No abstract

Berdasarkan studi pendahuluan, diketahui bahwasanya telah ditemukan masalah mengenai kemampuan guru dalam mengelola kegiatan belajar mengajar

Era konvergensi dalam bidang teknologi informasi dan komunikasi(TIK), telah mengubah tatanan industri dan memerlukan perubahan kebijakan/regulasi. Perubahan tersebut, dibutuhkan agar dapat menampung kemajuan teknologi dan inovasi untuk pengembangan industri kedepannya. Solusi regulasi tersebut telah mulai dibangun dalam Rancangan Undang-Undang(RUU) TIK Indonesia. Yang menarik dari regulasi konvergensi TIK ini adalah pengaturan terhadap penyelenggaraan TIK, diantaranya; agar mengurangi kesenjangan digital(digital divide), perubahan struktur industri TIK dll. Hal ini, dikarenakan sistem pengaturan memiliki peranan penting untuk sistem lainnya dalam era konvergensi dalam bidang TIK

The Special Capital Region of Jakarta is the epicentre of the transmission of COVID‐19 in Indonesia. However, much remains unknown about the spatial and temporal patterns of COVID‐19 incidence and related socio‐demographic factors explaining the variations of COVID‐19 incidence at local level. COVID‐19 cases at the village level of Jakarta from March 2020 to June 2021 were analyzed from the local public COVID‐19 dashboard. Global and local spatial clustering of COVID‐19 incidence was examined using the Moran's I and local Moran analysis. Socio‐demographic profiles of identified hotspots were elaborated. The association between village characteristics and COVID‐19 incidence was evaluated. The COVID‐19 incidence was significantly clustered based on the geographical village level (Moran's I = 0.174; p = .002). Seventeen COVID‐19 high‐risk clusters were found and dynamically shifted over the study period. The proportion of people aged 20–49 (incidence rate ratio [IRR] = 1.016; 95% confidence interval [CI]: 1.012–1.019), proportion of elderly (≥50 years) (IRR = 1.045; 95% CI = 1.041–1.050), number of households (IRR = 1.196; 95% CI = 1.193–1.200), access to metered water for washing, and the main occupation of the residents were village level socio‐demographic factors associated with the risk of COVID‐19. Targeted public health responses such as restriction, improved testing and contact tracing, and improved access to health services for those vulnerable populations are essential in areas with high‐risk COVID‐19.

Demam Berdarah Dengue (DBD) diketahui merupakan masalah kesehatan di Indonesia sejak tahun 1968 dan terjadi peningkatan kematian di beberapa daerah. Tren kasus dan angka kematian bervariasi di Kabupaten Bandung selama periode tahun 2012-2016.  Pada tahun 2012 ada 1.124 kasus dengan 11 kematian dan meningkat pada 2016 dengan 3.470 kasus dan 10 kematian. Salah satu penyebab peningkatan ini adalah minimnya sistem deteksi dini untuk mencegah wabah DBD.  Penelitian ini bertujuan untuk membangun sistem informasi kesehatan yang dapat mempercepat pengolahan data dan bisa mendeteksi KLB DBD. Penelitian dilakukan menggunakan desain kualitatif dengan menerapkan pendekatan model prototyping untuk membangun model sistem informasi kesehatan. Data didapatkan dari Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung dan desain prototipe dari sistem informasi kesehatan penyakit DBD dengan deteksi dini KLB DBD dilakukan di institusi yang sama. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa sistem yang digunakan selama ini masih menggunakan entri manual dan pembangunan sistem informasi kesehatan bisa diterapkan dengan sempurna. Penelitian ini berhasil membangun konsep sistem informasi kesehatan yang bisa mempercepat entri data untuk mendeteksi KLB DBD. Sistem Informasi Kesehatan yang sedang dikembangkan ini bisa diterapkan di semua Dinas Kesehatan seluruh Indonesia untuk mempercepat pengolahan data DBD juga mendeteksi KLB DBD lebih dini.