Telah dilakukan penelitian mengenai preparasi Tumbuhan Cocor Bebek sebagai bahan baku untuk uji korosi dengan menggunakan dua metode ekstraksi yaitu maserasi dan partisi. Proses maserasi dilakukan dengan menggunakan pelarut metanol, yang kemudian akan dipekatkan dengan menggunakan rotary evaporator sehingga dihasilkan ekstrak pekat metanol. Tahap selanjutnya adalah proses partisi dengan menggunakan pelarut n-heksan dan etil asetat, dan dari tahapan yang telah dilakukan, dari daun segar Cocor Bebek sebanyak 10,3 kg dihasilkan ekstrak pekat metanol sebanyak 65,7442 g, ekstrak n-heksan sebanyak 36,1452 g, dan ekstrak etil asetat sebanyak 15,2711 g.
Sel surya adalah sebuah perangkat yang bisa mengubah energi matahari menjadi energi listrik. Kebutuhan akan energi listrik semakin banyak, akibat dari semakin tingginya pertumbuhan ekonomi dan teknologi. Sel surya polimer hibrida ini merupakan solusi yang berpotensi dalam kehidupan di masa depan untuk menjawab krisis energi yang diakibatkan eksploitasi energi fossil secara besar-besaran yang ada di bumi dan masalah lingkungan hidup. Berbagai penelitian dapat mengetahui sel surya yang memiliki nilai efisiensi sebaik mungkin. Sel surya dengan struktur Bulk Heterojunction Cells yang berbasis bahan polimer terkonjugasi, yaitu Poly[2-methoxy-5-(3',7'-dimethyloctyloxy)-1,4-phenylenevinylene (MDMO-PPV) dan ZnO (Zinc Oxide). Keuntungan menggunakan polimer dan bahan anorganik tersebut adalah banyak antarmuka donor dan acceptor dalam lapisan aktif, sehingga ada banyak tempat disosiasi atau pemisahan exciton. Kondisi ini memungkinkan bahan yang bersifat donor untuk mentransfer muatan negatif segera ke bahan acceptor. Substrat yang digunakan adalah substrat plastik PET yang berlapis lapisan ITO yang berperan sebagai anoda, yang memiliki keunggulan dibandingkan dengan substrat kaca. Teknik pembuatan sel surya polimer hibrida ini dengan teknik spin coating. Pelarut yang digunakan adalah campuran dari Chlorobenzene dan propanol, sehingga polimer bisa tercampur dengan baik. Dengan dilakukan beberapa variasi berupa konsentrasi larutan dan perbandingan massa sehingga dapat diperoleh target efisiensi sebesar 1,6%. Sehingga dapat menentukan karakteristik listrik yang terbaik. Dalam penelitian ini dibuat dalam enam variasi yang berbeda yaitu variasi konsentrasi dan perbandingan massa. Efisiensi yang terbaik yang diperoleh adalah 0,0763% dari variasi perbandingan massa 7:3 dan konsentrasi 5 mg/mL.
Air bersih yang memadai secara kuantitas, kualitas dan kontinuitas merupakan kebutuhan penting untuk kelangsungan hidup manusia. Oleh karenanya diperlukan suatu instalasi pengolahan air untuk menunjang kebutuhan ini. Air tanah merupakan air yang belum mengalami proses pengolahan dengan kriteria kualitas air yang sudah mendekati air bersih. Metode pengolahan air yang dilakukan menggunakan metode filtrasi fisik dan kimia sebelum digunakan untuk kebutuhan sehari-hari. Jenis filter yang digunakan adalah filter benang ukuran 10 µm, filter polipropilen (PP) 10 µm dan filter karbon aktif. Berdasarkan hasil rancangan, air yang dihasilkan pada sistem rancang bangun diantaranya adalah air dengan kualitas kesadahan 2.3 NTU, masa pakai filter benang 14 hari/bulan, filter PP 2.4 hari/bulan, dan filter karbon aktif 30 hari/bulan. Untuk kemudahan operasional, sistem rancang bangun untuk filter PP dibuat paralel 3 agar perawatan dapat dilakukan setiap minggu.
ABSTRAK Jerami adalah limbah tanaman padi yang dapat digunakan sebagai bahan pakan ternak. Agar jerami tidak mengalami pembusukan, maka dilakukan proses fermentasi. Fermentasi merupakan proses pengubahan suatu zat dengan bantuan mikroorganisme dengan menghasilkan karbohidrat. Fermentasi divariasikan dengan waktu 7, 15 dan 21 hari menggunakan probiotik EM4 dan starbio. Rasio perbandingan bahan jerami dan probiotik yaitu 10:1. Dilakukan pengamatan pada hasil fermentasi untuk kandungan protein, karbohidrat sederhana, dan kadar air. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jerami hasil fementasi berwarna cokelat, kadar protein dan glukosa meningkat. Kadar protein dengan penambahan probiotik EM4 naik dari 5,775% menjadi 18,06% dan penambahan starbio menaikkan kadar protein menjadi 14,07%. Fermentasi jerami dengan penambahan EM4 lebih efektif daripada starbio. Waktu fermentasi yang paling efektif adalah 15 hari. Kata kunci: Jerami, fermentasi, probiotik, EM4, starbio ABSTRACT Straw is rice crop waste which can be used as animal feed materials. To avoid straw to decay, the fermentation process is carried out. Fermentation is the process of changing a substance with the help of microorganisms to produce carbohydrates. Fermentation was varied for 7, 15 and 21 days using EM4 and starbio probiotics. The ratio of straw and probiotic is 10: 1. The results of fermentation were observed for protein, simple carbohydrates, and water content. The results showed that fermentation resulted in brown colour and icreases of protein and glucose levels. Protein levels with the addition of EM4 probiotics increase from 5.775% to 18.06% and addition of starbio increases the protein levels to 14.07%. Straw fermentation with the addition of EM4 is more effective than starbio. The most effective fermentation time is 15 days. Keywords: Straw, fermentation, probiotics, EM4, starbio,
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.