Pada aspek kognitif, anak mengalami perkembangan pada otaknya sehingga mereka semakin mudah untuk belajar, mengingat, serta berpikir logis. Tujuan ini ialah dalam rangka melakukan kajian menangani hambatan siswa dalam belajar berdasarkan sudut pandang neuropsikologi melalui memberikan informasi data hasil temuan agar bisa diberikan terapi serta pemeriksaan lebih lanjut secepatnya. Riset ini menerapkan pendekatan kuantitatif dengan jumlah responden sebanyak 116 siswa yang mana memiliki prestasi rendah dalam belajar sejumlah 60 orang (sebagai kasus) serta sejumlah 56 orang lainnya mempunyai prestasi tinggi (sebagai kontrol). Disamping dilakukan tes kemaknaan dan korelasi antara kasus dan kontrol terhadap temuan aspek neuropsikologi Peneliti menggunakan analisis data melalui perhitungan proporsinya kemudian dilanjutkan pada tabulasi silang untuk selanjutnya diuji kemaknaan diantaranya, t-test, chie square tes dan uji korelasi r. Pearson. Pengaruh beberapa variabel bebas (jenis kelamin, umur, BMI, gangguan neuropsikologi) terhadap variabel terikat (prestasi belajar rendah) menunjukkan bahwa prestasi belajar sangat dipengaruhi secara kuat oleh adanya gangguan pada perkembangan anak serta neuropsikologi (p <0.05). Masalah ini bersifat interdisipliner antara bidang ilmu medis (neurologi), psikologis, linguistik, terapi wicara dan ilmu-ilmu terikat lainnya.