This study was aimed to develop a set of integrated problem-based mathematics teaching kits implemented with ICT to improve the critical thinking ability of junior high school students. The study used 4-D learning device development model (define, design, develop, disseminate). The data were collected through the observation of the learning process and students' activity, students' questionnaire responses, and a critical thinking ability test. The findings showed that mathematics teaching materials consisting of teaching kits as a teachers’ handbook based on ICT integrated problem-based materials completed with lesson plans, worksheets, and the use of media learning were appropriate to use.Based on the test results conducted in the field, the teaching kits can enhance the students' critical thinking ability. The findings showed that the average gain in two schools was in the range of g> 0.7, which means that the students' critical thinking ability belonged to the high category, while that of the third school was in the range of 0.3 g 0.7 at 0.62 which means the students’ critical thinking ability belonged to the fair category. Keywords: learning device, information communication technology (ICT), critical thinking PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS MASALAH TERINTEGRASI ICT UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA SMP KOTA MEDAN Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan perangkat pembelajaran matematika berbasis masalah terintegrasi dengan ICT untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa SMP. Penelitian menggunakan model pengembangan perangkat pembelajaran model 4-D (define, design, develop, disseminate). Data penelitian diperoleh melalui pengamatan proses pembelajaran dan aktivitas siswa, angket respon siswa, dan tes kemampuan berpikir kritis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perangkat pembelajaran yang terdiri atas bahan ajar matematika sebagai buku pegangan guru berbasis masalah yang terintegrasi dengan ICT disertai RPP, LKS, dan media pembelajaran layak digunakan. Berdasarkan hasil uji coba di lapangan, perangkat pembelajaran tersebut dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata gain pada dua sekolah dimana sekolah pertama dan kedua didapat rentang g > 0,7 yang artinya kemampuan berpikir kritis siswa pada kategori tinggi, sedangkan pada sekolah yang ketiga rentang 0,3 g 0,7 yaitu 0,62 yang artinya kemampuan berpikir kritis siswa mengalami peningkatan pada kategori sedang. Kata Kunci: perangkat pembelajaran, ICT, berpikir kritis
Penelitian ini bertujuan untuk : (1) mengembangkan media pembelajaran matematika berbantuan program Flash yang dapat meningkatkan kemampuan komunikasi matematik siswa dengan menerapkan strategi student active learning, (2) mengetahui tingkat validitas media pembelajaran matematika dengan program Flash yang menerapkan strategi student active learning dan (3) mengetahui keefektifan dan kepraktisan media pembelajaran yang dikembangkan pada mata pelajaran matematika materi Transformasi. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII SMP Putri Cahaya Medan sebanyak 42 orang dan objek penelitian ini adalah untuk kualitas media pembelajaran dari segi validitas, kepraktisan dan keefektifan untuk meningkatkan kemampuan komunikasi matematik siswa. Instrumen yang digunakan terdiri dari lembar validasi oleh ahli materi dan ahli media, lembar observasi aktivitas siswa, angket respons siswa serta tes kemampuan komunikasi matematik. Hasil penilaian para ahli terhadap media diperoleh bahwa persentase rata-rata penilaian ahli materi terhadap kualitas media adalah 96,12% kategori “sangat baik” dengan tingkat validitas 0,8156, ahli media (ahli desain dan perangkat lunak) 94,79% dengan tingkat validitas 0,7332 serta hasil ujicoba kelompok kecil 97,31% dengan tingkat validitas 0,72002 yang menyatakan bahwa media memadai dan layak digunakan. Dari hasil ujicoba lapangan diperoleh tingkat ketuntasan belajar siswa adalah 88,10% dengan peningkatan kemampuan komunikasi matematik siswa dalam kategori “tinggi” yang ditunjukkan oleh N-gain = 0,785, respon positif siswa terhadap media “sangat baik” dengan persentase 81,72% serta persentase kadar aktivitas siswa pada proses pembelajaran adalah memenuhi waktu ideal. Berdasarkan data tersebut di atas maka dapat disimpulkan bahwa: media pembelajaran matematika berbantuan program flash dapat meningkatkan kemampuan komunikasi matematik siswa dan kualitas media adalah baik yaitu memenuhi kriteria valid, praktis dan efektif.
<p class="apa">This research is trying to determine of the mathematical concepts, instead by integrating the learning motivation (X<sub>1</sub>) and self-concept (X<sub>2</sub>) can contribute to the mathematical communicative ability (Y).</p><p class="apa">The test instruments showed the following results: (1) simple regressive equation Y on X<sub>1</sub> was <em>Ŷ</em> = 32.891 + 0.43X<sub>1</sub>, simple linier regressive test Y on X<sub>1</sub> was F<sub>cal</sub> = 1.272< F<sub>tab</sub> = 1.897 and pertained to linear regression at significant level of 5%, (2) simple regressive equation Y on X<sub>2</sub> was <em>Ŷ</em> = 33.68 + 0.44X<sub>2</sub>, simple linear regressive test Y on X<sub>2</sub> was F<sub>cal</sub> = 0.616< F<sub>tab</sub> = 1.897 and pertained to linear regression at significant level of 5%.</p><p class="apa">The data analysis of the variable correlation could be seen as follows: (1) learning motivation (X<sub>1</sub>) with mathematical communicative ability (Y) was r<sub>cal</sub> = 7.730> r<sub>tab</sub> = 4.020 indicated the positive correlation at significant level of 5%, (2) self-concept (X<sub>2</sub>) with mathematical communicative ability (Y) was r<sub>cal</sub> = 8.375> r<sub>tab</sub> = 4.020 showed the positive correlation at significant level of 5%.</p><p class="apa">The result of this study is that there was a positive relationship between learning motivation (X<sub>1</sub>) and mathematical communicative ability (Y), and also self-concept (X<sub>2</sub>) and mathematical communicative ability (Y).</p>
Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui: (1) Untuk menganalisis perbedaan self-efficacy siswa yang diajar melalui melalui pendekatan matematika realistik dengan pendekatan inkuiri. (2) Untuk menganalisis interaksi antara pendekatan pembelajaran (pendekatan matematika realistik dan pendekatan inkuiri) dan Kemampuan Awal (tinggi, sedang dan rendah) terhadap self-efficacy siswa. Subjek dalam penelitian ini adalah self-efficacy antara siswa yang diberi pendekatan matematika realistik dengan pendekatan inkuiri. Dengan metode pengumpulan data studi pustaka. Hasil penelitian ini yaitu: (1) Terdapat perbedaan self-efficacy siswa antara siswa yang diberi pendekatan matematika realistik dengan pendekatan inkuiri. (2) Tidak terdapat interaksi antara pembelajaran dan kemampuan awal matematika terhadap self-efficacy.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.