Muara Jambi Temple Complex (KPMJ) is a national cultural heritage area located in Muaro Jambi Regency, Maro Sebo District. This KPMJ has a Buddhist pattern. With an area of 17.5 KM2 which stretches 7 KM along the Batanghari River near the East Coast of Jambi. KPMJ has nine main temple buildings, and various types of collections that are closely related to historical, cultural and religious values. In order to support the existence of KPMJ as a regional and national tourism potential, promotional media as well as digital-based information media (motion graphics) are needed so that they are able to attract and increase public enthusiasm for traveling to KPMJ. At the same time being able to contribute knowledge and educate the public to care for and maintain and preserve cultural heritage. The theories used in the creation of this motion graphic are color theory, motion graphic theory, narration, communication, typography, and cultural heritage tourism theory. The method used by the designer in creating this motion graphic is 4D (define, design, develop, and disseminate). The target audience in this design is teenagers to early adulthood. The supporting media are posters, brochures, stickers, mugs, key chains, entrance tickets, id-cards, t-shirts, hats and umbrellas.
The theater work entitled "Bangku Kayu dan Kamu yang Tumbuh Di Situ" by Yusril takes as its starting point the problem of education in Indonesia which is yet to find the right concept and always changes from one year to another. This phenomenon of education is presented through the symbols of the actors' body movements and the properties of wooden benches that are constantly changing function. The directing design of this performance is to combine the traditional Minangkabau art of randai with the modern art of hip-hop to create a contemporary performance. The result of the collaboration is packaged in the concept of paco-paco, which is a concept that unites artistic fragments to become a structured form. The acting design of Yusril's "Bangku Kayu dan Kamu yang Tumbuh Di Situ" focuses on the territorial aspect of the wooden bench (bangku kayu) and the actor's body as a personal space that creates a natural enclosure. The actors help to create the work through their elastic bodies that move as their conscience desires.
Karya seni teater “Rumah Dalam Diri” memuat persoalan-persoalan yang terjadi di lingkungan personal manusia dalam waktu kapan saja. Fenomena-fenomena sosial dan budaya seperti arus globalisasi yang tidak terbendung membuat pintu-pintu terpaksa dibuka dan mempersilahkan budaya global itu untuk masuk. Pemakaian pintu menyimbolkan ruang yang seharusnya tertutup dan terbuka apabila dikehendaki oleh pemilik pintu itu sendiri. Akan tetapi ruang tidak lagi menjadi milik personal namun telah menjadi milik komunal yang menyebabkan siapapun berhak untuk membuka dan menutupnya. Artinya pintu-pintu telah terbuka untuk banyak negara. “Aku” dan “kami” telah bertukar menjadi “kita”. Tidak ada lagi ruang personal yang menyimpan persoalan-persoalan pribadi yang seharusnya bukan milik bersama. Namun kenyataannya, semua orang merasa memiliki apa yang dimiliki orang lain. Persoalan orang lain juga harus menjadi persoalan kita. Hal ini merupakan pemaksaan terhadap sesuatu yang semestinya tidak menjadi beban kita.Theater entitled “Rumah dalam Diri” contains problems happened in human’s personal environment in anytime. Social and cultural phenomena such as globalization that’s unstoppable result on doors that must be opened and then allow that global culture to enter. The use of door symbolizes room that’s supposed to be closed and opened whenever the door owner wants it to be opened or closed. However, room is no longer personal possession, it has become communal possession that causes anyone has a right to open and close the door. It means that doors have been opened for many countries. I and We has changed into We. There is no longer personal room that keeps personal problems that does necessarily not belong to communal possession. In fact, everybody feels that she has a right to possess everything’s owned by others. Someone else’s problem must become ours. This is a coercion toward something that’s necessarily not our problems.
Discovery Learning (Pembelajaran Penemuan) merupakan suatu teknik dalam pengajaran dengan berbagai macam cara supaya anak mendapatkan pengetahuan yang lebih dari sebelumnya, yang mulanya belum mengetahuinya, hal tersebut tidak melewati pemberitahuan, beberapa maupun keseluruhannya dapat ditemukan dengan sendirinya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memahami penerapan teknik discovery learning yang mampu menaikkan activity serta perolehan dari pembelajaran Matematika dengan materi Data Berdistribusi Normal pada siswa kelas XII jurusan IPA di SMAN 2 Mukomuko tahun pembelajaran 2019/2020. Penelitian yang dilakukan ini merupakan penelitian yang menggunakan tindakan di kelas (Classroom Action Research). Penelitian dilaksanakan di kelas XII IPA SMAN 2 Mukomuko yang dilakukan pada bulan Januari hingga Maret 2020. Perolehan dari penelitian ini menggambarkan bahwa dengan penerapan teknik discovery learning bisa menaikkan activity serta perolehan dari pembelajaran matematika materi Data berdistribusi normal kelas XII IPA SMAN 2 Mukomuko Tahun Pembelajaran 2019/2020. Hal tersebut ditunjukan dengan 1) apabila setiap mata pembelajaran meningkat sebelum activity pelajar, 29% akan diambil hanya sekali di kelas, pada siklus I persentase activity pelajar meningkat menjadi 66% dalam kategori cukup, serta prosesnya akan berlangsung pada siklus II. Meningkat menjadi 84.% Baik di kelas yang baik. 2) Perolehan dari pembelajaran meningkat karena peningkatan perolehan dari pembelajaran pelajar pada fase pra sesi Siklus I serta Siklus II. Sebelum pengujian yang dilakukan, ditemukan 30 pelajar memiliki skor 21 atau 75% di bawah KKM 65, 7 atau 25% di atas KKM 65, serta skor rata-rata 61,94. Selain itu, pada siklus I 30 pelajar, 60% dari 18 pelajar atau anak memperoleh skor di bawah KKM 75, serta 12 pelajar atau 40% melebihi KKM 75 dengan skor rata-rata 70,69. Ada data, 30 siswa pada data yang diperoleh merupakan 5 pelajar atau 17% memiliki skor kurang dari 75 serta 25 pelajar atau 83% memiliki skor rata-rata 76,38 yang melebihi KKM 75.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.