2019
DOI: 10.20527/jbk.v5i1.5940
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Analisis Perbedaan Faktor Risiko Kejadian Demam Berdarah Dengue Antara Daerah Endemis Dan Daerah Sporadis

Abstract: Demam Berdarah Dengue (DBD) atau Dengue Haemorrahagic Fever (DHF) merupakan salah satu dari beberapa penyakit menular yang menjadi masalah kesehatan di dunia, terutama negara yang berkembang. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan indeks jentik dan perilaku Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) di daerah endemis dan daerah sporadis DBD di Kota Banjarbaru. Rancangan penelitian yang digunakan adalah cross sectional study menggunakan teknik simple random sampling dengan sampel berjumlah 100 responden… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
4
1

Citation Types

0
1
0
7

Year Published

2021
2021
2022
2022

Publication Types

Select...
3

Relationship

0
3

Authors

Journals

citations
Cited by 3 publications
(8 citation statements)
references
References 2 publications
0
1
0
7
Order By: Relevance
“…Based on the spatial description of DHF endemicity stratification in Sragen, out of 208 villages/sub-subdistricts, 58 were dengue endemic areas and only 12 were included in the category of dengue free areas;while 137 others are classified into the sporadic category [19,20]. Based on the description of the results, it can be seen that all districts in Sragen, a total of 20 subdistricts, were in the category of endemic areas for DHF.…”
Section: Discussionmentioning
confidence: 99%
“…Based on the spatial description of DHF endemicity stratification in Sragen, out of 208 villages/sub-subdistricts, 58 were dengue endemic areas and only 12 were included in the category of dengue free areas;while 137 others are classified into the sporadic category [19,20]. Based on the description of the results, it can be seen that all districts in Sragen, a total of 20 subdistricts, were in the category of endemic areas for DHF.…”
Section: Discussionmentioning
confidence: 99%
“…Kondisi sanitasi lingkungan yang tidak memenuhi syarat kesehatan menjadi penyebab utama beberapa penyakit, termasuk DBD. Pada tahun 2016, Kementerian Kesehatan Indonesia mencatat bahwa DBD terkait dengan faktor ekologis dan pilihan individu (5). Karena Aedes aegypti, vektor utama DBD, lebih menyukai iklim yang lebih hangat, penyakit ini lebih sering terjadi di kota daripada di pedesaan (6).…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Studi ini menyimpulkan bahwa ada hubungan antara prevalensi DBD di daerah endemik dan sporadis dengan budaya membersihkan tempat penampungan air secara rutin minimal seminggu sekali. Ada korelasi antara mobilitas diukur dalam waktu yang dihabiskan di daerah endemik dan prevalensi DBD di daerah sporadis, tetapi tidak di daerah endemik (5).…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Pembatasan atau jarak sosial yang dianggap sebagai faktor risiko penularan COVID-19 intra-domisili. Pembatasan ini dianggap efektif dalam mengurangi penularan COVID-19 tingkat populasi, tetapi berdampak peningkatan kasus DBD (Zhou, 2020, Wenty et al, 2018Khayati, 2021).…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Pusat infeksi dan reservoir dapat menjadi lokasi yang berisiko tinggi terjadi penularan. Populasi manusia dan distribusi populasi vektor serta variabilitas dalam pola perjalanan manusia dangat mempengaruhi kecepatan penularan DBD (Wenty et al, 2018;Khayati, 2021;BPS, 2021;Khayati, 2021). Pada masa pandemi COVID-19 diberlakukan lockdown/pembatasan, warga tinggal di rumah, dan risiko infeksi dengue dapat meningkat.…”
Section: Pendahuluanunclassified