Daun Pepaya memiliki kandungan antioksidan yang tinggi seperti senyawa flavonoid, α-tokoferol, dan asam askorbat yang dapat digunakan untuk mencegah penuaan dini akibat radikal bebas. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji stabilitas dan aktivitas antioksidan sediaan krim ekstrak etanol 96% dengan metode DPPH. Meode penelitin yang dilakukan dalah ekperimental yang dilakukan di Laboratorium, daun muda pepaya 1500 mg di maserasi menggunakan etanol 96% mengjhasilkan ekstrak 500 mg. Ekstrak daun pepaya dibuat dalam bentuk krim kemudian dilakukan evaluasi sediaan krim meliputi evaluasi organoleptic, pH, daya sebar, daya lekat, tipe emulsi, viskositas dan evaluasi pengujian aktivitas antioksidandilakukan dengan metode DPPH konsentrasi 1% 3% dan 5%. Kemudian dilakukan analisis data. Hasil Evaluasi sediaan krim uji organoleptik: bau dan bentuk stabil, warna ada perubahan; uji pH 5, daya sebar 5,15cm, 5,55 cm, 5,85 cm, daya lekat 18,25 detik, 17 detik 15,25 detik, emulsi Homogen, viskositas 162,5 dPas, 170 dPas, 145 dPas dan aktivitas antioksidan 58,23%; 62,73%; 67,83%. Kesimpulan dari hasil penelitian bahwa Sediaan krim ekstrak etanol 95% daun pepaya stabil dan mampu memberikan efek antioksidan dengan menggunakan metode DPPH.
Obat-obatan secara umum digunakan untuk meningkatkan kesehatan dan mencegah penyakit. Pengawasan Penggunaan obat-obatan saat ini dilakukan dengan memperkenalkan istilah DAGUSIBU oleh Ikatan Apoteker Indonesia dalam rangka menjamin keamanan masyarakat. Tujuan kegiatan ini yaitu meningkatkan pengetahuan dan pemahaman masyarakat tentang DAGUSIBU melalui penyuluhan di Desa Puasana, Kec. Moramo Utara, Kab. Konawe Selatan. Peserta penyuluhan diberikan materi mengenai DAGUSIBU, kemudian dilakukan diskusi secara aktif untuk mengukur tingkat pemahaman dan pengetahuan peserta terkait materi yang diberikan. Kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan serta pemahaman masyarakat mengenai cara penggunaan dan penyimpanan obat yang benar khususnya di Desa Puasana, Kec. Moramo Utara, Kab. Konawe Selatan.
Radikal bebas merupakan salah satu penginduksi patogenesis seluler dan jaringan yang menyebabkan beberapa penyakit seperti diabetes, kanker dan kardiovaskular. Oleh karena itu, diperlukan suatu senyawa penangkal radikal bebas yaitu antioksidan. Kulit pisang raja (Musa paradiasiaca var. Sapientum) mengandung senyawa flavonoid dan fenolik yang berpotensi sebagai antioksidan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antioksidan fraksi air, fraksi etil asetat dan fraksi n-heksana ekstrak kulit pisang raja (Musa paradiasiaca var. Sapientum) dengan metode 2,2-diphenyl-1-picryl-hidrazilhidrat (DPPH). Kulit pisang dimaserasi dengan metanol. Selanjutnya ekstrak metanol kulit pisang dibuat menjadi fraksi air, etil asetat, dan n-heksana dengan metode partisi cair-cair. Semua fraksi ekstrak kulit pisang menggunakan 5 konsentrasi yaitu 100, 200, 300, 400, dan 500 ppm dan asam askorbat sebagai pembanding. Absorbansi diukur dengan spektrofotometer UV-Visible pada 517 nm. Data dianalisis dengan menghitung nilai IC50 (inhibition concentration 50%). Hasil penelitian menunjukkan bahwa fraksi etil asetat memiliki aktivitas antioksidan sedang dengan nilai IC50 sebesar 139,498 ppm (antioksidan sedang). Fraksi n-heksana dan air kulit pisang raja memiliki aktivitas antioksidan dengan nilai IC50 masing-masing sebesar 875,529 ppm (antioksidan lemah) dan 358,395 ppm (antioksidan lemah). Hasil penelitian menunjukkan bahwa semua fraksi kulit pisang memiliki aktivitas antioksidan dengan nilai IC50 tertinggi terdapat pada fraksi etil asetat kulit pisang raja.
Peluang pengembangan budidaya tanaman obat-obatan masih sangat terbuka luas sejalan dengan semakin berkembangnya industri jamu, obat herbal, fitofarmaka dan kosmetika tradisional. Oleh karena itu, masyarakat diharapkan dapat berperan aktif dalam upaya pengembangan kesehatan tradisional melalui asuhan mandiri (self care) dengan pemanfaatan tanaman herbal, namun masih banyak masyarakat yang belum memanfaatkan lahan di sekitar rumah untuk budidaya tanaman herbal. Tujuan dari pengabdian ini adalah memberikan edukasi dan penyuluhan kepada masyarakat mengenai budidaya dan pemanfaatan tanaman herbal melalui media presentasi yaitu Power Point serta ada diskusi. Dalam kegiatan pelatihan diberikan beberapa contoh tanaman obat (50 jenis tanaman) untuk dibudidayakan di lokasi pengabdian dan beberapa bentuk olahan dari tanaman obat (berupa serbuk) untuk mengatasi berbagai masalah kesehatan yang dialami masyarakat. Pelaksanaan pelatihan sebagai salah satu program pengabdian berjudul “Pelatihan Budidaya Tanaman Herbal di Desa Puasana, Kecamatan Moramo Utara, Kabupaten Konawe Selatan” telah terlaksana dengan baik dan mendapatkan respons yang baik dari peserta pengabdian. Kata kunci: Pelatihan budidaya, Tanaman herbal; Desa Puasana
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2025 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.