Dalam pembuatan sabun cuci tangan biasanya memanfaatkan ekstrak alami yang dapat membunuh bakteri. Salah satu bahan alam yang biasa dijumpai adalah Lidah buaya (Aloe Vera) dan daun sirih (Piper betle Linn) yang memiliki banyak khasiat. Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat kualitas Hand Soap baik dari ekstrak lidah buaya maupun ekstrak daun sirih. Analisis data menggunakan One-way ANOVA (Analysis of Varians) pada taraf 5%. Percobaan penelitian ini menggunakan 3 sampel yaitu Hand Soap tanpa ekstrak (sebagai kontrol), Hand Soap ekstrak lidah buaya (Aloe vera) dan Hand Soap ekstrak daun sirih (Piper betle Linn). Parameter kualitas yang diamati adalah uji organoleptik, pH, viskositas, antibakteri, dan daya busa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kualitas Hand Soap ekstrak daun sirih memenuhi standar SNI dengan rata-rata uji organoleptik 3,87; pH 8,23; viskositas 20486,17 cPs; daya antibakteri 13,97 mm; dan daya busa 27,75 mm, sedangkan pada Hand Soap ekstrak lidah buaya juga memenuhi standar SNI dengan skor uji organoleptik sebesar 4,20; pH 8,68; daya antibakteri 9.12 mm; dan daya busa 27,50 mm. Berdasarkan uji statistik dan uji lanjut BNT disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan pada penambahan ekstrak daun sirih dan ekstrak lidah buaya terhadap kualitas Hand soap pada parameter pH, viskositas, dan daya antibakteri, dimana ekstrak daun sirih memiliki pengaruh paling baik terhadap kualitas Hand Soap dibandingkan dengan Hand soap kontrol dan Hand soap ekstrak lidah buaya.
Diare merupakan penyakit yang diakibatkan oleh berbagai jenis bakteri salah satunya bakteri Escherichia coli dan Staphylococcus aureus. Hand sanitizer merupakan antiseptik yang dapat membunuh bakteri karena mengandung alkohol dan triklosan. Selain itu, daun kunyit mempunyai senyawa metabolit sekunder seperti flavonoid, terpenoid, triterpenoid tanin, dan saponin, yang berperan sebagai antibakteri. Hand sanitizer ekstrak daun kunyit dibuat dengan cara memberikan variasi volume pada ekstrak daun kunyit sebanyak 0 mL, 5 mL, 10 mL, 15 mL, dan 20 mL, kemudian di uji dengan uii organoleptik, uji viskositas, uji pH dan uji antibakteri. Pada pengujian organoleptik berupa warna, aroma, dan tekstur mendapatkan hasil tertinggi berturut-turut pada ekstrak daun kunyit 10 mL, 10 mL, dan 5 mL. Adapun nilai terendah pada uji organoleptik (warna, aroma, tekstur) berturut-turut ekstrak daun kunyit 20 mL, 0 mL, 0 mL. Uji viskositas paling tinggi pada formulasi 1 (0 mL) dan terendah pada formulasi 5 (20 mL). selanjutnya uji pH menunjukkaan formulasi paling tinggi berada pada formulasi 1 (0 mL) dan 5 (20 mL), terendah pada formulasi 3 (10 mL). Adapun pada uji antibakteri, hand sanitizer ekstrak daun kunyit meunjukkan zona hambat paling besar pada bakteri Staphylococcus aureus dan Escherichia coli. Formulasi terbaik pada kualitas hand sanitizer ekstrak daun kunyit berdasarkan semua jenis uji berturut-turut adalah formulasi 4 (15 mL), formulasi 3 (10 mL), formulasi 2 (5 mL), formulasi 1 (0 mL) dan kualitas terendah hand sanitizer ekstrak daun kunyit adalah formulasi 5 (20 mL). Kata Kunci: Hand sanitizer; ekstrak daun curcuma longa linn; escherichia coli; staphylococcus aureus.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2025 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.