Literasi sains adalah kemampuan menggunakan pengetahuan sains untuk meng-identifikasi pertanyaan, memperoleh pengetahuan baru, menjelaskan fenomena ilmiah dan menyimpulkan berdasarkan bukti-bukti ilmiah. Dimensi besar literasi sains dalam pengukurannya, yakni proses sains, konten sains, dan konteks aplikasi sains. Pengukuran literasi sains penting untuk mengetahui sejauh mana kemelekan peserta didik terhadap konsep – konsep sains yang telah dipelajarinya. Selama hampir 20 tahun terakhir sejak dirilis oleh PISA, literasi sains peserta didik di Indonesia tidak mengalami peningkatan yang signifikan. Penelitian ini bertujuan untuk 1) menemukan faktor-faktor penyebab rendahnya literasi sains peserta didik; 2) mencari informasi yang relevan dengan faktor-faktor penyebab rendahnya literasi sains peserta didik; dan 3) mengkaji sejumlah teori dasar yang relevan faktor-faktor penyebab rendahnya literasi sains peserta didik. Metode penelitian yang digunakan adalah studi literatur dengan cara mengadakan studi penelaahan terhadap buku-buku, artikel-artikel, catatan-catatan, dan laporan-laporan dan sumber informasi lainnya yang berkaitan dengan rendahnya literasi sains peserta didik. Data yang diperoleh dari hasil studi leteratur tersebut kemudian dikompilasi dan dianalisis berdasarkan kajian tema. Hasil analisis data ditemukan bahwa faktor-faktor yang menyebabkan rendahnya literasi sains peserta didik diantaranya adalah pemilihan buku ajar, miskonsepsi, pembelajaran yang tidak kontekstual, dan kemampuan membaca peserta didik. Kondisi ini mengharuskan pakar dan praktisi pendidikan Indonesia untuk lebih berbenah lagi dalam merancang dan melaksanakan pendidikan sains, agar mampu bersaing dengan negara-negara lain dalam berkompetisi diberbagai bidang kehidupan di era revolusi industri 4.0 pada abad 21 ini. Kata kunci: Rendahnya literasi sains, Dimensi literasi sains, Pengukuran literasi sains dan Revolusi industri 4.0.
Pendidikan sains saat ini diarahkan untuk mempersiapkan peserta didik agar sukses hidup di abad 21. Pendidikan di Indonesia salah satunya jenjang Sekolah Menengah Pertama (SMP) yang bertanggung jawab untuk mencetak lulusan yang mempunyai sumber daya manusia berkualitas yang nantinya mampu menjawab tantangan zaman. Hal tersebut mengakibatkan pembangunan literasi siswa-siswi yaitu membaca dan menulis harus diperluas melalui multimedia dan TI (teknologi informasi). Peserta didik harus mampu menghadapi tantangan di era global. Oleh karena itu, cara pembelajaran yang dapat menyiapkan peserta didik berupa multimedia interaktif untuk meningkatkan literasi sains siswa pada pembelajaran IPA di sekolah terutama pada abad 21 ini. Metode penelitian yang digunakan adalah studi literatur dengan cara mengadakan studi penelaahan terhadap buku-buku, artikel-artikel, catatan-catatan, dan laporan-laporan dan sumber informasi lainnya yang berkaitan. Data yang diperoleh dari hasil studi literatur tersebut kemudian dikompilasi dan dianalisis berdasarkan kajian tema. Adanya literasi sains dalam pembelajaran, diharapkan peserta didik memiliki kemampuan pengetahuan dan pemahaman tentang konsep ilmiah, kemampuan dalam mencari atau menentukan jawaban pertanyaan yang berasal dari rasa ingin tahu dari pengalaman sehari-hari, memiliki kemampuan menjelaskan fenomena yang ada, dapat mengindentifikasi masalah-masalah ilmiah dan teknologi informasi. Seorang pendidik dalam mengembangkan literasi sains peserta didiknya untuk meningkatkan: 1) pengetahuan dan penyelidikan Ilmu Pengetahuan Alam, 2) kosa kata lisan dan tertulis yang diperlukan untuk memahami dan berkomunikasi ilmu pengetahuan dan, 3) hubungan antara sains, teknologi, dan masyarakatKata kunci: Multimedia Interaktif, Pembelajaran IPA, Literasi Sains.
Dalam pembuatan sabun cuci tangan biasanya memanfaatkan ekstrak alami yang dapat membunuh bakteri. Salah satu bahan alam yang biasa dijumpai adalah Lidah buaya (Aloe Vera) dan daun sirih (Piper betle Linn) yang memiliki banyak khasiat. Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat kualitas Hand Soap baik dari ekstrak lidah buaya maupun ekstrak daun sirih. Analisis data menggunakan One-way ANOVA (Analysis of Varians) pada taraf 5%. Percobaan penelitian ini menggunakan 3 sampel yaitu Hand Soap tanpa ekstrak (sebagai kontrol), Hand Soap ekstrak lidah buaya (Aloe vera) dan Hand Soap ekstrak daun sirih (Piper betle Linn). Parameter kualitas yang diamati adalah uji organoleptik, pH, viskositas, antibakteri, dan daya busa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kualitas Hand Soap ekstrak daun sirih memenuhi standar SNI dengan rata-rata uji organoleptik 3,87; pH 8,23; viskositas 20486,17 cPs; daya antibakteri 13,97 mm; dan daya busa 27,75 mm, sedangkan pada Hand Soap ekstrak lidah buaya juga memenuhi standar SNI dengan skor uji organoleptik sebesar 4,20; pH 8,68; daya antibakteri 9.12 mm; dan daya busa 27,50 mm. Berdasarkan uji statistik dan uji lanjut BNT disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan pada penambahan ekstrak daun sirih dan ekstrak lidah buaya terhadap kualitas Hand soap pada parameter pH, viskositas, dan daya antibakteri, dimana ekstrak daun sirih memiliki pengaruh paling baik terhadap kualitas Hand Soap dibandingkan dengan Hand soap kontrol dan Hand soap ekstrak lidah buaya.
Aktivitas rumah tangga yang tidak dikelola dengan bijak dan berakhir di tempat pembuangan sampah sering kali menimbulkan dampak terhadap beberapa aspek kehidupan, diantaranya aspek kesehatan, aspek lingkungan, dan aspek estetika. Sikap dan kepedulian masyarakat terhadap sampah menjadi perhatian dan tanggung jawab setiap lapisan masyarakat dalam menjaga dan melestarikan lingkungan alam sekitar. Tujuan pengabdian ini salah satunya adalah mengenalkan pemanfaatan sampah yang mudah dan dapat dilakukan oleh masyarakat dan siswa sekolah MTs Haudhul Ulum Gegutu Telaga yang menjadi target luaran dengan cara fermentasi karena teknologi yang digunakan sangat sederhana dan biaya penanganan yang murah yaitu pengolahan limbah rumah tangga untuk menghasilkan Mikroorganisme Lokal (MOL) menjadi Pupuk Organik Cair (POC) dari limbah Nasi (Oryza sativa). Adapun metode yang digunakan dalam pelaksanaan kegiatan pengabdian yaitu sosialisasi, pelatihan, dan penilaian sikap dan perilaku peduli lingkungan. Pengabdian POC ini dapat menghasilkan Pupuk Organik Cair yang bagus sesuai dengan kriteria dan juga melalui kegiatan pengelolaan limbah rumah tangga menjadi POC, diketahui siswa/i MTs. Haudhul Ulum memiliki sikap peduli lingkungan yang baik (89,5%) dan perilaku peduli lingkungan yang cukup baik (72,9%). Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa dengan memberikan edukasi dan pelatihan kepada siswa mengenai cara mengolah sampah dengan bijak dapat menumbuhkan bahkan meningkatkan sikap dan perilaku peduli lingkungan.
Media pembelajaran memiliki peran vital untuk mencapai tujuan pembelajaran, terutama pada masa pandemi COVID-19. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan video pembelajaran kimia sebagai media pembelajaran selama pandemi COVID-19 pada materi koloid. Pendekatan dalam penelitian adalah pendekatan penelitian pengembangan (Development Research) dengan model Borg & Gall. Hasil pengembangan tahap pertama analisis potensi dan masalah yaitu peserta didik mengalami kesulitan belajar selama masa pandemi COVID-19. Pada tahap kedua yaitu pengumpulan informasi berupa pengakajian materi dan perangkat bahan ajar yang akan dikembangkan pada materi koloid. Selanjutnya tahap ketiga yaitu desain produk yang terdiri atas tiga tahap pengembangan produk yang meliputi: 1) tahap pra produksi, yaitu membuat Garis Besar Pengembangan Media/GBPM, membuat sinopsis, membuat treatment, dan menulis skrip/naskah video; 2) tahap produksi, meliputi: tahap pembuatan power point dan tahap pengambilan suara/recording audio; 3) tahap pasca produksi: meliputi editing dan mastering (finalisasi) menggunakan aplikasi inshot. Pada tahap keempat yaitu validasi produk untuk mengetahui kelayakan dari produk dan respon peserta didik terhadap produk yang dikembangkan. Hasil uji validasi oleh ahli materi sebesar 0,82 dan ahli media didapatkan skor 0,87 dengan masing-masing kriteria sangat valid. Selanjutnya, hasil uji untuk respon peserta didik pada video pembelajaran diperoleh skor 85 % dengan kriteria sangat menarik. Oleh karena itu, video pembelajaran yang dikembangkan dapat digunakan sebagai solusi media pembelajaran pada masa pandemi COVID-19.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2025 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.