2020
DOI: 10.24843/pjiib.2020.v20.i01.p02
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Citra Perempuan dalam Dongeng-Dongeng Daerah NTT

Abstract: Dongeng adalah warisan budaya lisan masyarakat. Budaya lisan diwariskan secara turun-temurun melalui tuturan lisan. Tuturan lisan, termasuk dongeng, merupakan perwakilan cara pandang, ajaran, dan keyakinan masyarakat yang menciptakannya. Tokoh-tokoh di dalam dongeng dikisahkan sedemikian rupa sehingga tergambar citra tokoh yang merepresentasikan cara pandang, kebiasaan, dan keyakinan masyarakat pemiliknya. Sehubungan dengan itu, penelitian ini bertujuan untuk memerikan citra perempuan dalam dongeng-dongeng NTT… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
2

Citation Types

0
0
0
2

Year Published

2023
2023
2023
2023

Publication Types

Select...
2

Relationship

0
2

Authors

Journals

citations
Cited by 2 publications
(2 citation statements)
references
References 2 publications
0
0
0
2
Order By: Relevance
“…Pendidikan anak usia dini mengenal keterampilan mendengarkan akan lebih menarik jika cerita disajikan dalam bentuk karya sastra, seperti puisi, dongeng, pantun, ceramah, cerita, dan teater (Ratnasari, 2020;Maria & Siringoringo, 2020;Isnainia & Na'imah, 2020;Nabil, 2020;Anhusadar & Islamiyah, 2020). Dongeng akan mendapat perhatian lebih besar di bidang anak usia dini karena dapat menumbuhkan imajinasi dan pemikiran kritis anak (Izzah et al, 2020;Moon & Nesi, 2020;Suciati et al, 2020;(Zulfitria, Dewi, et al, 2020) Teori perkembangan kognitif menyatakan bahwa anak usia dini lebih menyukai pemikiran imajinatif dibandingkan pemikiran abstrak, metode dongeng dianggap cocok untuk menumbuhkan atau mengembangkan sikap bertanggung jawab pada anak (Susmawati & Anwari, 2020) karena mereka lebih menyukai pembelajaran yang menyenangkan daripada yang kering (Tiara & Pratiwi, 2022). Orang tua hendaknya mendorong anak untuk memahami moral dan jalan cerita yang disajikan (Sari, 2018).…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Pendidikan anak usia dini mengenal keterampilan mendengarkan akan lebih menarik jika cerita disajikan dalam bentuk karya sastra, seperti puisi, dongeng, pantun, ceramah, cerita, dan teater (Ratnasari, 2020;Maria & Siringoringo, 2020;Isnainia & Na'imah, 2020;Nabil, 2020;Anhusadar & Islamiyah, 2020). Dongeng akan mendapat perhatian lebih besar di bidang anak usia dini karena dapat menumbuhkan imajinasi dan pemikiran kritis anak (Izzah et al, 2020;Moon & Nesi, 2020;Suciati et al, 2020;(Zulfitria, Dewi, et al, 2020) Teori perkembangan kognitif menyatakan bahwa anak usia dini lebih menyukai pemikiran imajinatif dibandingkan pemikiran abstrak, metode dongeng dianggap cocok untuk menumbuhkan atau mengembangkan sikap bertanggung jawab pada anak (Susmawati & Anwari, 2020) karena mereka lebih menyukai pembelajaran yang menyenangkan daripada yang kering (Tiara & Pratiwi, 2022). Orang tua hendaknya mendorong anak untuk memahami moral dan jalan cerita yang disajikan (Sari, 2018).…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Citra diri seorang wanita digambarkan melalui gambaran fisik dan psikologis tokoh utama. Citra perempuan dapat digambarkan dengan kondisi fisik tokoh perempuan dalam cerita, citra psikologis dengan perilaku tokoh protagonis perempuan (Kurniati, 2014;Lizawati, 2015;Mawarni & Sumartini, 2020;Moon & Nesi, 2020;Nofianti, dkk., 2023;Putri & Nazaruddin, 2017;Qur'ani, 2021;Suliantini, dkk., 2021). Citra perempuan menunjukkan hubungan protagonis perempuan dengan keluarga dan masyarakatnya.…”
Section: Pendahuluanunclassified