Produk rempah (jamu) dinilai mampu meningkatkan daya tahan tubuh karena khasiatnya. Hal ini menyebabkan permintaan obat herbal meningkat di masa pandemi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi masyarakat dalam mengonsumsi produk rempah pasca pandemi. Peneliti melakukan penelitian di kota Malang. Sampel yang dipilih menggunakan metode convenience sampling dengan sampel sebanyak 100 responden. Jenis data ini menggunakan data primer yang diperoleh dari kuesioner. Kuesioner dinilai menggunakan skor likert kemudian dianalisis menggunakan regresi linier berganda. Hasil yang diperoleh, nilai Adjusted R Square (R2) sebesar 88,5%, maka semua variabel dapat menjelaskan pengaruh terhadap keputusan konsumsi pada produk rempah. Faktor yang berpengaruh signifikan antara lain pendapatan (x1), kelas sosial (x3), motivasi (x5), lokasi (x8), waktu (x9), aroma (x12), tekstur (x13), dan harga (x14), sedangkan faktor yang tidak berpengaruh signifikan antara lain variabel pekerjaan (x2), tradisi (x4), persepsi (x6), kesehatan (x7), bentuk (x10), dan rasa (x11). Mengetahui faktor-faktor tersebut akan menghasilkan rekomendasi bagi produsen untuk meningkatkan penjualannya, terutama dalam menerapkan strategi pemasaran produk.