2021
DOI: 10.38189/jtbh.v3i2.80
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Analisis Perbandingan Gramatikal-Historis Bahasa Lidah dalam 1 Korintus dan Kisah Para Rasul

Abstract: Glossolalia is currently a relevant topic. There is much controversy and debate about the practice of speaking in tongues. This paper will conduct a comparative analysis of tongues in 1 Corinthians and Acts. The practice referred to is specifically whether the Bible allows simultaneous speaking in tongues based on both books. Also regarding the speaking in tongues, whether it must be understood by others or is it necessary for someone to interpret it. This situation also occurs in the current context. Believer… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
2
1

Citation Types

0
0
0
3

Year Published

2021
2021
2023
2023

Publication Types

Select...
2

Relationship

0
2

Authors

Journals

citations
Cited by 2 publications
(3 citation statements)
references
References 1 publication
0
0
0
3
Order By: Relevance
“…Hal ini bukan menjelaskan bahwa karunia bernubuat lebih penting daripada karunia berbahasa lidah, tetapi tujuan karunia bernubuat itu berguna untuk membangun banyak orang khususnya jemaat sedangkan berbahasa lidah hanya berguna untuk diri sendiri apabila tanpa ditafsirkan. Sehingga yang menjadi masalah di Korintus bukanlah berbahasa lidahnya, tetapi Bahasa Lidah yang tidak ditafsirkan (Tampubolon et al 2021). Bagi orang percaya Bahasa Lidah bukanlah hal yang dilarang, tetapi Paulus menjelaskan bahwa ketika seseorang berkata-kata dengan Bahasa Lidah sebaiknya ditafsirkan sehingga orang yang mendengarnya dapat mengerti dan memahaminya sehingga semua jemaat dibangun olehnya.…”
Section: Pemaknaan Bahasa Lidahunclassified
See 1 more Smart Citation
“…Hal ini bukan menjelaskan bahwa karunia bernubuat lebih penting daripada karunia berbahasa lidah, tetapi tujuan karunia bernubuat itu berguna untuk membangun banyak orang khususnya jemaat sedangkan berbahasa lidah hanya berguna untuk diri sendiri apabila tanpa ditafsirkan. Sehingga yang menjadi masalah di Korintus bukanlah berbahasa lidahnya, tetapi Bahasa Lidah yang tidak ditafsirkan (Tampubolon et al 2021). Bagi orang percaya Bahasa Lidah bukanlah hal yang dilarang, tetapi Paulus menjelaskan bahwa ketika seseorang berkata-kata dengan Bahasa Lidah sebaiknya ditafsirkan sehingga orang yang mendengarnya dapat mengerti dan memahaminya sehingga semua jemaat dibangun olehnya.…”
Section: Pemaknaan Bahasa Lidahunclassified
“…Mengapa karunia Bahasa Lidah relevan bagi gereja masa kini? Bahasa Lidah adalah salah satu karunia dari Roh Kudus yang diberikan oleh Roh Kudus sebagai kemampuan bagi gereja untuk melaksanakan misi di dunia ini agar Amanat Agung dapat diselesaikan (Tampubolon et al 2021). Jadi, selama gereja masih melakukan misi penyelesaian Amanat Agung maka karunia Bahasa Lidah akan tetap ada, setelah semuanya berakhir maka yang sempurna akan datang (1Kor.…”
Section: Relevansi Bahasa Lidahunclassified
“…Metode historisgramatikal yaitu berusaha memahami teks-teks alkitabiah sebagaimana dimaksudkan penulis asli dan berangkat dari pandangan bahwa Alkitab adalah suatu karya tulis yang sudah final. 6 Secara metodologis, penyelidikan historis-gramatikal mencakup beberapa aspek pengamatan, yaitu: penyelidikan kata (lexiology), penyelidikan tata bahasa dan relasi sintaksis, penyelidikan genre (gaya sastra), penyelidikan historis dilakukan untuk mengamati dua hal utama, yaitu: sejarah didalam teks dan sejarah dari teks. 7 HASIL DAN PEMBAHASA Konteks Agama…”
Section: Metode Penelitianunclassified