AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mengembangkan teori instruksional lokal untuk mendukung pengembangan siswa pemahaman dasar tentang persentase. Penelitian desain dipilih sebagai sarana yang tepat untuk mencapai tujuan. Penelitian dilakukan di Pusri Sekolah Dasar Palembang, Kelas 5 yang melibatkan 42 siswa secara total dan satu guru kelas. Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI) yang diadaptasi dari Realistic Mathematics Education (RME) sengaja dipilih sebagai pendekatan dalam proses belajar mengajar. Keakuratan ini mengungkapkan bahwa bar persentase yang disajikan sebagai model dalam pembelajaran membantu siswa untuk memahami persentase. Siswa menggunakannya sebagai alat untuk penalaran dan juga sebagai alat untuk menghitung. Itu juga membantu mereka untuk menyampaikan pemikiran mereka kepada orang lain. Untuk beberapa siswa yang biasanya menggunakan cara formal untuk menyelesaikan masalah persentase, temukan kotak persentase sebagai cara lain untuk membuktikan hasilnya. AbstractThis present study is aimed to develop a local instructional theory to support students development of basic understanding of percentages. Design research was chosen as an appropriate mean to achieve the goal. The study was conducted in Pusri Primary School Palembang, Grade 5 involving 42 students in total and one classroom teacher. Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI) which was adapted from Realistic Mathematics Education (RME) was deliberately chosen as an approach in the teaching and learning process. This stuidy revealed that a percentage bar which is served as a model in learning helped students to understand percentages. Students used it as a tool for reasoning and also as a tool for calculating. It also helped them to represent the percents stated and to communicate their thoughts to others. For some students who usually utilized the formal way to solve percentage problems, found the bar as another way to prove the result.
Latar Belakang : Pandemi Covid-19 telah merubah tatanan kehidupan masyarakat, tidak hanya menyerang negara Indonesia namun juga melanda dunia. Keberadaan Covid-19 membuat masyarakat untuk memberhentikan aktivitas di luar rumah yang semestinya dilakukan seperti pada hari-hari biasa. Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan media pembelajaran berbasis presentasi terhadap pemahaman konsep matematika siswa. Populasi penelitian ini adalah siswa kelas VIII salah satu SMP Negeri di Yogyakarta. Dari lima kelas yang ada diambil dua kelas dengan Teknik Random Sampling sebagai sampel, dengan satu kelas sebagai kelas eksperimen dan satu kelas sebagai kelas kontrol. Metode : Penelitian ini menggunakan metode Quasi Experiment dengan Control Group Design. Hasil : Hasil penelitian menunjukkan adanya pengaruh pemahaman konsep pada siswa yang menggunakan media pembelajaran berbasis presentasi dengan siswa yang mengikuti pembelajaran konvensional. Kesimpulan : Hal ini ditunjukkan oleh uji t yang dilakukan oleh peneliti diperoleh bahwa thitung > ttabel. Variabel pemahaman konsep di uji dengan menggunakan rumus polled varian dengan diperoleh hasilnya thitung 2,59> ttabel 2,00, maka H0 ditolak dan H1 diterima, artinya ada pengaruh penggnaan media pembelajaran berbasis presentasi terhadap pemahaman konsep siswa kelas.
This study amed at helping students to understand concepts of linear equation with one variable. In this study, researcher used learning media in the form of cards which later on could be used by students to enhance their understanding towards linear equation with one variable and solving problems related to linear equation with one variabel. This study is a descriptive qualitative study involving some high school students from one Junior High School in Yogyakarta. Based on the study that had been connected, can be drawn that the used of learning media could help students understand more the concept of linear equation with one variable. The cards also helped stduents in solving mathematics problems related to linear equation with one variable. Anothe advantages of the media that emerged during the research was students used media as a tool to communicate their ideas to their friends
Every area of life, including the learning process, has been impacted by the growth of the 21st-century world, which is characterized by the use of information and communication technology in all facets of daily life. Every field of work requires changes in competence and skills as a result of developments. Critical thinking, problem-solving, and teamwork are crucial skills for success in the twenty-first century. Schools must be equipped to prepare kids for life in the twenty-first century. The goal of all teaching and learning activities in schools must be to prepare students with the skills needed for the twenty-first century. The capacity for learning expands and becomes resourceful. Because of advancements made in the 21st century, learning has become more dynamic. The educational system must therefore be able to address all of the difficulties and skill requirements of the 21st century. As a result, education must plan out its educational programs through the curriculum that pupils will be taught. The curriculum is everything that pupils will learn in order to accomplish a particular objective. To accommodate all available skills and obstacles, curriculum changes are implemented. Responding to the demands of the twenty-first century presents exceedingly complicated issues for the curriculum. The curriculum is modified appropriately to meet these requirements and challenges. The actual challenge is staying on course with the vision, mission, and goals of national education. Consequently, a curriculum that can both internally and externally address the needs of the 21st century is required.
Latar Belakang : Pandemi Covid-19 telah merubah tatanan kehidupan masyarakat, tidak hanya menyerang negara Indonesia namun juga melanda dunia. Keberadaan Covid-19 membuat masyarakat untuk memberhentikan aktivitas di luar rumah yang semestinya dilakukan seperti pada hari-hari biasa. Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan media pembelajaran berbasis presentasi terhadap pemahaman konsep matematika siswa. Populasi penelitian ini adalah siswa kelas VIII salah satu SMP Negeri di Yogyakarta. Dari lima kelas yang ada diambil dua kelas dengan Teknik Random Sampling sebagai sampel, dengan satu kelas sebagai kelas eksperimen dan satu kelas sebagai kelas kontrol. Metode : Penelitian ini menggunakan metode Quasi Experiment dengan Control Group Design. Hasil : Hasil penelitian menunjukkan adanya pengaruh pemahaman konsep pada siswa yang menggunakan media pembelajaran berbasis presentasi dengan siswa yang mengikuti pembelajaran konvensional. Kesimpulan : Hal ini ditunjukkan oleh uji t yang dilakukan oleh peneliti diperoleh bahwa thitung > ttabel. Variabel pemahaman konsep di uji dengan menggunakan rumus polled varian dengan diperoleh hasilnya thitung 2,59> ttabel 2,00, maka H0 ditolak dan H1 diterima, artinya ada pengaruh penggnaan media pembelajaran berbasis presentasi terhadap pemahaman konsep siswa kelas.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2025 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.