Latar Belakang : Atrial Septal Defect (ASD) merupakan penyakit jantung bawaan yang memungkinkan aliran darah antara dua bagian jantung, atrium kanan dan atrium kiri bercampur. Biasanya atrium kanan dan atrium kiri dipisahkan oleh sekat yang disebut septum interatrial. Jika septum rusak atau tidak ada, maka darah kaya akan oksigen dan karbon dioksida akan bercampur sehingga pasien sering mengalami gejala seperti jantung berdebar kencang, sesak nafas serta nyeri dada. Post operasi Atrial Septal Defect (ASD) Closure tipe II menimbulkan keluhan yang lebih kompleks lagi yaitu nyeri akibat incisi, sesak nafas serta penurunan kemampuan fungsional setelah operasi. Tujuan : Pelaksanaan program fisioterapi pada kasus ini bertujuan mengetahui pengaruh dari pemberian intervensi fisioterapi berupa Breathing exercise, latihan batuk efektif, mobilisasi bertahap dan edukasi dalam mengurangi nyeri, sesak nafas serta meningkatkan kemampuan fungsional pasien. Metode : case report ini dilakukan fisioterapi terhadap subjek dengan kondisi post operasi Atrial Septal Defect (ASD) Closure tipe II dengan pemberian program terapi berupa breathing exercise, latihan batuk efektif, mobilisasi bertahap dan edukasi sebanyak 3 kali sesi terapi. Selanjutnya dilakukan pengukuran setiap sesi terapi dan didapatkan hasil penuruan nyeri, penurunan nilai sesak nafas serta peningkatan kemampuan fungsional. Hasil : hasil menunjukan bahwa program fisioterapi komperesif pada kasus post operasi Atrial Septal Defect (ASD) Closure tipe II menurunnya keluhan nyeri, menurunkan tingkat sesak nafas dan meningkatkan aktifitas fungsional. Kesimpulan : Program fisioterapi pada case repot ini terbukti mengurangi keluhan nyeri, mengurangi sesak nafas serta meningkatkan kemampuan fungsional pasien.