Penyebaran Covid-19 di Indonesia masih menjadi perhatian khusus bagi Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah maupun masyarakat. Belum tersedianya obat maupun vaksin dalam hal mencegah dan mengobati infeksi Covid-19 ini memberikan dampak yang besar terhadap social maupun ekonomi masyarakat. Salah satu yang menjadi sorotan adalah ketersediaan hand sanitizer dan cairan desinfektan yang sangat langka dan harganya sangat melambung tinggi terutama di Kota Kendari. Salah satu daerah tujuan dilakukan edukasi terkait pembuatan dan penggunaan hand sanitizer dan cairan desinfektan adalah Kelurahan Talia Kecamatan Abeli Kota Kendari. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk melakukan edukasi kepada masyarakat Kelurahan Talia tentang penggunaan hand sanitizer dan desinfektan untuk mencegah penyebaran Covid-19. Metode pelaksanaan kegiatan pengabdian ini dilakukan dengan membuat sebuah video edukasi tentang cara pembuatan dan penggunaan sediaan hand sanitizer dan cairan desinfektan yang benar dan tepat sasaran. Hasil dari kegiatan ini adalah meningkatnya pemahaman masyarakat tentang pembuatan dan penggunaan hand sanitizer dan desinfektan. Hal ini berdasarkan masyarakat yang aktif dan antusias dalam memberikan pertanyaan untuk mengetahui langkah-langkah pencegahan penyebaran virus Covid-19
Sereh wangi ( Cymbopogon citatusL.) merupakan tanaman rempah yang sangat bermanfaat dalam bidang kesehatan. Minyak atsiri daun sereh bersifat sebagai anti jamur dan antibakteri. Berbagai manfaat dan khasiat yang terdapat pada herba sereh wangi, mendorong untuk diaplikasikan pada berbagai bentuk sediaan farmasi untuk mendapatkan nilai tambah. Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah membuat formulasi sediaan sabun mandi transparan. Pada proses pembuatan sabun transparan, sukrosa berfungsi untuk membantu terbentuknya transparansi pada sabun. Tujuan dari penelitian ini untuk melakukan optimasi terhadap penggunaan sukrosa dalam formulasi untuk mendapatkan transparansi yang baik serta untuk melihat kestabilan fisik sabun padat transparan. Sabun transparan minyak atsiri sereh wangi divariasi dengan konsentrasi penggunaan sukrosa 11% (Formula A), 13% (Formula B) dan 15% (Formula C). Pengujian yang dilakukan oleh Sabun yang meliputi organoleptik, pH, homogenitas, tinggi busa dan transparansi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variasi konsentrasi sukrosa berpengaruh terhadap tingkat tranparansi. Konsentrasi sukrosa yang optimal untuk memperoleh transparansi yang baik yaitu 15% (Formula C). Pengujian stabilitas fisik termasuk nilai pH, stabilitas tinggi busa dan homogenitas menunjukkan tidak ada perubahan yang signifikan selama pengujian empat minggu. Hal ini membuktikan bahwa sediaan sabun padat transparan minyak atsiri sereh wangi stabil secara fisik. Konsentrasi sukrosa yang optimal untuk memperoleh transparansi yang baik yaitu 15% (Formula C). Pengujian stabilitas fisik termasuk nilai pH, stabilitas tinggi busa dan homogenitas menunjukkan tidak ada perubahan yang signifikan selama pengujian empat minggu. Hal ini membuktikan bahwa sediaan sabun padat transparan minyak atsiri sereh wangi stabil secara fisik. Konsentrasi sukrosa yang optimal untuk memperoleh transparansi yang baik yaitu 15% (Formula C). Pengujian stabilitas fisik termasuk nilai pH, stabilitas tinggi busa dan homogenitas menunjukkan tidak ada perubahan yang signifikan selama pengujian empat minggu. Hal ini membuktikan bahwa sediaan sabun padat transparan minyak atsiri sereh wangi stabil secara fisik.
Obat-obatan secara umum digunakan untuk meningkatkan kesehatan dan mencegah penyakit. Pengawasan Penggunaan obat-obatan saat ini dilakukan dengan memperkenalkan istilah DAGUSIBU oleh Ikatan Apoteker Indonesia dalam rangka menjamin keamanan masyarakat. Tujuan kegiatan ini yaitu meningkatkan pengetahuan dan pemahaman masyarakat tentang DAGUSIBU melalui penyuluhan di Desa Puasana, Kec. Moramo Utara, Kab. Konawe Selatan. Peserta penyuluhan diberikan materi mengenai DAGUSIBU, kemudian dilakukan diskusi secara aktif untuk mengukur tingkat pemahaman dan pengetahuan peserta terkait materi yang diberikan. Kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan serta pemahaman masyarakat mengenai cara penggunaan dan penyimpanan obat yang benar khususnya di Desa Puasana, Kec. Moramo Utara, Kab. Konawe Selatan.
The grapefruit (Citrus maxima L.) is a plant known by the public as a fruit consumed with various properties. This plant's use is well known, such as antioxidants, enhancing immunity, anti-aging, and antibacterial properties. This study aimed to identify and analyze the chemical compounds contained in C. maxima rind. The extract was obtained by the maceration method using ethanol and ethyl acetate as solvents. The fractionation process was carried out by Column Chromatography. Observation of thin-layer chromatography profiles with UV lamps 254 and 366 nm. Analysis of chemical compound components using GC-MS and data interpretation based on the Wiley 7.0 data library. The interpretation results of the EF1 fraction are β-copaen-4-α-ol; pentadecanoic acid; hexadecanoic acid; tetradecanoic acid; dotriacontane; osthol; 2H-1-benzopyran-2-one, 7-methoxy-8-(3-methyl-2-oxobutyl); furfural; 6-(2,3-Dihydroxy-3-methylbutyl)-7-methoxycoumarin; and 6-(iodomethyl)-5-methyl-4-oxahexanolide. The chemical compounds identified in EAF2 are 1-octadecanol; decane; tetracosane; hexacosane; and 1,2-benzenedicarboxylic acid (2-ethylhexyl) ester. It can be concluded that these compounds have biological and pharmacological activities.
Penapisan fitokimia dan uji aktivitas antibakteri dilakukan terhadap beberapa tanaman berkhasiat obat yaitu ekstrak metanol tanaman asam (Tamarindus indica L.), paria (Momordica charantia L.), belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi L), jambu bol (Syzygium malaccense L. Merr), dan seledri (Apium graveolens L) yang ada di Kota Kendari Sulawesi Tenggara. Bagian tanaman berupa akar, batang, kulit batang, daun, maupun buah dipreparasi dan dimaserasi menggunakan metanol. Penapisan fitokimia dilakukan dengan metode KLT untuk mengidentifikasi golongan senyawa alkaloid, flavonoid, tanin, saponin dan triterpenoid, sedangkan uji aktivitas antibakteri menggunakan metode difusi agar terhadap bakteri Escherichia coli ATCC 35219 dan Staphylococcus aureus ATCC 2592 dengan kloramfenikol sebagai kontrol positif. Hasil skrining fitokimia terhadap beberapa tanaman obat menunjukan senyawa alkaloid, flavonoid, tanin, dan saponin terkandung pada bagian akar, batang, maupun daun. Hasil pengukuran zona hambat ekstrak tanaman yang diuji menunjukan aktivitas antibakteri sangat aktif terhadap E. coli yaitu ekstrak akar belimbing wuluh, akar jambu bol, dan batang jambu bol. Selain itu, aktivitas antibakteri yang paling aktif terhadap S. aureus adalah ekstrak dan akar jambu bol.Kata kunci: fitokimia, antibakteri, obat tradisional, Kendari, Sulawesi Tenggara
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2025 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.