2017
DOI: 10.15578/ma.12.1.2017.19-26
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Budidaya Udang Vaname Dengan Padat Penebaran Tinggi

Abstract: ABSTRAKUpaya meningkatkan produktivitas lahan tambak dapat dilakukan dengan meningkatkan padat penebaran disertai dengan pemberian akuinput yang prima serta dukungan teknologi yang memadai. Tiga padat penebaran yaitu 750; 1.000; dan 1.250 ekor/m 2 , diaplikasikan pada tambak dengan luasan 1.000 m 2 dengan kedalaman air 1,8 m dilengkapi dengan sistem aerasi berupa kincir dan root blower, pompa submersible, automatic feeder, central drain dan collector drain serta Instalasi Pengolah Air Limbah (IPAL). Kapasitas … Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
2
1
1
1

Citation Types

1
6
0
13

Year Published

2017
2017
2023
2023

Publication Types

Select...
9

Relationship

2
7

Authors

Journals

citations
Cited by 30 publications
(25 citation statements)
references
References 5 publications
1
6
0
13
Order By: Relevance
“…Teknologi tambak superintensif (TSI) mulai berkembang untuk udang vaname dengan padat penebaran mencapai 1.250 ekor/m 2 dan menghasilkan produktivitas 12,6 ton/1.000 m 2 (Syah et al, 2017), bahkan Atjo (2014) mendapatkan 15,3 ton/1.000 m 2 pada penebaran 720 ekor/m 2 . Padat penebaran tinggi memberikan konsekuensi terhadap beban limbah yang dihasilkan, disebabkan retensi nitrogen (N) dan fosfor (P) pakan pada budidaya udang vaname, masing-masing adalah 22,27% dan 9,79% sehingga nutrien yang terbuang ke lingkungan perairan tambak masingmasing mencapai 77,73% nitrogen dan 90,21% fosfor (Hongsheng et al, 2008).…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Teknologi tambak superintensif (TSI) mulai berkembang untuk udang vaname dengan padat penebaran mencapai 1.250 ekor/m 2 dan menghasilkan produktivitas 12,6 ton/1.000 m 2 (Syah et al, 2017), bahkan Atjo (2014) mendapatkan 15,3 ton/1.000 m 2 pada penebaran 720 ekor/m 2 . Padat penebaran tinggi memberikan konsekuensi terhadap beban limbah yang dihasilkan, disebabkan retensi nitrogen (N) dan fosfor (P) pakan pada budidaya udang vaname, masing-masing adalah 22,27% dan 9,79% sehingga nutrien yang terbuang ke lingkungan perairan tambak masingmasing mencapai 77,73% nitrogen dan 90,21% fosfor (Hongsheng et al, 2008).…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Hasil pengamatan kandungan padatan tersuspensi total (Total Suspended Solid/ TSS) yang didapatkan berkisar 5-307 (134±88) mg/L pada petak A dan 25-441 (135,0±123) mg/L. Kadar TSS air tambak udang vaname dengan padat penebaran 500 ekor/m 3 berkisar 137,5-475,0 (292,4±75,5) mg/L (Samocha et al, 2013) dan padat penebaran 500-1.250 ekor/m 2 berkisar 13-640 (191±139) mg/L (Rachmansyah et al, 2017). Hal ini menunjukkan bahwa selama proses budidaya dihasilkan material organik yang terakumulasi di dalam tambak dan menciri pada meningkatnya nilai TSS air tambak.…”
Section: Kualitas Airunclassified
“…Tahe et al (2014) mendapatkan sintasan udang vaname super intensif sebesar 85,6% dan 92,4% dengan perlakuan padat penebaran 500 dan 600 ekor/m 2 dengan produksi 6,37-8,41 ton yang dipelihara selama 105 hari. Pada padat penebaran 750-1.250 ekor/m 2 , sintasan mencapai 79,2-87,3% dengan produksi 7.862-12.163 kg/1000 m 2 (Rachmansyah et al, 2017). Samocha et al (2013) melaporkan sintasan udang vaname cukup bervariasi 81,6-95,5 % pada padat penebaran 390-530 ekor/m 3 .…”
Section: Produksi Sintasan Dan Rasiounclassified
“…At the present time, the cultivators in Tegal City are applying intensive technology with the use of a narrow land with an average pond area of 1000 m², a stocking density of 100 individuals/m², and the production target of 1.6 tons per pond/per plot or 16 tons per hectare. The optimal stocking density will result in maximum productivity and income so that the cultivation can be sustainable (Syah et al, 2017).…”
Section: Introductionmentioning
confidence: 99%