Karena keterbatasan sumber daya, pengimplementasian pengelolaan DAS sering dinilai tidak praktis untuk mengatasi masalah erosi tanah pada daerah tangkapan air yang luas. Maka dari itu, penentuan prioritas DAS menjadi pendekatan yang masuk akal dengan membuat urutan mikro DAS sesuai prioritas perawatan yang menggunakan perhitungan konservasi tanah yang sesuai. Tujuan dari penelitian ini adalah menentukan prioritas mikro DAS pada sungai Deli menggunakan metode indeks potensial erosi (EPI) yang menunjukkan kapasitas erosi. EPI dalam penelitian ini diukur menggunakan lima aspek informasi spasial dalam format GIS, yakni tutupan lahan, kondisi tanah, kemiringan lahan, kerapatan sungai, dan curah hujan. Semua aspek tersebut terintegrasi dan dikombinasikan secara linier menggunakan bobot yang ditentukan dengan metode AHP. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jumlah keseluruhan yang berada pada prioritas tinggi hingga sangat tinggi adalah sebanyak 36 mikro DAS dari 53 DAS. Hal ini menekankan kebutuhan pengelolaan DAS.
<p>Pemanasan global dan perubahan iklim berdampak terhadap peningkatan permukaan air laut. Akibatnya, terjadi banjir Rob di kawasan permukiman pesisir. Masyarakat pesisir tidak selalu mengganggap banjir rob sebagai bencana sehingga respon dan mitigasi juga lambat. Kota Belawan yang terletak di Utara Kota Medan rutin mengalami banjir rob. Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi persepsi dan adaptasi masyarakat Belawan dalam menghadapi banjir Rob. Pengumpulan data dilakukan melalui tiga kegiatan workshop, dengan peserta kepala lingkungan, anggota Badan Pemberdayaan Masyarakat, perwakilan organisasi masyarakat (karang taruna, kaum ibu) dan Lembaga Swadaya Masyarakat di Kelurahan Belawan II. Hasil analisis data menunjukkan terjadi perubahan persepsi dari banjir bukan sebagai bencana menjadi bencana yang mengganggu dan merugikan seiring dengan tingkat kerugian yang dialaminya. Perlunya upaya adaptasi secara bertahap seiring dengan perkembangan resiko yang dialaminya. Pengalaman positif akan membantu masyarakat memaksimalkan pengelolaan resiko bencana dari, oleh, dan untuk masyarakat.</p>
Persoalan keterbatasan dana seringkali menjadi kendala dalam menentukan prioritas pemeliharaan jalan, termasuk pada Kabupaten Dairi. Dalam penentuan urutan prioritas jalan diperlukan adanya suatu metode mengenai penentuan prioritas jalan secara objektif yang akan dilakukan pemeliharaan agar tepat sasaran. Tujuan dalam penelitian ini adalah menentukan urutan prioritas penanganan jalan di Kabupaten Dairi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan mengumpulkan data primer dan sekunder yang kemudian akan diolah menggunakan AHP dan GIS. Kriteria yang digunakan adalah kondisi jalan, Lalu Lintas Harian (LHR), panjang jalan, biaya penanganan, dan fungsi tata guna lahan. Dari hasil analisis didapatkan urutan kriteria yang paling berpengaruh adalah kriteria biaya pemeliharaan, kondisi jalan, LHR, fungsi tata guna lahan, dan panjang jalan. Adapun urutan prioritas pemeliharaan jalan pada 10 prioritas teratas yaitu Jalan SP. A - Sinar Pagi (900301) menjadi prioritas pertama, lalu diikuti Jalan Namo Sanggar - Liang Jering - Siudang Udang (900136) prioritas kedua, lalu prioritas selanjutnya adalah jalan Balai Desa Jl. Ampera - Pangguruan (900222), Pancur Nauli - Huta Ginjang (900035), Sidikalang - Sp. Tiga (900025), Tigalingga - Soban (900046), Pancur Nauli - PT. Wahana (900090), Sp. Tiga - Juma Teguh (900017), Sidikalang - Sp. Karing (900027), dan Sp. Logan - Lae Basbas - Sinar Pagi (900094).
Kota besar di Indonesia, seperti Jakarta, Surabaya, Semarang dan Medan terancam terhadap banjir rob, khususnya di wilayah utara yang berbatasan langsung dengan perairan laut. Ratusan warga di kawasan utara Medan mengalami banjir rob akibat pasang air laut yang merendam permukiman mereka. Perlunya memetakan zona terancam banjir rob berdasarkan faktor-faktor penyebab banjir rob di wilayah Medan Utara sebagai dasar bagi pemangku kepentingan terkait dalam rangka penanganan untuk mengurangi kerugian akibat banjir rob. Faktor kerawanan terhadap banjir rob mencakup data curah hujan, drainage density, land use (tata guna lahan), jarak ke sungai, jenis tanah, elevasi, kemiringan, aspek, jarak ke muara. Analisis kuantitatif terhadap data dilakukan menggunakan Geographic Information System (GIS) dan Artificial Neural Network. Lokasi penelitian adalah Kecamatan Medan Belawan, Marelan dan Medan Labuhan Kota Medan. Hasil penelitian dengan rumus MAPE menunjukkan akurasi data train percobaan 1 sebesar 64,54137% dan data tes percobaan 1 sebesar 71,0257%. Sementara data train percobaan 2 sebesar 71,0257% dan data tes percobaan 2 sebesar 45,67167%. Akurasi data train percobaan 2 menggunakan rumus nilai eror < 1,5 sebesar 92% dan data tes percobaan 2 sebesar 68,61%.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2025 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.