Dermatofitosis merupakan penyakit yang disebabkan oleh golongan jamur dermatofita, golongan jamur ini dapat mencerna keratin kulit karena memiliki daya tarik kepada keratin (keratinofilik). Untuk mendiagnosis jamur tersebut, dilakukan penanaman pada media SDA. Sumber karbohidrat SDA bisa diganti dengan bahan lain yang lebih murah seperti tepung biji kluwih. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui potensi tepung biji kluwih (Artocarpus communis) sebagai sumber karbohidrat alternatif untuk menumbuhkan jamur Trichophyton rubrum penyebab dermatofitosis. Penelitian ini bersifat quasi exsperiment, menggunakan 3 replikasi dan 4 perlakuan yaitu konsentrasi tepung biji kluwih 3 level konsentrasi yaitu 10% ,20% dan 30%, untuk kontrol digunakan SDA (kluwih 0%). Inokulasi jamur Trichophyton rubrum secara single dot pada media SDA dan media alternatif tepung biji kluwih yang diamati setiap 24 jam selama 14 hari. Pengamatan dilakukan secara makroskopis (mengukur diameter) dan mikroskopis (hifa, mikrokonidia dan makrokonidia)Hasil data pertumbuhan Trichophyton rubrum kemudian dianalisis secara non parametrik menggunakan Kruskal Wallis. Kesimpulan pada penelitian ini pertumbuhan Trichophyton rubrum pada media alternatif tepung biji kluwih lebih optimal dibandingkan dengan kontrol. Diameter koloni Trichophyton rubrum tumbuh optimal pada konsentrasi 30%.
Mueller Hinton Agar merupakan media yang direkomendasikan oleh World Health Organization (WHO) untuk uji kepekaan bakteri terhadap antibiotika sedangkan Media Tahu secara umum dapat digunakan sebagai basal seperti halnya agar nutrient untuk menyiapkan media kaya dengan penambahan suplemen tertentu misalnya darah. Keduanya merupakan media padat, non selektif dan mempunyai kemiripan susunan makanan. Penelitian ini bertujuan menentukan perbedaan hasil uji kepekaan Staphylococcus aureus dan Escherichia coli menggunakan Mueller Hinton Agar dan Media Tahu. Penelitian uji kepekaan menggunakan Mueller Hinton Agar dan Media Tahu dengan metode difusi Kirby-Bauer, dimana masing-masing bakteri diuji terhadap 5 jenis antibiotika. Staphylococcus aureus diuji terhadap Trimethoprim-sulfametoxazole, Tetracycline, Clindamycin, Vancomycin, dan Erythromycin sedangkan Escherichia coli diuji terhadap Ampicillin, Tobramycin, Amoxiclav, Ciprofloxacin, dan Nalidixic Acid. Suspensi bakteri dengan konsentrasi sesuai standard Mac Farland 0,5 ditanam pada Mueller Hinton Agar dan Media Tahu, lalu diletakkan disk-antibiotika. Zona hambatan terlihat sebagai zona jernih di sekitar disk-antibiotika. Hasil penelitian memperilhatkan daya hambat antibiotika TE 30 µg, MEM 10 µg, dan OX 5 µg terhadap S.aureus dalam media tahu lebih besar dibandingkan MHA, sedangkan antibiotika SXT 25 µg dan E 15 µg dya hambatnya lebih kecil. Daya hambat antibiotika AMP 10 µg dan AML 25 µg terhadap E.coli dalam media tahu lebih besar dibandingkan MHA, untuk C 30 µg sama besar, sedangkan TOB 10 µg dan CIP 5 µg lebih kecil, Untuk. Kesimpulan penelitian menunjukkan bahwa media Tahu dapat digunakan sebagai pengganti MHA pada uji kepekaan S.aureus dan E.coli.
Trichophyton mentagrophytes menghasilkan metabolit alkali, sehingga ketika dikultur pada media yang mengandung indikator akan memberikan pigmentasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan penambahan indikator bromothymol blue dengan bromocresol purple pada media sereal agar dengan melakukan studi pigmentasi Trichophyton mentagrophytes. Penelitian ini dilakukan dengan cara menambahkan indikator bromothymol blue dan bromocresol purple dengan variasi konsentrasi 2,2%, 1,6% dan 1% pada media sereal agar. Kemudian dilakukan isolasi Trichophyton mentagrophytes dengan metode single dot dan diinkubasi pada suhu 25-28°C serta dilakukan pengamatan pigmentasi selama 7 hari. Setelah melakukan penelitian, data dianalisis dengan uji Kruskal-Wallis, menunjukan adanya perbedaan signifikan pada penambahan bromothymol blue dengan variasi konsentrasi 2,2%, 1,6% dan 1% serta tidak adanya perbedaan signifikan pada penambahan bromocresol purple. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa bromocresol purple lebih cepat memberikan pigmentasi dibandingkan dengan bromothymol blue, hal ini dikarenakan bromocresol purple memiliki range pH yang lebih pendek yaitu 5,2 – 6,8 dibandingkan dengan bromothymol blue yaitu 6,0 – 7,6.
Cockroaches are vectors that are often found in homes with poor sanitation which can affect the health conditions of the residents of the house, because cockroaches spread diseases such as typhoid, asthma, tuberculosis, and cholera. Efforts to control the presence of house cockroaches with the use of chemicals. Chemicals are applied by spraying or smoking the house cockroaches. This method can cause residues that affect human health. One solution that is increasingly being considered is to use repellents made from natural ingredients obtained from plants, for example the use of certain types of plants as insect repellents or insect repellents. The purpose of this study was to determine the ability of essential oil granules to resist the presence of house cockroaches. This study was a quasi-experimental study with a cross sectional approach. The population of this research was cockroaches obtained from the captivity of the IPB Bogor Health Entomology Laboratory. The research sample was taken as many as 150 individuals. Research has been carried out and obtained results of minimum deposition of 1.5% essential sminyak granules which can repel house cockroaches by 14% and the optimal holding time for kilemo granules to repel house cockroaches at 6 hours.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2025 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.