The purpose of this study is to analyze the importance of sopi, a traditional Manggarai drink, in the relationship between individuals and their sociocultural role in Manggarai. The data of this study was taken from two popular Manggarai song texts, Toki Sloki by MukaRakat and Langu, which Embong Lemot created. This article results from a qualitative descriptive study using an anthropological approach. This approach is used to see the role and position of sopi in the relationship between individuals and interpret their sociocultural symbols. Based on the analysis of the text of the two songs, it is known that sopi, as a traditional Manggarai liquor, has a sociocultural position and plays an important role in relationships with others and people who have died. Sopi glues relationships with others in respect, friendship, responsibility, and cooperation. In addition, sopi is also used to commemorate people who have died during traditional ceremonies or in the circle of friends of certain groups.
Penelitian ini dibangun dengan pertanyaan mendasar, “Apakah benar masyarakat patrilineal di NTT zaman dahulu telah membangun mindset bahwa perempuan ditakdirkan harus berkarakter feminim di dalam dirinya?” Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan perbandingan karakter maskulin dan karakter feminim pada tokoh perempuan di dalam dongeng-dongeng daerah NTT. Teknik penyediaan data ditempuh peneliti melalui studi pustaka. Analisis data meliputi tahap membaca, mengidentifikasi, mengklasifikasi, dan menginterpretasi, dan menyajikan hasil analisis data. Sumber data penelitian ini adalah dongeng-dongeng daerah NTT yang secara dominan menempatkan tokoh perempuan di dalam cerita. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa pengelompokan karakter maskulin dan feminim yang ditampilkan di dalam dongeng sangat bias. Garis identifikasi karakter yang harus ada pada laki-laki dan karakter yang harus ada pada perempuan bersifat luas atau tidak ketat. Data-data dalam dongeng yang menujukkan karakter maskulin pada tokoh perempuan sebanyak 69%, sedangkan data yang menunjukkan karakter feminim sebanyak 31%. Berdasarkan pada hasil analisis dapat disimpulkan bahwa perempuan, di dalam dongeng-dongeng NTT, digambarkan memiliki sisi maskulinitas. Dalam banyak hal, tokoh perempuan digambarkan memiliki kesamaan ciri dengan laki-laki, seperti berprestasi, memiliki relasi, independen, memiliki keberanian, dan menolak penindasan.
Dongeng adalah warisan budaya lisan masyarakat. Budaya lisan diwariskan secara turun-temurun melalui tuturan lisan. Tuturan lisan, termasuk dongeng, merupakan perwakilan cara pandang, ajaran, dan keyakinan masyarakat yang menciptakannya. Tokoh-tokoh di dalam dongeng dikisahkan sedemikian rupa sehingga tergambar citra tokoh yang merepresentasikan cara pandang, kebiasaan, dan keyakinan masyarakat pemiliknya. Sehubungan dengan itu, penelitian ini bertujuan untuk memerikan citra perempuan dalam dongeng-dongeng NTT.Dalam pengumpulan data digunakan metode studi dokumen, teknik catat. Analisis data ditempuh dengan teknik analisis hermeneutik. Berdasarkan hasil analisis data diidentifikasi 4 (empat) jenis citra perempuan yang tergambar dalam dongeng-dongeng NTT, yakni (1) citra perempuan yang berkaitan dengan dirinya sendiri, (2) citra perempuan yang berkaitan dengan laki-laki, (3) citra perempuan yang berkaitan perempuan lainnya, dan (4) citra perempuan yang berkaitan dengan masyarakat.
Caci adalah sebuah tarian heroik karena berbentuk “perang” atau tanding di antara pria-pria pemberani dan perkasa. Para pria petarung dengan gagah masuk ke arena diiringi deru musik gong dan gendang menambah semangat untuk beradu. Dua pria saling berhadapan, yang satu sebagai penyerang (paki) dengan cambuk keras dengan ujungnya yang kecil dan tajam, sambil melenggak-lenggok (kelong) mencari siasat untuk memukul lawan (ta’ang) berperisai lengkap. Daerah kepala adalah incaran utama diserang. Fokus penelitian ini adalah menganalisis nilai heroisme pada tarian caci. Akan tetapi, heroisme yang dikaji hanya dari konten lagu-lagu caci yang berisi syair-syair keberanian. Dalam usaha merampungkan penelitian ini, peneliti memadukan penelitian kepustakaan dan lapangan. Adapun kandungan nilai heroisme yang ditemukan dalam tarian dan nyanyian caci yang atraktif dan ekspresif tersebut ialah nilai keberanian, prestasi, ketekunan, kesetiaan, kejujuran dan sportivitas, dan menghormati adat. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa tarian caci masyarakat manggarai Manggarai kaya akan makna dan memiliki kandungan nilai heroisme yang sangat tinggi.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2025 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.