This research aims to reveal the doxa generated by the Jakarta Arts Council (DKJ) and its role as the institution with the legitimacy to build cultural construction, especially in the field of literature. This study uses the theory of genetic structuralism or also known as constructivist structuralism by Pierre Felix Bourdieu. This theory departs from the basic concept of the habitus and the arena, agency and structure as the principles that gave birth and developed the habits, producing habitus as well as perspectives. The results shows that the habitus and the perspective place the Jakarta Arts Council as doxa and as a guidelines for cultural practices in art programs, which is rooted on the structure of culture that is constructed through symbolic violence toward the involved agents and is socialized in the field of culture through similarly of symbolic violence.
This study discusses how a phenomenon can affect civilization and the outlook on society. Prediction is so important to uncover major events that have occurred at a certain period or period. Forecast defined as attempts to acquire knowledge through occult ways or using certain rituals. Said forecaster derived from Arabic which means a science Raml for interpreting, judging, see and predict the fate of someone in the future. Activities divination fortune-telling in the novel Sabdo Palon Pudarnya Surya Majapahit by Dhamar Shashangka refers to signs/phenomena that come from nature itself, namely with the emergence of a red lunar eclipse (blood moon) lunar eclipse, Chandra Kartika, earthquake, and head of the earth at Majapahit sky. The conclusions from this study indicate that predictions are so important to answer someone's curiosity and curiosity about things that are beyond the limits of ordinary human abilities and to reveal it all also requires help from someone who has extraordinary abilities and knowledge of the prophecy itself. In this novel, the translator is focused on the figure of Sabdo Palon
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui formula yang ada didalam novel Tentang Kamu karya Tere Liye, sehingga teori sastra formula digunakan untuk mengetahui hal tersebut. Kata, frasa, kalimat, paragraf, dan peristiwa yang ada dalam novel merupakan data utama. Metode kerja yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis formula menjadi dua rumusan yaitu karakteristik yang terdiri dari mitos dan simbol yang membentuk pola besar dan ketertarikan artistik dan kultural untuk menciptakan formula. Hasil kajian memperlihatkan formula yang terdapat dalam novel Tentang Kamu terdiri dari formula melodrama sosial.Karakterisktik utama melodrama sosial adalah kombinasi sejumlah aksi dan latar untuk membangun pandangan dunia imajinasi seperti benar atau salah, baik atau benar. Arketipe melodrama sosial merupakan latar sosial yang dikembangkan secara terperinci yang menciptakan pemuasaan emosional dengan ketertarikan yang melekat dalam analisis fenomena sosial secara detail. Alur utama melodrama yang layak dikokohkan adalah setelah adanya kesengsaraan dan penderitaan, adanya kebahagiaan dan kemenangan.Formula detektif klasik Cerita detektif klasik dapat dilihat dari pahlwan dan individu yang mengatasi halangan dan bahaya untuk memenuhi beberapa misi yang penting. Fokus ketertarikan utama cerita detektif adalah tokoh pahlawan dan halangannya harus diatasi. Eskapisme sebagai daya tarik novel Tentang Kamu. Formula dalam eskapisme adalah formula dalam karya sastra hanya bisa diungkapkan dengan eskapisme. Pelarian pembaca dari dunia nyata merupakan konsep dari eskapisme. Eskapismes memiliki kaitan dengan sastra formula. Bentuk-bentuk formula yang ada dalam isi cerita memancing daya tarik pembaca. Dasar-dasar yang menimbulkan pembaca ingin tahu adalah adanya petualangan-petualangan yang dilakukan oleh para tokoh dalam novel Tentang Kamu. Petualangan ini mengungkapkan teka-teki yang mendasarkan pada formula melodrama sosial dan detektif klasik yang telah mengajak pembaca untuk berpetualang dalam dunia imajinasi membuat mereka ingin tahu, dan tidak berhenti bila belum menemukan hasil akhir cerita.Menjadi daya tarik dalam novel Tentang Kamu adalah cerita, latar dan tokoh sesuai dengan peran yang dimiliki tokoh dan isi cerita yang sesuai dengan latar terjadinya cerita. Adanya unsur petualangan, mengungkapkan teka-teki, dan mistersi yang membuat pembaca terus membaca hingga ahkir cerita dalam novel Tentang Kamu. Proses membaca merupakan proses melarikan diri untuk membuat perasaan lega bagi diri pembaca. Aktualisasi proses pembaca yang ditemukan unsur eskapisme .
Transformasi dalam konteks karya sastra merujuk pada pergantian wujud dari satu teks ke teks yang lain. Transformasi di dalam teks disusun layaknya kutipan mozaik. Teks merupakan penyerapan serta transformasi dari teks yang lain. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan transformasi makna yang terjadi dalam naskah Penjual Bendera karya Wisran Hadi. Penelitian ini menggunakan teori intertekstualitas yang digagas oleh Julia Kristeva. Dalam penelitian ini, pada naskah Penjual Bendera karya Wisran Hadi terdapat teks sosial dan kesejarahan masyarakat indonesia. Ada dua langkah dalam menemukan ideologeme melalui analisis suprasegmental dan intertekstual. Proses dalam ideolegeme diantaranya adalah oposisi, transformasi dan transposisi. Penelitian ini menggunakan metode teknik pengumpulan data dan studi pustaka. Tranformasi makna yang terdapat dalam naskah penjual bendera adalah makna bendera yang pada awalnya merdeka atas perjuangan dari penjajahan bertransormasi menjadi merdeka atas kesejahteraan keluarga kemudian bertransformasi lagi menjadi merdeka atas kebebasan berpendapat, berfikir dan eksistensi diri.
Penelitian ini membahas masalah sosial yang terdapat dalam Dwilogi novel Kelir Slindet dan Telembuk Karya Kedung Darma Romansha dengan menggunakan tinjauan sosiologi sastra. Dalam penelitian ini dipaparkan beberapa bentuk masalah sosial yang ada di dalam Dwilogi novel Kelir Slindet dan Telembuk Karya Kedung Darma Romansha dan faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya masalah sosial tersebut. Landasan teori yang dipakai dalam analisis penelitian ini adalah teori Alan Swingewood tentang karya sastra merupakan refleksi sosial. Untuk memudahkan dalam menganalisis secara sosiologi, penelitian ini menggunakan analisis intirnsik yaitu menganalisis tokoh, latar, alur dan tema.Dari penelitian yang telah dilakukan, penulis menyimpulkan bahwa dalam Dwilogi novel Kelir Slindet dan Telembuk terdapat permasalahan sosial yaitu: disharmonis keluarga, masalah kemiskinan, prositusi dan sex bebas, pelanggaran terhadap norma masyarakat, kejahatan atau kriminalitas dan pemerkosaan. Faktor yang menyebabkan terjadinya masalah sosial tersebut diantaranya: Cinta tidak direstui, pertengkaran keluarga, kurangnya lapangan pekerjaan, tidak bertanggungjawab, tidak bisa mengontrol diri dan himpitan ekonomi.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.