2017
DOI: 10.15294/jvce.v2i1.10912
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Analisis Kesenjangan Pelaksanaan Standar Proses pada Pembelajaran Produktif di SMK

Abstract: Tujuan penelitian, diantaranya menguraikan bagaimana pelaksanaan standar proses, menganalisis seberapa tingkat kesenjangannya dan merancang bagaimana solusi permasalahan terkait kesenjangan pelaksanan standar proses. Penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Aspek dalam penelitian ini adalah (a) perencanaan pembelajaran; (b) pelaksanaan pembelajaran; (c) penilaian hasil belajar; (d) pengawasan oleh kepala sekolah. Teknik pengumpulaan data, yang digunakan adalah metode obse… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...

Citation Types

0
1
0
1

Year Published

2021
2021
2021
2021

Publication Types

Select...
2

Relationship

0
2

Authors

Journals

citations
Cited by 2 publications
(2 citation statements)
references
References 0 publications
0
1
0
1
Order By: Relevance
“…Standar ini memiliki fungsi untuk dasar pada perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan pendidikan untuk menciptakan pendidikan nasional yang berkualitas, pada akhirnya bisa lihat mutu dari pendidikan nasional tersebut (Atika et al, 2017).…”
unclassified
“…Standar ini memiliki fungsi untuk dasar pada perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan pendidikan untuk menciptakan pendidikan nasional yang berkualitas, pada akhirnya bisa lihat mutu dari pendidikan nasional tersebut (Atika et al, 2017).…”
unclassified
“…As an illustration of these gaps were (1) vocational education in Indonesia, the world of schools, wanted graduates to have high learning achievement in a fast time while the industrial world wanted graduates with adequate technical competence and attitudes (Wibowo, 2016); (2) learning inVHS did not yet have a national standard that required adjustment to the dynamics of life that develops in the community. The learning method often used in classrooms was teacher-centered so that students were not given the freedom to develop their knowledge, creativity, and ability to create a work (Atika, Sudana, and Basyirun, 2017); (3) students were not yet ready to be demanded to adjust quickly to new technologies in the world of work with more complex problems related to daily life (Mohamad, 2017). To bridge this gap, more innovative learning strategies were needed with appropriate learning activities and teaching materials.…”
mentioning
confidence: 99%