Analisis Aqad Muzara’ah dan Musaqah

Abstract

This journal aims to explain how aqad Muzara’ah and Musaqah, Cooperation in agricultural land has actually existed since long ago until now. However, what is happening now is that the cooperation between them (land owners and tenants) is usually called paroan sawah, where the contract is not written down but only verbally. This often results in losses on the one hand, because there is no evidence. In Islamic banking, the most widely used principles are deliberation and mudaraba, while Muzara’ah and are used specifically for plantation or agricultural financing by several Islamic banks. Muzara’ah has it has from the only the passing, the Italy'ah limited on the plant that were like, rice, ginger, the potato. As for annual crops, the musaqat scheme can be used. Because of the specific nature of this Muzara’ah, most Islamic banks use deliberation or greetings for agricultural business credit. However, in its development, the practice of Muzara’ah tends to be mudaraba (cooperation with a profit sharing system). Technically mudaraba is a business cooperation contract between two parties in which the first party (shahib al maal) provides all the capital, while the other party is called mudharib as the business manager. Profits in mudaraba will be shared by the agreement set forth in the contract. Meanwhile, the loss will be borne by the party making the negligence.

Analysis of Musaqah Agreements in Rubber Land Management in Sungai Bertam Village Jambi Luar Kota District

“…Lalu pekerja mendapatkan bagian yang telah disepakati dari buah yang dihasilkan, sedangkan sisanya adalah untuk pemiliknya (Arifin, 2020). Pada intinya perbedaan antara muzaraah, mukhabarah, dan musaqah adalah kalau muzaraah tanahnya sudah ada dan bibitnya dari yang punya lahan,mukhabarah tanahnya sudah ada dan bibitnya dari penggarap, sedangkan musaqah tanamannya sudah ada tapi butuh penggarap untuk memelihara dan merawatnya (Syaickhu et al, 2020). Kerjasama dalam bentuk musaqah menurut kebanyakan ulama fiqih hukumnya mubah (boleh) bila dilakukan sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan Islam.Hanya saja beberapa ulama berbeda pendapat terkait denganmasalah yang diperbolehkan dalam musaqah.…”

Buku Ajar Bisnis Syrkah: Teori & Aplikasi

“…Dalam kesepakatan mendapat sebagian hasil panen sesuai akad di awal perjanjian akan tercipta kemakmuran dan kesejahteraan antar masyarakat dengan adanya kerukunan dan perputaran roda ekonomi sesuai dengan ketentuan agama Islam (Syaickhu et al, 2020).…”

Tinjauan Hukum Islam Terhadap Sistem “Bagi Hasil” Petani Bawang Merah Di Desa Banjarsawah Kecamatan Tegalsiwalan Kabupaten Probolinggo

“…Menurut Malikiyah, al saqah atau musaqah merupakan proses berumbuhnya tanaman dalam tanah, hal ini akan dibahas terpisah dalam lima bagian, (Syaickhu et al, 2020)…”

“…Jika kedua boleh pihak yang berakad meninggal dunia, kedua belah pihak ahli waris boleh memilih antara meneruskan akad atau menghentikannya. (Syaickhu et al, 2020)…”

“…Secara istilah Muzara"ah adalah kerjasama pengolahan pertanian antara pemilik tanah dengan penggarap tanah dengan perjanjian bagi hasil yang jumlahnya menurut kesepakatan bersama, tetapi pada umumnya paroan sawah atau fifty-fifty untuk pemilik tanah dan penggarap tanah. (Syaickhu et al, 2020) Hanafiah memberikan pengertian muzara"ah adalah ibarat akad kerjasama penggarapan tanah sawah dengan imbalan sebagai hasil dengan ketentuan -ketentuan yang ditetapkan oleh syara". Malikiyah sendiri memberikan arti muzara"ah sebagai syirkah (kerja sama) di dalam menanam tanaman (penggarap tanah).…”