Kawasan Kotabaru (dulu disebut nieuwe wijk) yang merupakan usaha perluasan kota menciptakan sebuah “kota baru dalam kota” (new town in town). Pola zonasi Garden City merupakan model radial konsentris, dimana terdapat prinsip utama,yaitu: a) Civic center (taman kota pada Inti kawasan) berupa ruang terbuka di tengah kawasan yang digunakan sebagai area hijau dan dilingkupi oleh bangunan publik; b) Crystal palace (fasilitas publik di luar central park); Cincin di luar crystal palace merupakan c) kelompok rumah yang menghadap ke boulevard, d) Cincin terluar sebagai pasar, gudang, pabrik, dan fasilitas servis lainnya.Makalah ini fokus akan melihat perubahan fungsi lanskap yang terjadi di Kota Baru Yogyakarta dari beberapa dekade. Perubahan lanskap dalam hal ini merupakan perubahan penggunaan lahan dan Zonasi kawasan Cagar Budaya, meliputi: lahan terbangun (permukiman, pertokoan, perkantoran bangunan pemerintah, fasilitas umum, dan lai-lain), lahan terbuka (taman / lapangan), lahan berair (sungai, dan kanal), dan lahan hijau (kebun dan RTH). Untuk mendapatkan dukungan data yang akurat dilakukan dokumentasi yang relevan, terkait; data tutupan lahan, interpretasi peta sejarah/Morfologi Wilayah, foto udara dan pengumpulan data statistik.
The lack of planning on the development of the Mosque Al Mujahidien Yosodadi complex causes the undirected process of building so that the mosque layout and its supporting rooms are less synergistic, and the use of development funds becomes inefficient. Aiming to assist the mosque management team (takmir) in formulating the site concept of Mosque Al Mujahidien as the basis of its development stage, we conducted interviews, surveys, updating the existing conditions of the mosque building, site analysis, and identification of space requirements. The main result of the assistance is the formulation of ta’mir ideas to accommodate the relationship of multi dimensional activities (hablumminallah, hablumminannaas, and hablumminal ‘alam) to be adaptive with the development of commercial activities around. Therefore, the footprint can be a reference for the mosque management team in making a master plan and carrying out the stages of the physical development buildings is more visionary integrated. Finally, the expense of development funds becomes more efficient. Minimnya perencanaan pembangunan kompleks Masjid Al Mujahidien Yosodadi menyebabkan proses pembangunan yang tidak terarah sehingga layout masjid dan ruang-ruang penunjangnya kurang sinergis, dan penggunaan dana pembangunan menjadi tidak efisien. Bertujuan untuk membantu tim pengelola masjid (takmir) dalam merumuskan konsep tapak Masjid Al Mujahidien sebagai dasar tahap pengembangannya, kami melakukan wawancara, survey, pemutakhiran kondisi eksisting bangunan masjid, analisis lokasi, dan identifikasi persyaratan ruang. Hasil utama dari kegiatan ini adalah perumusan ide-ide ta’mir untuk mengakomodir relasi aktivitas multi dimensional (hablumminallah, hablumminannaas, dan hablumminal ‘alam) agar adaptif dengan perkembangan aktivitas komersial di sekitar. Oleh karena itu, tapak tersebut dapat menjadi acuan bagi tim pengelola masjid dalam membuat master plan dan melaksanakan tahapan pembangunan fisik bangunan yang lebih visioner terintegrasi. Akhirnya, pengeluaran dana pembangunan menjadi lebih efisien.
Kampung Agrowidyawisata Sinar Harapan yang direncanakan sejak tahun 2016 ini terletak di pinggiran Kota Bandar Lampung dan berbatasan langsung dengan Kabupaten Lampung Selatan. Kawasan kampung Agrowidyawisata yang semula direncanakan sebagai kawasan wisata edukasi bidang pertanian perkotaan di wilayah Bandar Lampung dirasakan belum memberikan nilai ekonomi secara maksimal, terutama di masa pandemi Covid-19 dimana jumlah pengunjung semakin menurun. Belum tertatanya ruang wisata yang ada, menjadi salah satu isu permasalahan yang dihadapi mitra, sehingga diperlukan pendampingan Pokdarwis dalam penataan ruang wisata kampung Agrowidyawisata dalam upaya pemulihan ekonomi masyarakat di masa pandemi Covid-19 dan dukungan kegiatan rencana program kampung kreatif Agrowidyawisata Rajabasa Jaya,. Metode pelaksanaan kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini antara lain; metode wawancara, quisioner, survey kondisi lokasi dan analisis ruang kawasan, dan diskusi dengan Pokdarwis dalam mengidentifikasi kebutuhan fasilitas pendukung wisata dan menentukan konsep penataan ruang wisata. Melalui kegiatan pendampingan ini menghasilkan beberapa capaian yaitu; Pokdarwis kampung Agrowidyawisata dapat saling memberikan ide dalam menata kampung berdasarkan potensi sebagai objek daya tarik wisata tematik dan menyusun rencana pengadaan event berupa pasar kuliner, membuat rute wisata untuk memaksimalkan potensi lahan sempit sebagai daya tarik wisata kampung, serta menyediakan ruang komunal di bangunan bekas bengkel sebagai area berkumpul maupun memasarkan produk wisatanya.
The city branding shows the relation of the goals of managing the city’s image that needs to be planned. The city branding is not about slogans, logos and promotional campaign, but it will be taken in practical program framework of the local development planning. The purpose of this paper is to identify an empirical city branding framework in Pringsewu, a historical area in Lampung Province. Then this paper will devise the strategies to increase a practical city branding. The research consist of three main phase: desk study, field research analysis and derived recommendation with practical city branding strategies framework. A qualitative approach is used by in-depth interviews with twelve respondent from local community figures, bureaucrats and academicians. Based on SWOT (Strength, Weakness, Opportunity and Threat) analysis of the qualitative data, the empirical programs of city branding in Pringsewu include logo and landmark. That is disengage in local development policy and regional planning, there is a weakness from practical city branding. As the result, we suggest that a bottom-up approach based on local community should be taken to developing a place brand strategies. The three elements in branding strategies accepted for Pringsewu: 1) involved and strengthen city branding in local development plan and strategies, 2) building revitalization of place branding infrastructure, 3) developing local community empowerment. A practical city branding could help a place to attract tourism, visitors, traders and investors then increase economic growth. The city branding can represent the community entity, geographical wideness, local development planning and potential local comodities. It provides a good starting point that would be the right strategies framework and practical approach for local development planning
Jalan sejatinya berfungsi sebagai prasarana transportasi darat yang menghubungkan suatu tempat ke tempat lain. Sementara itu Jalan Umum adalah jalan yang diperuntukkan bagi lalu lintas umum dan untuk kepentingan umum. Namun seiring berkembangnya suatu kota dan bertambahnya jumlah penduduk, fungsi jalan umum yang semula hanya sebagai prasarana lalu lintas mengalami transformasi fungsi. Jalan Umum yang semula hanya mempunya fungsi tunggal berubah menjadi suatu tempat yang dapat berfungsi ganda. Jalan Umum digunakan sebagai tempat efektif untuk menyebar informasi melalui konvoi dan pawai. selain itu, digunakan juga sebagai media sosialisasi pasif untuk mencitrakan identitas suatu kota kepada pengguna jalan dengan cara mendesain ruang-ruang pembentuknya yaitu melalui desain monumen dan atau landscape yang diletakkan pada median jalan atau bundaran. Jalan umum di suatu kota khususnya pada kota-kota besar belakangan ini banyak digunakan untuk aktivitas sosial masyarakat seperti perayaan peristiwa penting, pesta rakyat, olah raga massal, dan aktivitas sejenis yang dilakukan pada waktu-waktu tertentu. Namun seiring mendesaknya kebutuhan masyarakat terhadap keberadaan ruang publik dan sarana rekreatif non komersil, Jalan Umum dijadikan ruang publik tanpa mengenal waktu atau momen tertentu. Salah satu contohnya adalah pada Jalan Umum di sekitar Bundaran Lungsir Bandar Lampung. Jalan umum di sekitar Bundaran Lungsir memiliki suasana spasial potensial yang mudah dikenali yaitu terdapat masjid besar bersejarah, monumen Patung Pengantin, pandangan langsung ke arah laut dan dimensi jalan yang sangat lebar. Penelitian ini akan menganalisa tentang bagaimana jalan umum di sekitar Bundaran Lungsir bertransformasi menjadi ruang publik yang sangat diminati di Kota Bandar Lampung. Penelitian ini akan menganalisa asal muasal dan pengaruh-pengaruh yang menyebabkan terjadinya transformasi pada jalan umum di sekitar Bundaran Lungsir. Dengan menggunakan metoda sinkronik – diakronik penelitian ini akan menghasilkan ilustrasi kronologis tentang proses terjadinya transformasi fungsi jalan umum menjadi ruang publik dengan memetakan waktu dibangunnya fasilitas fisik dan spasial yang membentuk citra visual ruas jalan umum di sekitar Bundaran Lungsir. Selain itu penelitian ini juga akan dilakukan secara kualitatif – eksploratif dengan mewawancarai pengguna jalan umum untuk mengetahui motivasi masyarakat yang datang dan menggunakan sebagai ruang publik.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2025 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.