2020
DOI: 10.26418/jpmipa.v11i1.32556
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Analisis Kebutuhan Pengembangan Perangkat Pembelajaran Kimia Dasar Berbasis Inkuiri

Abstract: The research aimed to need analysis of developing Basic Chemistry learning tools based on inquiry. This was descriptive research. The subjects were a syllabus, two lectures, and 43 students of the Third Semester in Academic Year 2018/2019 on Science Education Study Program, Ganesha University of Education. The object was Basic Chemistry topics, the materials that are difficult for the students and their cause, lectures constraint in learning, and lectures view about learning based on inquiry. Data were collect… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
4
1

Citation Types

0
2
0
6

Year Published

2021
2021
2023
2023

Publication Types

Select...
5

Relationship

0
5

Authors

Journals

citations
Cited by 6 publications
(8 citation statements)
references
References 0 publications
0
2
0
6
Order By: Relevance
“…Konsep mata pelajaran Kimia, termasuk materi struktur atom [25], dirasa sulit untuk siswa karena membutuhkan ketrampilan untuk berhitung [26]. Kesulitan yang dialami siswa juga disebabkan oleh beberapa hal yaitu rendahnya kemampuan matematika siswa, materi yang abstrak, lupa terhadap konsep yang dipelajari karena kebiasaan menghafal pelajaran sehingga pengetahuan awal menjadi rendah [27].…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Konsep mata pelajaran Kimia, termasuk materi struktur atom [25], dirasa sulit untuk siswa karena membutuhkan ketrampilan untuk berhitung [26]. Kesulitan yang dialami siswa juga disebabkan oleh beberapa hal yaitu rendahnya kemampuan matematika siswa, materi yang abstrak, lupa terhadap konsep yang dipelajari karena kebiasaan menghafal pelajaran sehingga pengetahuan awal menjadi rendah [27].…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Pembelajaran kimia meliputi aspek yang dapat dilihat dengan indra yang berupa fakta konkret dan aspek tidak dapat dilihat dengan indra yang hanya bisa dipahami dengan logika. Dalam menginterpretasi dan memahami ilmu kimia membutuhkan keterkaitan tiga bentuk representasi yaitu makroskopik (nyata, dapat dilihat, disentuh dan dicium), submikroskopik (atom, molekul, ion dan struktur) dan representasional/simbolik (simbol, rumus, persamaan, molaritas, manipulasi matematis, dan grafik) (Eilks & G.Zuin, 2018;Suardana & Juniartina, 2020). Namun kenyataannya, dalam pembelajaran banyak peserta didik mengalami kesulitan dalam merepresentasikan aspek tersebut pemahaman siswa terkait materi kimia masih kurang (Nazalin & Muhtadi, 2016;Suardana & Juniartina, 2020).…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Dalam menginterpretasi dan memahami ilmu kimia membutuhkan keterkaitan tiga bentuk representasi yaitu makroskopik (nyata, dapat dilihat, disentuh dan dicium), submikroskopik (atom, molekul, ion dan struktur) dan representasional/simbolik (simbol, rumus, persamaan, molaritas, manipulasi matematis, dan grafik) (Eilks & G.Zuin, 2018;Suardana & Juniartina, 2020). Namun kenyataannya, dalam pembelajaran banyak peserta didik mengalami kesulitan dalam merepresentasikan aspek tersebut pemahaman siswa terkait materi kimia masih kurang (Nazalin & Muhtadi, 2016;Suardana & Juniartina, 2020). Hal inilah yang membuat peserta didik mengalami kesalahan konsep sebagai akibat dari kurangnya pemahaman konsep tentang aspek makroskopis yang berbeda dengan submikroskopis dalam pembelajaran kimia.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Pembelajaran kimia diharapkan tidak hanya memberikan pengetahuan sebanyak-banyaknya kepada siswa, tetapi diharapkan mampu merangsang berpikir, bersikap ilmiah dan kreatif serta tanggung jawab siswa terhadap peristiwa sehari-hari yang relevan dengan pelajaran kimia (Apriadi et al, 2018;Prasetyowati & Suyatno, 2016a). Selain itu, siswa juga diharapkan mampu mengaplikasikan ilmu yang diperoleh dalam kehidupan sehari-hari serta menyadari dampaknya terhadap lingkungan dan berusaha mencari solusinya sehingga dapat melestarikan lingkungan sekitarnya (Budiariawan, 2019;Suardana & Juniartina, 2020). Proses pembelajaran, sudah seharusnya memperhatikan aspek kemampuan berpikir siswa yang telah dilaksanakan melalui perubahan paradigma pembelajaran dari yang bersifat teacher centered (berpusat pada guru) menjadi student centered (berpusat pada siswa) (Katawazai, 2021;Rapanta, 2021).…”
Section: Pendahuluanunclassified