Tujuan penelitian ini adalah untuk (1) mendeskripsikan bentuk disfemisme dalam tuturan remaja berbahasa Jamee di Kecamatan Samadua, Kabupaten Aceh Selatan, (2) mendeskripsikan konteks disfemisme dalam tuturan remaja berbahasa Jamee di Kecamatan Samadua, Kabupaten Aceh Selatan, dan (3) mendeskripsikan fungsi disfemisme dalam tuturan remaja berbahasa Jamee di Kecamatan Samadua, Kabupaten Aceh Selatan. Metode yang digunakan adalah metode penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Data penelitian ini adalah tuturan remaja yang mengandung ungkapan disfemisme dengan sumber data remaja di Kecamatan Samadua, Kabupaten Aceh Selatan. Penelitian ini menggunakan teknik simak, teknik rekam atau catat. Berdasarkan hasil analisis data, temuan penelitian ini dapat dikemukakan sebagai berikut. Pertama, remaja di Kecamatan Samadua menggunakan ungkapan disfemisme berbentuk kata, frasa, dan kalusa. Kedua, konteks penggunaan disfemisme dalam tuturan remaja di Kecamatan Samadua disebabkan karena marah, meminta, berkomentar, bercanda, bertanya, kebiasaan, terkejut, merespon pertanyaan. Ketiga, fungsi disfemisme pada tuturan remaja yaitu untuk menyakiti orang yang dituju, menuduh atau menggugat, penolokan atau pengingkaran terhadap seseorang atau sesuatu hal, mengkritik, memberi pertanyaan, mengutuk atau melaknat, dan mengekspresikan ketidakpedulian.Kata kunci: Disfemisme, Tuturan Remaja, Bahasa Jamee