan desinfektan yang sangat langka dan harganya sangat melambung tinggi terutama di Kota Kendari. Salah satu daerah tujuan dilakukan edukasi terkait pembuatan dan penggunaan hand sanitizer dan cairan desinfektan adalah Kelurahan Talia Kecamatan Abeli Kota Kendari. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk melakukan edukasi kepada masyarakat Kelurahan Talia tentang penggunaan hand sanitizer dan desinfektan untuk mencegah penyebaran Covid-19. Metode pelaksanaan kegiatan pengabdian ini dilakukan dengan membuat sebuah video edukasi tentang cara pembuatan dan penggunaan sediaan hand sanitizer dan cairan desinfektan yang benar dan tepat sasaran. Hasil dari kegiatan ini adalah meningkatnya pemahaman masyarakat tentang pembuatan dan penggunaan hand sanitizer dan desinfektan. Hal ini berdasarkan masyarakat yang aktif dan antusias dalam memberikan pertanyaan untuk mengetahui langkah-langkah pencegahan penyebaran virus Covid-19
Etnomedisin merupakan salah satu cara yang dapat digunakan untuk mendokumentasikan pemanfaatan tumbuhan sebagai bahan obat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui jenis tanaman yang digunakan sebagai obat untuk hipertensi, mengetahui bagian tanaman yang digunakan sebagai obat hipertensi dan bagaimana cara pengolahan tanaman obat yang digunakan untuk mengobati hipertensi di Kecamatan Poleang Tenggara Kabupaten Bombana. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan analisis data menggunakan pendekatan metode kualitatif dengan tehnik snowball sampling. Data dasar tanaman obat telah dikumpulkan dengan menggunakan wawancara langsung kepada pengobat tradisional atau battra, dan informan lainnya, yang terdiri dari 10 responden. Informasi yang didapatkan berupa nama tanaman obat, nama daerah, bagian tanaman yang digunakan, dan cara pengolahannya. Berdasarkan hasil wawancara yang telah dilakukan, terdapat 20 spesies tanaman obat yang digunakan untuk mengobati hipertensi. Bagian tanaman yang banyak digunakan antara lain daun, buah, biji rimpang dan herba. Cara pengolahann tanaman yang digunakan adalah dengan cara direbus, diseduh, ditumbuk (diblender), dan dikunyah. Famili tanaman obat yang dimanfaatkan adalah famili acanthaceae, asteraceae, moraceae
Diabetes melitus ditandai dengan terjadinya hiperglikemi. Indonesia merupakan negara menempati urutan ke 7 dengan penderita DM sejumlah 8,5 juta. Penggunan obat bahan alam sudah banyak digunakan secara empiris oleh masyarakat, diantaranya ekstrak daun pandan wangi dan daun salam masing-masing telah dilaporkan memilikiefek hipoglikemik dan berpotensi sebagai antioksidan yang dapat memperbaiki sel-sel tubuh yang rusak, termasuk pankreas. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kombinasi Ekstrak Daun Pandan Wangi (Pandanus amaryllifolius Roxb.) dan Daun Salam (Syzygium polyanthum Wight.) memberikan efek dalam penurunan kadar gula darah pada tikus (Rattus norvegicus) putih galur wistar yang diinduksi diabetes dibandingkan dengan kelompok negative serta Untuk megetahui kelompok kombinasi Ekstrak Daun Pandan Wangi (Pandanus amaryllifolius Roxb.) dan Daun Salam (Syzygium polyanthum Wight.) dapat memberikan hasil yang optimal dalam penurunan kadar gula darah dibandingkan kelompok positif.
Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental laboratorium. Sampel diekstraksi dengan metode maserasi menggunakan pelarut etanol 96%. Pengujian efek antidiabetes hewan uji dibagi menjadi 3 kelompok yaitu kelompok kontrol positif, kombinasi ekstrak dan kelompok kontrol negatif. Analisis data dilakukan dengan menggunakan One-Way ANOVA dan dilanjutkan dengan uji LSD.
Hasil uji terhadap tikus yang diinduksi diabetes menunjukkan bahwa kombinasi ekstrak daun pandan wangi dan daun salam secara signifikan mampu menurunkan kadar gula darah dibandingkan kontrol negatif (p<0,05), namun hasilnya tidak berbeda nyata dengan kelompok kontrol positif (p>0,05). Penelitian ini menunjukkan bahwa kombinasi ekstrak etanol daun pandan wangi dan daun salam memiliki kemampuan menurunkan kadar gula darah pada tikus yang diinduksi diabetes
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.