Several previous researchers have tried to review the results of previous research related to the development of learning tools using a systematic literature review (SLR) model. However, SLR research efforts that examine the development of learning tools carried out by Indonesian in-service and pre-service mathematics teachers are still limited. Therefore, this study seeks to answer two questions, namely (1) what is the mathematics learning sets developed by the Indonesian ISTs and PSTs, and (2) What instructional design model is used by the Indonesian ISTs and PSTs in developing mathematics learning sets. As many as 55 articles were selected using the PRISMA protocol by retrieving articles from the ERIC and Dimensions databases. The findings of the two questions are that the ADDIE model is the most widely used model by Indonesian PSTs and ISTs in developing learning sets. In addition, mathematics learning media and mathematics student worksheets are the most developed tools by authors. This study also examines several instructional designs and types of mathematics learning sets developed by researchers, which can undoubtedly be a refer-ence for subsequent researchers in developing mathematics learning sets.
[Bahasa]: Penelitian kualitatif ini bertujuan untuk mendeskripsikan profil number sense siswa terhadap makna pecahan desimal. Subjek penelitian adalah satu siswa kelas VII SMP Bhayangkari Kemala I Surabaya dengan kemampuan matematika tinggi dan bergaya kognitif visualizer. Penelitian dimulai dengan menentukan subjek penelitian mengunakan instrumen tes gaya kognitif dan tes kemampuan matematika, kemudian dilanjutkan dengan pemberian tes number sense (TNS). Tahap terakhir adalah melakukan wawancara dengan subjek untuk mengungkap cara berfikir siswa dalam menyelesaikan soal tes number sense serta melihat kesesuaian jawaban dengan alasan yang diberikan. Pengecekan keabsahan data dalam penelitian ini menggunakan triangulasi waktu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa number sense yang dimiliki oleh subjek dalam memahami makna dasar pecahan desimal ditunjukkan dengan mempresentasikan pecahan desimal sebagai pecahan biasa, partisi dari bilangan bulat, dan partisi suatu benda. Pemahaman mengenai urutan pecahan desimal ditunjukkan dengan meletakkan pecahan-pecahan desimal pada garis bilangan sesuai urutan yang benar. Pemahaman mengenai sifat kerapatan pecahan desimal ditunjukkan dengan penyimpulan bahwa ada tidak hingga pecahan desimal antara dua pecahan desimal. Jadi, dapat disimpulkan bahwa siswa yang bergaya kognitif visualizer dengan kemampuan matematika tinggi dapat memahami makna pecahan desimal. Kata kunci: Number Sense; Gaya Kognitif; Visualizer; Pecahan Desimal [English]: This qualitative research aimed to describe the profile of student’s number sense toward the meaning of decimal. The research subject was one 7th grade of SMP Bhayangkari Kemala I Surabaya with high mathematics achievement and visualizer cognitive-style. The research began by determining the subject using cognitive-style test instrument and mathematics tests, then followed by the number sense test (TNS). The last stage was interviewing the subject to reveal how the subject think in solving the number sense test and examine the match between the answers and the reasons given. Time triangulation was used to check the validity of data. The research found that the number sense possessed by the subject in understanding the basic meaning of decimal is representing decimal fractions as regular fractions, partitions of integers, and partitions of an object. Understanding of the order of decimal is shown by placing the decimal on the number line in the correct order. Understanding of the nature of the decimal density is denoted by the conclusion that there are infinite decimals between two decimals. Thus, it could be concluded that students with visualizer cognitive-style and high mathematics achievement can understand the meaning of decimal properly. Keywords : Number Sense; Cognitive Style; Visualizer; Decimal
ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan pemecahan masalah matematis siswa setelah diterapkan Problem Based Learning (PBL). Penelitian ini merupakan penelitian Pre-Eksperimen dengan desain penelitian One Group Pretest-Posttest Design. Populasi pada penelitian ini yaitu seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 16 Halmahera Selatan. Sampel penelitian ini adalah siswa kelas VIII-2 yang terdiri dari 20 siswa. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan instrumen tes berbentuk tes essay. Data kemampuan pemecahan masalah matematis siswa dianalisis dengan menggunakan statistik deskriptif yaitu Pedoman Acuan Patokan (PAP) Skala 5, dan kualifikasi yang diperoleh yaitu siswa kualifikasi cukup, kurang dan gagal. Penelitian ini menggunakan software SPSS 20 for windows untuk menghitung data tidak berdistribusi normal. Hasil analisis data menunjukkan: 1) Kemampuan pemecahan masalah matematis siswa kelas VIII-2 SMP Negeri 16 Halamahera Selatansetelah diterapkannya model pembelajaran Problem Based Learning (PBL)diperoleh cukup 5 siswa dengan persentase sebesar 25%, kualifikasi kurang sebanyak 11 siswa dengan persentase sebesar 55%, kualifikasi gagal sebanyak 4 siswa dengan persentase sebesar 20%. 2) Siswa kualifikasi cukup, siswa mampu 2 indikator dari 3 indikator. Siswa mampu menuliskan diketahui dan ditanyakan, mampu memecahkan masalah namun siswa tidak melakukan pengecekan kembali jawaban. Pada siswa kualifikasi kurang, siswa mampu 1 indikator dari 3 indikator. Siswa mampu pada indikator menuliskan diketahui dan ditanyakan, siswa juga sudah menyelesaikan soal dengan menerapkan strategi eliminasi dan substitusi, namun ada kekeliruan dalam proses eliminasi. Sedangkan siswa dengan kualifikasi gagal, siswa tidak mampu pada seluruh indikator, siswa mampu menuliskan unsur yang diketahui dan tidak menulis unsur ditanyakan, siswa tidak dapat menerapkan strategi dalam memecahkan masalah. Kata kunci: Kemampuan Pemecahan masalah Matematis, Model Pembelajaran Problem Based Learning dan sistem persamaan linear dua varibel .
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.