he availability of land for fulfillment of space in the Sarbagita coastal area is increasingly limited. This iscaused by the rapid development of tourism in the Sarbagita coastal region, which can eliminate a large portion ofproductive agricultural land. This study specifically examines the probability value of land cover change, especially fromnon-built up area to built up area, in the Sarbagita coastal area until 2030. Calculation of the probability of land coverchange is done through fuzzy set logic which is assessed based on 1 main parameter, namely tourist location and 2supporting parameters, namely accessibility and service facilities, and also limiting factors. The value of the fuzzymembership is taken from Landsat images from 1995 to 2015. The results show the probability of changes in land coverhas values from 0 (very low) to 0.97 (very high). This means that there is no one land that must change (value 1) fromnon-built land to being built. The probability of a high land cover change tends to follow the road network pattern.
Perkembangan pariwisata di wilayah Kecamatan Kuta Selatan diikuti dengan semakin berkembangnyalahan terbangun. Fenomena ini tentunya akan berdampak pada kondisi lahan, khususnya bahaya erosiyang dapat menyebabkan pendangkalan sungai atau sedimentasi di bibir pantai. Berdasarkan haltersebut penelitian ini bertujuan untuk mengetahui laju erosi dan tingkat bahaya erosi di wilayah kajian(Kuta Selatan). Analisis Tingkat bahaya erosi dan besaran laju erosi di Kecamatan Kuta Selatanmenggunakan metode USLE dari Wischmeier dan Smith (1978) dengan menggunakan 4 jenis informasidasar untuk menghasilkan indeks Erositivitas, Erodibilitas, Panjang dan kemiringan lereng, dan faktorpengelolaan lahan/tanaman. Empat jenis data / informasi dasar yang digunakan yaitu data curah hujan,peta jenis tanah, kemiringan, dan peta penutupan lahan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwaberdasarkan data dasar, wilayah kajian didominasi solum tanah sangat dangkal. Hal ini berpengaruhpada tingkat bahaya erosi yang berat pada sebagian besar wilayah kajian dengan laju erosi rata – ratakurang dari 15 ton/ha/tahun.
Pempatan village is one of the areas in Rendang District which is in the alert zone of eruption, and has a very high risk of disaster in its economic sector, especially in the livestock sector. This study aims to determine the amount of potential loss in terms of the aspect of selling livestock after the eruption of Mount Agung, in the Pempatan Village. The method used in this research is a comprehensive observation and survey method to record the number of livestock in the study area, and is carried out through an appraisal process based on the average selling price approach within a certain period of time. The results showed, Dusun (sub-village) Teges has the highest potential loss when a disaster occurs, with an estimated potential loss of nearly 3 billion rupiah per year. Meanwhile, in general, Pempatan Village has potential losses in the livestock sector of more than 5 billion rupiah / year.
Wilayah pada Kabupaten Bangli merupakan kawasan kabupaten yang tanpa memiliki kawasan pantai serta sebagian besar wilayahnya berada pada daratan tinggi dan hanya sebagian kecil wilayahnya yang berada di daratan rendah yang menyebabkan wilayah kabupaten ini memilki curah hujan yang tinggi jika di bandingkan dengan kabupaten yang lainnya yang ada di Provinsi Bali dengan rata-rata hujan pertahunnya yang terendah yaitu mencapai 900 mm dan untuk yang tertinggi bisa mencapai 3.500 mm per tahunnya. Dalam penelitian seperti ini memiliki tujuan untuk dapat mengetahui bagaimana besaran dari potensi cadangan air tanah yang dimiliki oleh Kabupaten Bangli ini dan akan diketahui juga wilayah dimana saja yang memiliki paling rendah potensi cadangan air tanah sampai wilayah yang paling tinggi potensi cadangan airnya menurut kapasitas air hujan yang meresap ke dalam tanah untuk menjadi cadangan air pada suatu cekungan air tanah. Metode yang akan digunakan dalam penelitian ini yaitu dengan melakukan pengkelasan di setiap data potensi cadangan air tanah dari yang sangat tinggi sampai yang sangat rendah, data potensi cadangan air tanah ini di dapatkan dari beberapa data dari lapangan amupun dari suatu instansi dan di gabungkan sehingga menjadikan data debit air tanah untuk menjadi acuan dalam penentuan potensi cadangan air tanah. Pemberian kelas tersebut akan dilakukan secara otomatis pada aplikasi ArcGis dengan menggunakan teknik geometri interval dengan cara mengkalikan semua data yang akan digunakan supaya di dapatkan data debit air tanah per tahunnya dan pembagian per kelasnya dilakukan sesuai dengan hasil dari proses geometri interval tersebut dengan menggunakan pengkelasan yaitu dari sangat tinggi, tinggi, sedang, rendah, dan sangat rendah. Dari penelitian ini akan di hasilkan berupa peta yang berisikan informasi tentang potensi cadangan air tanah yang ada di Kabupaten Bangli dan dengan informasi dari peta tersebut akan diketahui seberapa besar debit air tanah yang terdapat di kabupaten ini dan dan juga akan di ketahui bahwa sebagian besar wilayah yang ada di Kabupaten Bangli memang memilki potensi cadangan air tanah yang sangat tinggi dan sebagian wilayah yang memiliki potensi cadangan air tanah tinggi tersebut berada pada wilayah yang terdapat pada daratan yang lebih rendah yaitu Kecamatan Bangli, Susut, dan Tembuku, akan tetapi potensi cadangan air tanah yang tinggi tersebut tidak terdapat di semua wilayah di kabupaten ini dan hanya ada beberapa wilayah yang memiliki potensi cadangan air tanah yang lebih rendah seperti wilayah yang ada pada daratan yang lebih tinggi seperti di Kecamatan Kintamani yang walaupun kecamatan ini memiliki sebuah danau dan curah hujan yang relatif tinggi juga seperti kecamatan yang lainnya akan tetapi potensi cadangan air tanahnya masih kalah dengan kecamatan yang lainnya. Perbedaan potensi cadangan air tanah tersebut bisa disebabkan oleh faktor air hujan yang turun pada wilayah daratan tinggi seperti Kecamatan Kintamani tidak langsung meresap ke dalam tanah untuk menjadi cadangan air tanah pada cekungan air tanah melainkan ada air hujan yang mengalir ke wilayah yang lebih rendah, lalu meresap ke dalam tanah dan menyebabkan wilayah pada daratan lebih rendah yang sama-sama memiliki curah hujan yang tinggi menjadikan wilayahnya banyak mendapatan air hujan dari wilayahnya sendiri maupun dari air hujan yang mengalir dari daerah atas.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.