Carbon monoxide is a gas from incomplete combustion of fuel containing carbon. In high concentration on the blood stream, carbon monoxide is able to cause death. The affinity of hemoglobin for carbon monoxide is higher than that of oxygen. Blood clotting because of high concentration carbon monoxide in the blood can increase blood viscosity and causes vasoconstriction. This study aims to determine the correlation between carboxyhaemoglobin (COHb) and blood pressure of the resident living around Tirtonadi Bus Station, Surakarta. The concentration of COHb was analyzed using UV-Vis Spectrophotometer. The COHb concentration of A1,
Radikal bebas adalah suatu senyawa atau molekul yang mengandung satu atau lebih elektron tidak berpasangan pada orbital luarnya sehingga menyebabkan senyawa tersebut sangat reaktif mencari pasangannya dengan cara menyerang dan mengikat elektron molekul yang berada di sekitarnya. Akibat kerja radikal bebas adalah gangguan fungsi sel, kerusakan struktur sel, bahkan mutasi.Antioksidan merupakan senyawa yang dapat menghambat oksigen reaktif dan radikal bebas dalam tubuh.Senyawa flavonoid di dalam daun sirsak dan sarang semut berperan sebagai anti oksidan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji aktivitas antioksidan kombinasi ekstrak sarang semut (Myrmecodia Pendans) dan Daun Sirsak (Annona muricata) dengan metode DPPH (2,2-diphenyl-1-picrilhidrazyl). Penelitian ini dilakukan dengan desain analitik eksperimental.Tempat untuk mendapatkan ekstrak dan uji aktivitas antioksidan dilakukan di laboratorium Kimia Akademi Analis Kesehatan Nasional Surakarta.Penelitian dilakukan pada tahun 2014. Hasil penelitian didapatkan, rendemen hasil ekstraksi teknik maserasi, semua fraksi terdeteksi adanya Alkaloid, flavonoid, saponin dan Tanin, fraksi air sarang semut mempunyai IC50sebesar 76,64 ppm sedang fraksi butanol sebesar 76,82 ppm, kombinasi ekstrak sarang semut dan ekstrak daun sirsak (1:1) mempunyai IC50 sebesar 71,09 ppm, fraksi air daun sirsak mempunyai IC50 73,48 ppm sedang fraksi butanol memiliki IC50 99,70 ppm sehingga fraksi air lebih baik dibandingkan fraksi butanol. Kombinasi ekstrak sarang semut dengan daun sirsak dengan perbandingan 1:1 memiliki aktifitas antioksidan lebih baik dari bentuk tunggalnya.
Daun kersen dan daun sirsak merupakan tanaman serta dapat digunakan menjadi obat. Daun kersen memiliki kandungan alkaloid, flavonoid, saponin dan steroid. Daun sirsak memiliki kandungan alkaloid, flavonoid, saponin, dan tanin. Senyawa-senyawa tersebut memiliki kemampuan sebagai antioksidan untuk menghambat radikal bebas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antioksidan kombinasi ekstrak daun kersen dan ekstrak daun sirsak dan dibandingkan dengan bentuk tunggal keduanya dalam menangkal radikal bebas. Penelitian dilakukan sejak bulan Februari sampai Juli 2018 di B2P2TOOT Tawangmangu dan LaboratoriumKimia STIKES Nasional. Jenis penelitian ini adalah eksperimental dengan teknik quota sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kombinasi daun kersen dan daun sirsak 2:1 memiliki nilai IC sebesar 6,9126 50 ppm dan dikategorikan sangat kuat. Nilai IC bentuk tunggal daun kersen sebesar 15,9999 ppm dan dikategorikan 50 sangat kuat. Bentuk tunggal daun sirsak sebesar 116,5376 ppm dan dikategorikan sedang. Kombinasi daun kersen dan daun sirsak 1:1 sebesar 28,1075 ppm termasuk dalam kategori sangat kuat. Kombinasi daun kersen dan daun sirsak 1:2 sebesar 28,4886 dan dikategorikan sangat kuat. Aktivitas antioksidan kombinasi ekstrak daun kersen dan daun sirsak sangat kuat dibandingkan bentuk tunggal keduanya. Kombinasi ekstrak daun kersen dan ekstrak daun sirsak 2:1 memiliki aktivitas antioksidan yang sangat kuat. Kata kunci: antioksidan, daun kersen, daun sirsak, quota sampling, DPPH
Farmers exposed to pesticides. It can cause pollution and residues. Pesticides contain Plumbum (Pb). Pb can effect to the hematopoietic, digestive, urinary, kidney, central nervous, reproductive, cardiac and endocrine systems. The purpose was to determine the relationship between types of pesticides based on the active compounds used on Pb levels in the farmers blood in Bangka district. This research is analytic observational with cross sectional approach. The subjects were 20 farmers exposed to pesticides and with criteria based on the questionnaire in Bangka district. Use quota sampling. Primary data, namely measurement of blood lead levels using the Inductively Coupled Plasma - Mass Spectrophotometry (ICP-MS) method and types of pesticides based on active compounds. Level of Pb in the farmer's blood was the highest level of 6.6 g/dL and the lowest level of 1.7 g/dL with an average of 4.1 g/dL and still within normal limits. Respondents who used organophosphate pesticides found the highest levels of 6.6 g/dL and the lowest levels of 2.5 g/dL with an average of 4.36 g/dL. Respondents who used carbamate pesticide obtained the highest level of 5.1 g/dL and the lowest level of 1.7 g/dL with an average of 4.06 g/dL. The results from the ANOVA test with an F count of 4.789 and a significance level of probability 0.032 < 0.05, there was a significant relationship between types of pesticides based on the content of active compounds used by farmers on blood lead levels in Bangka district.
Makanan cepat saji sudah menjadi pilihan bagi kebanyakan masyarakat di Indonesia. Fakta menunjukkan lebih dari 33% masyarakat Indonesia setiap hari mengkonsumsi makanan cepat saji karena pelayanan cepat,dan harga murah. Makanan cepat saji tidak dapat dikategorikan sebagai makanan sehat. Konsumen sering memesan makanan ini dengan kandungan lemak, kalori, gula, sodium yang banyak dan sedikit mengandung nutrisi serta vitamin. Nitrit seringkali ditambahkan dalam proses pembuatan sosis sebagai bahan pengawet, bahan tersebut diketahui sebagai penyebab penyakit kanker. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui pengaruh penambahan ekstrak cabai merah (Capsicum annuum L.) yang optimal untuk menurunkan kadar nitrit pada sosis di kota Surakarta dengan Spektrofotometer UV-Vis. Penelitian ini telah selesai dilakukan di laboratorium Makanan dan Minuman Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Nasional pada bulan Oktober sampai Desember 2016. Terdapat 6 sampel sosis tidak bermerk yang berasal dari 3 pasar di Surakarta dan data diambil menggunakan teknik Quota Sampling. Sampel sosis dengan penambahan ekstrak cabai merah menggunakan variasi konsentrasi 0%, 25%, 50%, 75%, 100%. Analisa menggunakan instrument Spektrofotometer AES-80 untuk menentukan kadar nitrit pada sosis. Hasil pengukuran kadar nitrit yaitu pada konsentrasi 0% kadar nitrit sebesar 33,459ppm; konsentrasi 25% sebesar 12,239ppm; konsentrasi 50% sebesar 11,070ppm, konsentrasi 75% sebesar 5,699 ppm dan konsentrasi 100% sebesar 3,935 ppm. Berdasarkan uji regresi linier menunjukkan hasil signifikan 0,044 yang menunjukkan bahwa ada perbedaan signifikan karena nilai sig. < α (0,05), maka ada pengaruh penambahan vitamin C terhadap kadar nitrit pada sosis di kota Surakarta.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2025 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.