ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kecernaan NDF, kecernaan ADF dan kecernaan hemiselulosa pada hijauan pakan tropis secara in vitro. Materi yang digunakan dalam penelitian ini adalah 8 jenis pakan hijauan tropis dan cairan rumen kambing PE berfistula yang diberi pakan dengan kandungan PK 12% dan TDN 62%. Rancangan percobaan yang digunakan adalah rancangan acak lengkap 8 perlakuan pakan dan 3 ulangan. Perlakuan terdiri dari P1 = turi (Sesbania grandiflora), P2 = nangka (Artocarpus heterophyllus), P3 = pisang (Musa acuminate), P4 = mangga (Mangifera indica L.), P5 = gamal (Gliricidia sepium), P6 = mahoni (Swietenia mahagoni (L.) Jacq.), P7 = kaliandra (Calliandra calothyrsus) dan P8 = lamtoro (Leucaena leucocephala). Data dianalisis menggunakan ANOVA taraf 5%, dan dilanjutkan dengan uji Duncan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kecernaan NDF, kecernaan ADF, dan kecernaan hemiselulosa berbeda nyata (P<0,05). Hijauan pakan tropis lamtoro, kaliadra dan gamal memiliki kecernaan NDF, kecernaan ADF lebih tinggi dibandingkan turi, nangka, pisang, mangga, dan mahoni, namun kecernaan hemiselulosa kaliandra, manga dan lamtoro tertinggi. Kesimpulan, hijauan Leucaena leucocephala, Calliandra calothyrsus, dan Gliricidia sepium memiliki kecernaan NDF tertinggi (70,34%; 66,26% dan 62,29%), dan kecernaan ADF tertinggi (53,79%; 48,08%; dan 58,91%), namun kecernaan hemiselulosa tertinggi adalah Calliandra calothyrsus, Mangifera indica L, dan Leucaena leucocephala (18,18%; 17,80% dan 16,55%).Kata kunci: in vitro, hijauan tropis, kecernaan, serat ABSTRACTThis research was conducted to evaluate neutral detergent fiber digestibility, acid detergent fiber digestibility, and hemicellulose digestibility on tropical browse plants in vitro. The materials used in this research were 8 types of tropical forages and rumen fluid from Etawa Crossbreed goat fistulated with CP 12 % and 62 % TDN. The experimental design used was the completely randomized design of 8 feed treatments and 3 replications. Treatments consisted of P1 = Sesbania grandiflora, P2 = Artocarpus heterophyllus, P3 = Musa acuminata, P4 = Mangifera indica L., P5 = Gliricidia sepium, P6 = Swietenia mahagoni (L.) Jacq, P7 = Calliandra calothyrsus, and P8 = Leucaena leucocephala. Data were analyzed using ANOVA 5%, and continued by Duncan test. The results of the study showed that neutral detergent fiber digestibility, acid detergent fiber digestibility, hemicellulose digestibility were significantly (P<0.05). Tropical forages of Leucaena leucocephala and Gliricidia sepium were highest neutral detergent fiber digestibility (70,34% and 62,29%), and highest acid detergent fiber digestibility (57,14% and 58,91%), with hemicellulose digestibility (64,10% and 65,00%).Keywords: digestibility, fiber, tropical browse plants, in vitro
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis sifat fisikokimia pada dendeng sapi setelah dilakukan perendaman dengan gula kelapa dan madu. Penelitian ini terdiri atas 4 perlakuan variasi konsentrasi gula kelapa dan madu, yaitu: 30:0%, 22,5:7,5%, 15:15%, 7,5:22,5%. Kadar fruktosa, glukosa, kadar air, aktivitas air diamati pada dendeng hasil perlakuan. Data dianalisis dengan ANOVA dan dilanjutkan dengan Uji Jarak Berganda Duncan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peningkatan proporsi madu dalam larutan perendam dapat secara nyata menurunkan kandungan fruktosa, glukosa, kadar air, aktivitas air pada dendeng sapi. Kesimpulannya, sifat fisikokimia dendeng dapat berubah sesuai dengan proporsi konsentrasi gula kelapa dan madu.The Physico-Chemical Properties of Indonesian Dried Beef Immersed in Palm Sugar and HoneyAbstractThis study is aimed to investigate the physics-chemical aspect of Indonesian dried beef that was immersed in palm sugar and honey. Four ratios of palm sugar and honey were used, i.e. 30:0%, 22.5:7.5%, 15:15%, 7.5:22.5%. The level of fructose, glucose, water content, and water activity were analysed as the dried beef quality. Data were analyzed using analysis of variance and followed by Duncan’s Multiple Range Test. The results indicated that the elevation in the honey concentration in the ratio of immersion provided significant effect on decrease in fructose and glucose levels, water content, water activity. As conclusion, the ratio of palm sugar and honey might provide the effect on the change of fructose and glucose levels, water content, water activity.•••
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh konsentrasi asap cair kayu kesambi (Schleichera oleosa) yang berbeda terhadap kadar air, pH, total fenol dan organoleptik dendeng sapi meliputi (Warna, rasa, tekstur dan kesukaan). Penelitian telah dilaksanakan di laboratorium terpadu Universitas Kristen Wira Wacana Sumba. Materi penelitian yang digunakan adalah daging sapi segar yang diperoleh dari Rumah Potong Hewan (RPH) Waingapu, Kabupaten Sumba Timur. Daging diambil pada bagian paha belakang sebanyak 5kg. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari 4 perlakuan dan 5 ulangan yaitu : P1= Konsentrasi pengasapan 10%; P2= Konsentrasi pengasapan 15%; P3=Konsentrasi pengasapan 30%; P4=Konsentrasi pengasapan 45%, sehingga terdapat 20 unit sampel. Variabel pengamatan adalah kadar air, pH, total fenol dan organoleptik (Warna, rasa, tekstur dan kesukaan). Data yang diperoleh kemudian analisis raganm dengan taraf kepercayaan 5%, hasil berpengaruh nyata dilanjutkan dengan uji Beda Nyata Terkecil (BNT), Data Organoleptik diolah statistik dengan metode Non Parametrik Kruskall Wallis. Hasil analisis ragam menunjukkan, bahwa pemanfaatan asap cair kayu kesambi dengan level konsentrasi yang tertinggi berpengaruh dalam menurunkan kadar air dan pH tetapi dapat meningkatkan penerimaan panelis terhadap organoleptik (warna, rasa, tekstur dan kesukaan) pada dendeng sapi. Konsentrasi asap cair dengan level yang tertinggi dapat meningkatkan aktivitas total fenol.
Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan konsentasi asap cair terbaik sebagai bahan pembuat dendeng sapi dengan menganalisis kadar fenol, kadar protein, Benzo (a) pirene, Benzo (a) anttracena dan organoleptik pada dendeng sapi. Penelitian ini menggunakan menggunakan Rancangan Acak Lengkap yaitu perendaman daging dengan konsentrasi asap cair yang berbeda. Penggunaan asap cair tempurung kelapa mempunyai 3 taraf konsentrasi pengasapan yaitu P1=3%, P2=6%, dan P3=9%. Kebutuhan untuk perendaman daging dengan menggunakan asap cair adalah 15 sampel. Variabel yang diukur adalah kadar fenol, kadar protein, kadar benzo (a) pirene, kadar benzo (a) antracena, dan organoleptik meliputi warna, rasa, tekstur dan kesukaan. Pengujian parameter terlebih dahulu di uji normalitasnya dengan menggunakan uji Shapiro-Wilk. Apabila sebaran datanya normal dianalisis dengan ANOVA pada taraf 5%, apabila terdapat pengaruh dilanjutkan dengan uji Wilayah Ganda Duncan. Kadar benzo (a) pirene dan kadar benzo (a) antarcena di uji secara deskriptif dan pengujian sifat organoleptik (warna, rasa, tekstur dan tingkat kesukaan) menggunakan uji Non Parametrik Kruskal – Walis dan dilanjutkan, uji beda nyata Man Whitney. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa konsentrasi asap cair berbeda dapat memberikan pengaruh yang nyata (P<0,05) terhadap kadar protein, kadar fenol dan organoleptik. Konsentrasi asap cair tertinggi dapat meningkatkan kadar fenol, organoleptic tetapi dapat menurunkan kadar protein. Sedangkan kadar benzo (a) pirene pada semua perlakuan adalah <0,51mg/kg dan kadar benzo (a) antracena pada semua perlakuan adalah <9,08 dan secara kesehatan pemanfaatan asap cair sampai pada 9% masih aman untuk dikonsumsi.
ABSTRAK. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi nilai kecernaan bahan kering, kecernaan bahan organik dan nilai TDN bahan pakan hasil samping agro industry. Evaluasi dilakukan secara in vitro menggunakan cairan rumen kambing Peranakan Ettawa dengan pakan PK 12% dan TDN 62%. Penelitian menggunakan metode eksperimental rancangan acak lengkap 7 perlakuan dan 3 ulangan. Pakan perlakuan terdiri atas ampas tahu, bungkil kopra, bungkil kelapa sawit, bungkil kedelai, onggok, kulit kopi, dan janggel jagung. Data dianalisis menggunakan ANOVA dan n uji lanjut Duncan. Hasil penelitian menunjukkan adanya perbedaan kecernaan bahan kering, kecernaan bahan organik dan nilai TDN (P0,05) antara bahan pakan hasil samping agro industri. Ampas tahu memiliki kecernaan bahan kering (73,03%), kecernaan bahan organik (71,66%), dan nilai TDN (71,88%) lebih tinggi dibanding bungkil kopra, bungkil kelapa sawit, bungkil kedelai, onggok, janggel jagung dan kulit kopi. (In vitro digestibility evaluation of feed ingredients from agro-industry by-product) ABSTRACT. This study aimed to evaluate the value of dry matter-, organic matter digestibility and TDN of feed ingredients from agro-industrial by product. In vitro evaluation using rumen fluid of Ettawa crossbreed goat feeding with 12% PK and 62% TDN. The experimental used a completely randomized design with 7 treatments and 3 replications. The feed treatments were tofu waste, coconut meal, palm kernel meal, soybean meal, onggok, coffee husk, and corn cob. Data were analyzed using ANOVA and continued by Duncan test. The results showed differences in dry matter digestibility, organic matter digestibility and TDN value (P 0.05) between feed ingredients from agro-industrial by product. Tofu waste has dry matter digestibility (73.03%), organic matter digestibility (71.66%), and TDN value (71.88%) higher than coconut meal, palm kernel meal, soybean meal, onggok, corn cob and coffee husk.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.