This research was the first four parts of the Borg and Gall version of RnD research, (1) preliminary research and studies, (2) research planning, (3) initial product development, and (4) limited field testing. The purpose of this study is to explain the importance of using traditional games in teaching mathematics in elementary schools using a realistic mathematical approach. The method used is qualitative. Data obtained through interviews and teacher response scales. The subjects of this study were 15 elementary school teachers teaching elementary mathematics in Salatiga which were selected by purposive sampling technique. The results of this study is the steps to develop traditional games with a realistic mathematical approach in elementary mathematics learning.
ABSTRAK Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui perbedaan efektivitas model Problem Based Learning dan Problem Solving terhadap kemampuan berpikir kritis siswa kelas 5 pada pembelajaran matematika. Penelitian ini termasuk penelitian eksperimen semu. Sampel pada penelitian ini yaitu 23 siswa SDN Gedangdowo 02 dan 18 siswa SDN Soko. Keberhasilan penelitian ini dilihat berdasarkan hasil analisis uji N-Gain untuk mengetahui keefektifannya, eksperimen 1 yang menggunakan model Problem Based Learning dan kelas eksperimen 2 menggunakan model Problem Solving. Hasil uji N-Gain menunjukkan kelas eksperimen 1 sebesar 0,59 dan kelas eksperimen 2 sebesar 0,50. Berdasarkan hasil penelitian dikatakan H 0 ditolak dan H a diterima. Kesimpulannya adalah terdapat peningkatan kemampuan berpikir kritis antara siswa kelas V SDN Gedangdowo 02 menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning dengan siswa kelas V SDN Soko menggunakan model pembelajaran Problem Solving. Dari hasil penelitian merekomendasikan pembelajaran dengan model Problem Based Learning dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa, sebaiknya dijadikan alternatif dalam kegiatan pembelajaran matematika pada materi volume bangun ruang kubus dan balok. Kata kunci: berpikir kritis, problem based learning, problem solving, ABSTRACT This study aims to determine the differences in the effectiveness of the Problem Based Learning and Problem Solving models on 5th grade students' critical thinking skills in mathematics learning. This research includes quasi-experimental research. The sample in this study were 23 students of SDN Gedangdowo 02 and 18 students of SDN Soko. The success of this study was seen based on the results of the N-Gain test to determine its effectiveness, experiment 1 using the Problem Based Learning model and experimental class 2 using the Problem Solving model. The results of the N-Gain test show that the experimental class 1 is 0.59 and the
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan efektivitas Problem Based Learning (PBL) -Problem Solving (PS) terhadap kemampuan berpikir kritis siswa kelas V dalam pembelajaran matematika. Jenis penelitian yang dilakuan adalah penelitian eksperimen semu dengan desain penelitian nonequivalent control group design. Dalam penelitian ini melibatkan 31 siswa SD Negeri Noborejo dan 31 siswa SD Negeri Cebongan 01 Gugus Teuku Umar Kecamatan Argomulyo Kota Salatiga yang telah memenuhi uji normalitas, uji homogenitas, uji beda pretest dan posttest. Kedua kelompok diberikan perlakuan yang berbeda kelompok eksperimen diberikan perlakuan Problem Based Learning di SD Negeri Noborejo dan kelompok kontrol diberikan Problem Solving di SD Negeri Cebongan 01. Terdapat perbedaan efektivitas Problem Based Learning – Problem Solving terhadap kemampuan berpikir kritis siswa dalam pembelajaran matematika dengan signifikasi p<0,05.Berdasarkan hasil penelitian terdapat perbedaan efektivitas problem based learning dan problem solving dengan hasil nilai rata-rata sebesar 79,50 untuk problem based learning dan nilai rata-rata 75,65 untuk problem solving. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa pembelajaran problem based learning terbukti lebih efektif dibandingkan dengan model pembelajaran problem solving untuk mengukur kemampuan berpikir kritis siswa kelas V dalam pembelajaran matematika.
Kajian ini dilatarbelakangi oleh kurangnya ketersediaan buku cerita bergambar untuk membantu siswa kelas IV berpikir kritis pada pelajaran IPA di SD Negeri 1 Purworejo. Tujuan dari kajian ini ialah mengetahui tingkat validitas buku cerita IPA bergambar untuk meningkatkan kemampuan siswa kelas IV berpikir secara kritis. Secara teoretis, manfaat dari kajian ini ialah memberi pengalaman, juga kecakapan bagi mahasiswa agar bisa membuat inovasi dalam mengajar melalui buku cerita IPA serta menimbulkan keingintahuan yang tinggi dan peningkatan dalam proses berpikir kritis untuk anak kelas IV. Kajian ini menggunakan metode penelitian dan pengembangan, atau dikenal dengan Research and Development (R&D). Produk yang dikembangkan dalam kajian ini berupa pengembangan buku cegahan IPA guna memudahkan siswa dalam meningkatkan tahap berpikir kritis. Prosedur Borg dan Gall (1989) dipakai dalam kajian ini, yang menghasilkan produk akhir buku cegahan IPA. Pada prosedur ini penulis hanya menerapkan hingga tahapan kelima, yakni: kajian dan mengumpulkan informasi, merencanakan penelitian, mengembangkan produk awal, uji lapangan terbatas, serta revisi hasil uji lapangan terbatas. Hasil dari kajian ini ialah mengetahui kelayakan melalui tingkat validitas produk buku cegahan untuk meningatkan kemampuan berpikir kritis siswa kelas 4 SD dalam pelajaran IPA
Penelitian ini berdasarkan masalah dalam proses pembelajaran matematika model pembelajaran konvensional. Pelajaran matematika menjadikan siswa merasa kurangnya dalam memahami materi tersebut. Kurangnya melatih siswa dalam memecahkan masalah soal cerita, penggunaan media sebagai saran pendukung penyampaian materi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk pengembangan media pembelajaran MEHASAN untuk meningkatkan kemampuan pemecahan masalah siswa kelas V SD. Jenis penelitian ini penelitian R&D menggunakan model pengembangan ASSURE. Instrumen penelitian ini berupa rubrik penilaian ahli yang terdiri dari rubrik penilaian ahli materi dan rubrik penilaian ahli media. Hasil uji validasi oleh ahli materi mendapatkan skor presentase 81, 73 % dengan kategori sangat tinggi. Sedangkan hasil uji validasi oleh ahli media mendapatkan skor 79, 68 % dengan kategori tinggi. Hasil uji validitas kelayakan media pembelajaran MEHASAN untuk meningkatkan kemampuan pemecahan masalah dalam hal ini hasil uji valiadasi kelakayan ada dua hal yang pertama sesuai uji ahli materi mendapatkan mendapatkan 40 dari 48 dan presentase 81 – 100 % dengan kategori sangat tinggi. Kedua sesuai uji ahli media mendapatkan 30 dari 48 dan presentase 61 – 80 % dengan kategori tinggi Sehingga disimpulkan bahwa media pembelajaran yang telah dikembangkan layak untuk digunakan siswa kelas V SD khususnya materi penjumlahan dan pengurangan dua pecahan penyebut berbeda.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.