Facebook memiliki fungsi beragam termasuk dalam membantu kegiatan profesional. Sebagai media sosial yang digunakan oleh 140 juta penduduk Indonesia, facebook memiliki peran signifikan juga dalam membantu tugas wartawan. Fenomena pemanfaatan referensi media sosial juga banyak dipraktikkan di luar negeri. Namun, konvergensi media mempertanyakan batasan pemanfaatan facebook oleh wartawan dalam menyusun berita. Sebab, konvergensi media memberikan keleluasaan bagi pengguna media sosial untuk bisa menjadi komunikan sekaligus komunikator di dalamnya. Penelitian ini menggunakan metode naratif kualitatif yang mewawancarai 9 informan terdiri dari wartawan cetak, elektronik maupun online. Metode naratif menggambarkan praktik penggunaan sumber media facebook dari kaca mata wartawan yang dijadikan sebagai sumber dalam menyajikan berita. Purposive sampling merupakan teknik pengambilan jumlah informan. Hasil dari penelitian ini adalah facebook dijadikan sebagai media referensi oleh wartawan dalam mencari, menggelola dan menyusun berita. Batasan penggunaan referensi ada pada kegiatan mencari obyek pemberitaan dan memperkuat data penulisan berita. Terdapat dua fitur dalam facebook yang dijadikan sebagai referensi yakni update status dan grup. Wartawan berperan sebagai gatekeeper dalam mendistribusikan pesan. Langkah yang dilakukan dalam mengelola informasi berita di facebook meliputi: pengecekan, filter, crosscheck dan penulisan berita. Sedangkan, kriteria informasi yang diakses adalah bobot informasi berdampak sosial, proximity, kecenderungan media tentang konten pemberitaan, keunikan konten, extraordinary, nilai dan berita yang tinggi.