<p class="AbstrakCxSpFirst"><strong>Abstract:</strong> The purpose of this research and development is to obtain empirical findings about the development of Android-based Augmented Reality (AR) and measure the effectiveness of using AR to improve problem solving skills in learning 3D spatial modeling at SD Muhammadiyah 3 Surabaya. The development model used is the ADDIE model. Based on the results of validation by material and media experts, it shows that Android-based AR is very good and feasible to be implemented in elementary school students. The average validation result of material experts and experts is 4.9. There is a significant effect between problem solving ability before being given AR treatment and after being given AR treatment. From the interpretation aspect it is 46.4%, the analysis aspect is 27.7%, the inference aspect is 37.9%, the evaluation aspect is 79.5%, the explanation aspect is 89.5%, and the self-regulation aspect is 31. ,5%. The results of research and product development can be categorized as very suitable for use in learning 3D spatial modeling.</p><strong>Abstrak:</strong> Tujuan dari penelitian dan pengembangan ini yaitu untuk mendapatkan temuan empirik tentang pengembangan <em>Augmented Reality</em> (AR) berbasis android dan mengukur efektivitas penggunaan AR untuk meningkatkan kemampuan pemecahan masalah pada pembelajaran pemodelan bangun ruang 3D di SD Muhammadiyah 3 Surabaya. Model pengembangan yang digunakan adalah model ADDIE. Berdasarkan hasil validasi oleh ahli materi dan media menunjukkan bahwa AR berbasis android sangat bagus dan layak untuk diimplementasikan pada siswa Sekolah Dasar. Rata-rata hasil validasi ahli materi dan ahli sebesar 4.9. Terdapat pengaruh yang siginifikan antara kemampuan pemecahan masalah sebelum diberi perlakuan AR dan sesudah diberi perlakuan AR. Ditinjau dari aspek <em>interpretation </em>sebesar 46,4%, aspek <em>analysis</em> sebesar 27,7%, aspek <em>inference</em> sebesar 37,9%, aspek <em>evaluation </em>sebesar 79,5%, aspek <em>explanation</em> sebesar 89,5%, dan pada aspek <em>self-regulation </em>sebesar 31,5%. Hasil penelitian dan pengembangan produk dapat dikategorikan sangat layak digunakan pada pembelajaran pemodelan bangun ruang 3D.