ABSTRAK Tanah bekas tambang (overburden) merupakan tanah yang telah terdegradasiakibat kegiatan pertambangan. Tanah overburden memiliki permasalahan yangkompleks terutama pada sifat fisik. Perbaikan sifat fisik tanah dapat dilakukandengan pemberian bahan organik. Penambahan bahan organik mampu meningkatkankemampuan tanah untuk mengikat air dan hara sehingga dapat mengatasipermasalahan pada sifat fisik tanah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jeniskompos limbah kelapa sawit yang tebaik untuk pertubuhan lobak putih padaoverburden. Penelitian ini dilaksanakan di Dusun Sungai Mayam Desa SungaiMayam Kecamatan Meliau Kabupaten Sanggau Provinsi Kalimantan Barat.Penelitan ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari 4perlakuan dan 6 ulangan, masing-masing ulangan terdiri dari 5 sampel tanamansehingga terdapat 120 tanaman. Perlakuan yang dimaksud adalah A= KomposTandan Kosong Kelapa Sawit (TKKS), B= Kompos Wet Decenter Solid (WDS), C=Kompos Kernel Kelapa Sawit (KKS) dan D= Kompos Pelepah Kelapa Sawit (PKS)masing- masing perlakuan diberikan sebanyak 2500 gram/polybag. Variabel yangdiamati pada peneltian ini adalah tinggi tanaman (cm), jumlah daun (helai), beratsegar umbi (gram), diameter umbi (cm), panjang umbi (cm) dan berat kering bagianatas tanaman (gram). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian berbagai jeniskompos limbah kelapa sawit berpengaruh nyata pada variabel tinggi tanaman, jumlahdaun, berat segar umbi, panjang umbi dan berat kering bagian atas tanamansedangkan pada variabel diameter umbi berbeda tidak nyata. Pemberian kompos WetDecenter Solid memberikan hasil terbaik terhadap variabel pengamatan tinggitanaman, jumlah daun, panjang umbi, berat segar umbi dan berat kering bagian atastanaman.Kata Kunci : kompos limbah kelapa sawit, lobak, tanah bekas tambang (overburden)
Cabbage Flowers are flower buds in large numbers forming thick and dense circles. Utilization of alluvial soil as a growing medium is faced with low soil fertility, acidic soil pH, low levels of organic matter availability, and lack of nutrient content. The limited carrying capacity of the alluvial soil needs to be overcome by adding organic matter and nutrients needed to improve soil fertility as a growing medium for cauliflower plants. This study aims to determine the interaction of chicken manure as organic matter and NPK on the growth and yield of flower cabbage on alluvial soil. This research was conducted at Jalan Daya Nasional, Tanjungpura University Lecturer Complex, Pontianak from 27 December – 28 March 2022. This research is a field experiment with a factorial pattern of Completely Randomized Design (CRD) consisting of 2 factors. The first factor consisted of chicken manure (K) which consisted of 3 treatment levels and the second factor was NPK fertilizer (N) with 3 treatment levels. Each treatment combination was repeated 3 times and each experimental unit contained 4 sample plants, so there were 108 plants. The first factor is chicken manure which consists of 3 levels, namely: 108 ton/ha, 243 ton/ha and 378 ton/ha. The second factor is NPK fertilizer which consists of 3 levels, namely: 300 kg/ha, 450 kg/ha and 600 kg/ha. Observation variables include: number of leaves, root volume, dry weight of the top of the plant, fresh weight of flowers and flower diameter. The results showed that there was an interaction between chicken manure and NPK fertilizer on the variable number of leaves 4 WAP. The dose of 243 ton/ha and pupuk NPK 600 kg/ha fertilizer is an efficient dose to increase the growth of flower cabbage on alluvial soil. Keywords : Alluvial, Cabbage Flowers, NPK, Chicken Manure
Cabai besar (Capsicum annum L.) adalah salah satu komoditas yang dikenal sebagai penyedap rasa dan pelengkap menu masakan khas Indonesia sehingga banyak dibudidayakan oleh masyarakat. Penggunaan tanah aluvial memiliki kendala yaitu tekstur yang pejal dan tergolong liat atau liat berpasir serta miskin kandungan bahan organik, mikroorganisme dan unsur hara, sehingga diperlukan penambahan bokashi pakis dan pupuk NPK. Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui interaksi pemberian bokashi pakis dan pupuk NPK terhadap pertumbuhan dan hasil cabai besar pada tanah aluvial serta untuk mendapatkan dosis terbaik dari bokashi pakis dan pupuk NPK terhadap pertumbuhan dan hasil cabai besar pada tanah aluvial. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen lapangan dengan percobaan Faktorial Rancangan Acak Kelompok (RAK Faktorial) yang terdiri atas 3 taraf pemupukan bokashi pakis dan 3 taraf pemupukan NPK sehingga terdapat 9 kombinasi perlakuan yaitu b1p1 (bokashi pakis 10 ton/ha dan NPK 150 kg/ha), b1p2 (bokashi pakis 10 ton/ha dan NPK 200 kg/ha), b1p3 (bokashi pakis 10 ton/ha dan NPK 250 kg/ha), b2p1 (bokashi pakis 15 ton/ha dan NPK 150 kg/ha), b2p2 (bokashi pakis 15 ton/ha dan NPK 200 kg/ha), b2p3 (bokashi pakis 15 ton/ha dan NPK 250 kg/ha), b3p1 (bokashi pakis 20 ton/ha dan NPK 150 kg/ha), b3p2 (bokashi pakis 20 ton/ha dan NPK 200 kg/ha), dan b3p3 (bokashi pakis 20 ton/ha dan NPK 250 kg/ha). Variabel yang diamati pada penelitian ini meliputi tinggi tanaman, volume akar, berat kering tanaman, jumlah buah per tanaman, jumlah buah per petak, berat buah per buah, berat buah per tanaman, dan berat buah per petak. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa interaksi bokashi pakis 10 ton/ha dan pupuk NPK 200 kg/ha memberikan hasil terbaik pada pertumbuhan dan hasil cabai besar pada tanah aluvial.Kata Kunci : Bokashi Pakis, Cabai Besar, Pupuk NPK, Tanah Aluvial
Tanaman jagung manis merupakan salah satu komoditas hortikultura yang telah banyak dibudidayakan. Satu diantara faktor pembatas pertumbuhan tanaman jagung manis adalah kesuburan tanah. Masalah utama dalam pemanfaatan lahan gambut adalah terbatasnya kemampuan kimia dan biologis tanah. Perlu dilakukan upaya pemanfaatan dan pengelolaan untuk memperbaiki kesehatan tanah, khususnya gambut diantaranya dengan menggunakan pupuk hayati (biofertilizer). Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan jenis pupuk hayati yang dapat memberikan pertumbuhan dan hasil yang terbaik pada tanaman jagung manis dengan sistem tanam double row di lahan gambut. Penelitian dilaksanakan di Lahan Pertanian Patok 28 Desa Rasau Jaya II, Kecamatan Rasau Jaya, Kabupaten Kubu Raya. Penelitian dilaksanakan pada tanggal 9 Juli – 17 September 2022. Penelitian menggunakan metode eksperimen pola Rancangan Acak Kelompok (RAK) yang terdiri dari 4 perlakuan yang diulang sebanyak 6 kali. Perlakuan yang dimaksud yaitu: A = Pupuk Hayati Bioboost, B = Pupuk Hayati Biokonversi, C = Pupuk Hayati PGPR dan D = Pupuk Hayati Tricoderma. Variabel pengamatan terdiri dari yaitu tinggi tanaman, jumlah daun, diameter batang, panjang daun, luas daun, berat segar tanaman, berat kering tanaman, volume akar, berat tongkol berkelobot, berat tongkol tanpa kelobot, panjang tongkol, diameter tongkol, jumlah baris per petak dan berat tongkol per petak. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa jenis pupuk hayati Bioboost, Biokonversi, Plant Growth Promoting Rhizobacteria (PGPR) dan Tricoderma harzianum dapat digunakan untuk meningkatkan pertumbuhan dan hasil jagung manis.Kata Kunci : Double Row, Jagung Manis, Lahan Gambut, Pupuk Hayati
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2025 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.