AbstrakKegiatan ekonomi kreatif pada industri batik rakyat di Indonesia dan Malaysia masih sangat terbatas. Selama ini kegiatan ekonomi kreatif industri batik rakyat di Indonesia dan Malaysia belum bersentuhan dengan teknologi digital dalam bentuk aplikasi. Permasalahan industri batik rakyat, salah satunya adalah belum memiliki sumber daya manusia yang mendukung kegiatan ekonomi kreatif berbasis teknologi digital. Sementara itu industri batik rakyat yang sudah memanfaatkan teknologi digital seperti aplikasi digital, juga memiliki keterbatasan dalam memenuhi permintaan pasar dunia yang heterogen. Aplikasi dengan nama SDBP-22 (Self Design Batik Prototype 2022) hasil kolaborasi Indonesia - Malaysia. Tulisan ini memakai metode deskriptif-eksperimentatif. Berangkat dari sumber data digital (e-journal, e-book). Kegiatan produksi batik pada industri rakyat, belum banyak bersentuhan dengan teknologi e-ekonomi, termasuk dalam perancangan desain motif batik yang sesuai permintaan konsumen. Tujuan penelitian ini adalah meningkatkan kemampuan adaptasi industri batik rakyat yang perlu didukung oleh teknologi digital melalui desain aplikasi dan mampu memenuhi selera estetika konsumen secara lebih personal dan spesifik. Kata Kunci: aplikasi, batik, ekonomi kreatif, kolaborasi AbstractThe creative economic activities in the people's batik industry, many of which have not been in contact with digital technology in the form of apllication in Indonesia and Malaysia. The problems so far in the people's batik industry, one of which is not having human resources that support digital technology-based creative economic activities. Meanwhile, the batik industry, which has utilized digital technology such as digital application, also has limitations in meeting the demands of the heterogeneous world market. The application with the name SDBP-22 (Self Design Batik Prototype 2022) is the result of the collaboration between Indonesia and Malaysia. This paper uses a descriptive-experimental method depart from digital data sources (e-journals, e-books). This paper offers an idea that can connect consumer demand in the creation of batik motifs according to consumer needs with traditional batik producers. The findings of this paper are the adaptability of the people's batik industry in responding to the world of the creative economy, it really needs to be supported by digital technology that can meet the tastes or aesthetic tastes of consumers in a more personal and specific way. Keywords: batik, collaboration, creative economy, prototype