Bioaktivator atau pupuk hayati merupakan bahan yang mengandung mikroorganisme yang digunakan petani padi dengan tujuan untuk meningkatkan produksi padi sehingga tercipta peningkatan ketahanan pangan. Penelitian bertujuan untuk menganalisis produksi, pendapatan usahatani padi serta pengaruh bioaktivator dan input produksi lainnya terhadap produksi usahatani padi. Penelitian dilakukan di Kelompok Tani Margo Santoso, Desa Ngajum, Kabupaten Malang. Simple random sampling digunakan sebagai penentu pengambilan sampel. Populasi petani diketahui sejumlah 102 orang dan diambil sampel 50 responden menggunakan perhitungan rumus Slovin. Analisis data menggunakan fungsi produksi Cobb Douglass. Hasil penelitian diketahui rata-rata produksi padi dan pendapatan usahatani padi yang menggunakan bioaktivator sebesar 9.385 kg/Ha dengan pendapatan Rp. 30.886.260 /Ha sedangkan yang tidak menggunakan bioaktivator 7.817 kg/Ha dengan pendapatan Rp. 23.329.566 /Ha. Hasil penelitian diketahui bahwa secara simultan variabel benih, pupuk, pestisida, tenaga kerja, dan bioaktivator berpengaruh terhadap variabel produksi padi sedangkan secara parsial variabel pestisida, tenaga kerja, dan bioaktivator berpengaruh secara signifikan terhadap produksi padi, namun variabel benih dan pupuk tidak berpengaruh nyata terhadap produksi padi. Strategi yang dapat digunakan untuk meningkatkan produksi usahatani padi dengan menambah bioaktivator sebesar 1% akan meningkatkan produksi padi 19,9%, menambah tenaga kerja 1% akan meningkatkan produksi sebesar 17,7% dan menambah pestisida sebesar 1% akan meningkatkan produksi 8,7%. Namun, jika menambah 1% benih hanya dapat meningkatkan produksi sebesar 5% dan menambah pupuk 1% hanya meningkatkan produksi sebesar 8,4%.