Artikel ini bertujuan menjelaskan dua aspek politik keamanan di Laut Cina Selatan. Pertama, peran kolektif ASEAN dalam usaha memelihara stabilitas keamanan di Laut Cina Selatan dengan melihat pada aspek sistem keyakinan masing-masing negara yang berkepentingan. Kedua, konfigurasi kekuatan ekstra-regional dalam lingkup pengaruh pada kawasan yang dipersengketakan. Analisis dalam artikel ini menggunakan konsep Dilema Keamanan dan teori Persepsi. Data dan informasi dalam artikel ini diperoleh melalui telaah literatur dari sumber sekunder yang diinterpretasikan sehingga menghasilkan penjelasan yang bersifat analitis deskriptif. Artikel ini menunjukkan bahwa sebagian negara penuntut Laut Cina Selatan yang tergabung dalam ASEAN memiliki sistem keyakinan yang berbeda dalam mempersepsikan ancaman keamanan yang semakin diperumit oleh konfigurasi kekuatan ekstra-regional.
This community service entitled Enhancement Knowledge of Sustainable Development with Pictorial Story at Elementary School was carried out to strengthen the knowledge capacity and attitude related to groundwater resources in Bronggang Baru, Cangkringan District, Sleman, Yogyakarta. The method of implementing community service was conducted by three steps, consist of 1) literature review and problem analysis, 2) interviews and analysis of partner needs, and 3) developing and delivering the media of pictorial story about sustainable development and its relation to groundwater. The result of the activity shows that 80% of the total 25 Siswa/i s who attended knew more about the insights of sustainable development, particularly regarding geographical conditions and water resources of local area.
AbstrakMasalah terorisme adalah masalah yang signifikan setelah serangan World Trade Center pada 11 September 2012. Kasus ini mengancam negara-negara muslim di dunia. Meskipun begitu, ini tidak bisa menjadi dasar bahwa orang-orang Muslim di dunia adalah seorang teroris. Terorisme telah menjadi salah satu ancaman non-tradisional yang bisa membahayakan orang dalam skala besar. Oleh karena itu, persepsi pendekatan dan konsep keamanan non-tradisional menjadi salah satu cara yang akan digunakan dalam makalah ini. Untuk memandu jalannya penelitian ini, beberapa tujuan yang harus dicapai dalam penelitian ini telah dirumuskan. Tujuan tersebut adalah mengembangkan kajian akademik untuk menghadapi tantangan yang dihadapi oleh negara-negara di Asia Tenggara, untuk menganalisis paradoks keamanan kolektif ASEAN dalam memerangi terorisme.Kata-kata Kunci: terrorisme, keamanan kolektif, teori persepsi, kebijakan, Asia Tenggara. AbstractTerrorism issues is significant problem after the World Trade Center attacks on Sept 11, 2012. This case become threaten to muslim countries in the world. But this can�t be the basis that the people of the world's Muslim is a terrorist. Terrorism has become one of the non-traditional threats that could endanger other people on a large scale. Therefore, perceptions approaches and non-traditional security concept to be one way to be used in this paper. To guide the course of this research, several objectives that needs to be achieved in this study has been formulated. Those objectives are: develop an academic review of the challenges faced by countries in Southeast Asia, to analyze the paradox of ASEAN collective security in combating terrorism.Keywords: terrorism, collective security, perception theory, policy, Southeast Asia
Aliansi pertahanan trilateral yang melibatkan Australia, Inggris dan Amerika Serikat (AS) (AUKUS) dalam pengadaan kapal selam bertenaga nuklir memicu reaksi dari negara-negara di sekitar kawasan, termasuk Indonesia sebagai negara paling strategis di Indo-Pasifik. Sebagai salah satu kekuatan poros di Indo-Pasifik, Indonesia sendiri berada di posisi dilema diantara dua poros kekuatan besar, AUKUS dan Tiongkok yang saling berkontestasi pengaruh. Tulisan ini bertujuan untuk mengkaji bagaimana tantangan kebijakan luar negeri Indonesia atas rivalitas geopolitik yang menempatkan Tiongkok berhadapan dengan AUKUS. Guna menjawab pertanyaan itu, tulisan ini meminjam pendekatan dilema tahanan sebagai alat analisis untuk mengurai persoalan yang dihadapi oleh Indonesia dalam menentukan preferensi politik luar negerinya atas pembentukan aliansi pertahanan trilateral AUKUS. Tulisan ilmiah ini disajikan dengan menggunakan metode analisis deskriptif yang diolah dari studi kepustakaan. Hasilnya menunjukkan bahwa Indonesia ada di posisi yang dilematis dalam mempertahankan kepentingan nasionalnya dan terperangkap ke dalam potensi pembelotan dan tekanan dari pihak-pihak yang sedang bersaing.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.