Budidaya udang vaname pada kawasan perairan pesisir Bangka Tengah dilakukan secara intensif menggunakan pakan buatan sebagai pakan utama udang. Permasalahan yang muncul pada setiap budidaya intensif yaitu sisa pakan yang tidak termakan dan sisa metabolisme berupa feses dan urin yang berpotensi menyebabkan kesuburan ekosistem perairan. Dekomposisi bahan organik oleh mikroorganisme akan menghasilkan senyawa nitrogen dalam bentuk nitrat dan fosfat. Senyawa-senyawa ini merupakan nutrisi yang diserap oleh tumbuhan sehingga berpotensi menyebabkan pertumbuhan berlebih dari mikroalga. Penelitian ini bertujuan menguji dan menganalisis kandungan nitrat, fosfat dan parameter kualitas air lainnya serta kesesuaian air limbah yang dihasilkan pada lokasi buangan tambak udang vaname di Kabupaten Bangka Tengah. Lokasi yang dijadikan penelitian yaitu Tambak Udang TLTA (Lokasi 1), Tambak Udang ALB (Lokasi 2), dan Tambak Udang SDL (Lokasi 3). Metode penelitian yang digunakan adalah metode analisis deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian menunjukan bahwa Kandungan nitrat pada lokasi 1, 2 dan 3 masing-masing sebesar 0,92±0,18 mg/L, 0,89±0,14 mg/L, dan 0,93±0,21 mg/L dan kandungan fosfat masing-masing sebesar 0,25±0,09 mg/L, 0,15±0,11 mg/L, dan 0,23±0,15 mg/L. Kandungan nitrat dan fosfat tersebut masih memenuhi kriteria baku mutu standar air buangan limbah tambak namu n terdapat potensi eutrofikasi pada saat limbah tersebut masuk ke perairan umum. Hal ini dikarenakan nilai nitrat dan fosfat tersebut berada pada kisaran yang dapat menyebabkan terjadinya eutrofikasi. Kandungan parameter kualitas air TSS, BOD, COD, kekeruhan, suhu, salinitas, pH dan DO pada semua titik lokasi menunjukan nilai yang masih memenuhi standar baku mutu yang menggambarkan bahwa tidak terdapat ketercemaran dari limbah tambak udang yang dihasilkan.