Kegiatan pengabdian budidaya tanaman okra bertujuan memberdayakan masyarakat di KEK Mandalika agar dapat mandiri dalam ketahanan pangan lokal dengan memanfaatkan potensi lahan pertanian yang tergolong sangat luas. Budidaya tanaman okra pada berbagai jenis tanah memiliki karakteristik yakni drainase yang baik, jenis tanah berlempung pasir, temperatur udara mulai dari 27-30 °C sehingga pertumbuhan dan perkembangan tanaman cepat tumbuh. Kegiatan budidaya tanaman okra pada tanah vertisol menggunakan pengairan dengan sistem irigasi tetes (Drip Irrigation) karena tanah vertisol adalah tanah banyak mengandung banyak mineral lempung yang baik untuk pertanian. Sistem irigasi tetes (Drip Irrigation) adalah teknik pengairan dengan cara pemberian air melalui pipa paralon secara ditempatkan di samping tanaman. Keunggulan dari sistem irigasi tetes ini adalah pada saat pengairan cukup diaplikasikan di bagian area akar yang basah untuk pemenuhan kebutuhan air pada setiap tanaman, akan tetapi air yang di tambahkan dapat di serap oleh tanaman secara berkala dengan kelembaban tanah yang rendah. Pengairan dengan sistem irigasi tetes ini tentu efektif untuk kegiatan usaha pertanian. Dengan kegiatan sosialisasi teknik penanaman yang baik, masyarakat dapat terus mengembangkan budidaya hortikultura tanaman local.
Rehabilitasi hutan dan lahan adalah suatu upaya untuk mengembalikan fungsi dan produktivitas hutan atau lahan yang telah rusak atau terdegradasi akibat aktivitas manusia, seperti penebangan liar, kebakaran hutan, atau penggunaan lahan yang tidak sesuai. Rehabilitasi hutan dan lahan dengan metode sipil teknik bertujuan untuk memperkenalkan Teknis konservasi secara sipil Teknis serta memulihkan produktivitas dan keberlanjutan lahan yang rusak atau terdegradasi akibat aktivitas manusia. Beberapa teknik yang digunakan pada laporan ini yaitu reboisasi dan pengendalian erosi untuk konservasi tanah secara sipil Teknis. Reboisasi yang dilakukan yaitu dengan penanaman pohon kemiri dan kayu putih sejumlah 250 pohon di area perbukitan di Desa Rembitan. Sedangkan pengendalian erosi untuk konservasi tanah secara sipil Teknis dengan membuat bangunan Gully Plug dan Dam Penahan. Gully Plug dibuat dialiran drainase yang menuju kesungai, sedangkan Dam Penahan dibuat pada aliran sungai dengan tujuan untuk menahan tanah-tanah yang terbawa oleh aliran air sehingga terendapkan didaerah tangkapan Gully Plug dan Dam Penahan. Hasil yang diperoleh yaitu masyarakat di Desa Rembitan dapat mengetahui cara rehabilitas hutan dan lahan dengan metode sipil Teknis untuk mengembalikan fungsi dan produktivitas hutan seperti semula serta memberikan kesadaran kepada masyarakat disana akan pentingnya peranan hutan sebagai ekosistem alam.
Pemuda merupakan generasi penerus yang wajib diberdayakan dalam berbagai sektor. Terutama dalam bidang pertanian karena bidang ini merupakan bidang penting yang dapat mendukung ketahanan pangan secara nasional. Kegiatan ini bertujuan untuk memotivasi masyarakat khususnya para pemuda untuk tetap melestarikan sector pertanian yang berkelanjutan. Pelaksanaan kegiatan pengabdian ini dilaksanakan selama satu bulan di Desa Dibal, Kecamatan Ngemplak, Kabupaten Boyolali dengan peserta pemuda dari organisasi P4I yang terdiri dari 10 orang pemuda. Metode pelaksanaan dimulai dari tahapan persiapan sampai penjualan hasil panen. Hasil panen budidaya kangkung dan sawi dijual pada distributor sayur. Harga yang ditentukan oleh pedagang distributor ini adalah 1.000/ikat kangkung dan 1.500/ikat sawi. Dengan hasil panen 150 ikat tanaman kangkung dan 200 ikat tanaman sawi, sehingga diperoleh hasil penjualan yaitu Rp. 450.000 (Rp. 150.000 hasil tanaman kagkung dan Rp. 300.000 untuk tanaman sawi).
<p>Land conversion will continue to occur over time. Population growth and regional development can cause land conversion. It is undeniable that land conversion will change vacant land, especially productive agricultural land, into built-up land. The purpose of this study is to determine the extent of changes in productive agricultural land and the conversion of productive agricultural land. Within 10 years Dibal Village has experienced many changes with the construction of toll roads and railroads. The variables for this study are land cover, built-up land and undeveloped land parameters. This study uses image interpretation analysis with Arcgis 10.3 and by doing a ground check to ensure the correctness of the interpretation. To test the accuracy of image interpretation is done with the overall accuracy confusion matrix with the kappa accuracy test results of 98.3% so that image interpretation can be trusted. This research is a qualitative research method with a descriptive approach. The results show that in a period of 10 years in Dibal Village there has been a decrease in productive agricultural land of around 9.69 hectares / 5.70%, while built-up land has increased by 9.69 hectares / 5.70%. The decrease in productive agricultural land consists of a decrease in rice fields and gardens. Productive agricultural land that has changed into built-up land includes rice fields and gardens that have turned into toll roads, railroads and community settlements.</p><p> </p>
Dusun Ngolang, Desa Kuta, Mandalika merupakan kawasan yang digunakan untuk bermukim sementara warga relokasi Ex-Sirkuit Mandalika. Sebelum menempati hunian yang telah dipersiapkan oleh PT Pengembang Pariwisata Nasional Indonesia atau Tourism Development Corporation (ITDC), masyarakat terdampak pembangunan Sirkuit Mandalika berkegiatan di Dusun Ngolang dengan beberapa keterbatasan, salah satunya tidak adanya pekerjaan khususnya bagi para ibu-ibu rumah tangga. Sebagian besar dari mereka menggantungkan hidupnya dari bantuan-bantuan yang datang, baik dari Pemerintah Daerah, Pemerintah Pusat dan swasta lainnya. Tujuan diadakannya pendampingan pengolahan pangan untuk masyarakat (khususnya ibu-ibu rumah tangga) antara lain: 1) menciptakan kompetensi dibidang pengolahan pangan; 2) melakukan diversifikasi produk dari hasil-hasil pertanian yang dikembangkan di desa-desa penyangga Mandalika; 3) meningkatkan peluang pengembangan produk untuk mendukung pariwisata di Mandalika 4) Berkontribusi terhadap UMKM di manajemen Bumdes Desa Kuta, Mandalika; 5) Menciptakan lapangan pekerjaan bagi ibu-ibu rumah tangga dan 6) Membentuk kelembagaan Kelompok Wanita Tani (KWT)
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2025 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.