Berkembangnya kemajuan teknologi informasi dan komunikasi, sistem pelayanan konvensional yang selama ini diterapkan di instansi pemerintah bergeser menjadi sistem pelayanan berbasis elektronik. Pergeseran ini yang disebut era disrupsi. Hal ini sejalan dengan Instruksi Presiden Nomor 3 tahun 2003 tentang kebijakan dan strategi pengembangan E-Government. Pada bidang pelayanan kesehatan terdapat layanan e-health. E-health merupakan aplikasi yang didalamnya terdapat program yang dapat digunakan untuk mengambil nomor antrian untuk puskesmas dan rumah sakit. Namun, pada kenyataan dilapangan layanan e-health di Puskesmas Kalirungkut Kota Surabaya masyarakat selalu meminta bantuan kepada petugas loket untuk mengakses layanan e-health salah satunya di dalamya program antrian online, masyarakat masih tidak mau belajar dan melek teknologi. Tujuan penelitian ini berfokus pada implementasi layanan e-health di Puskesmas Kalirungkut Kota Surabaya. Metode yang digunakan dalam peneltian ini yaitu deskriptif kualitatif dengan teknik pengambilan data melalui wawancara dan literature review. Adapun hasil analisis dalam penelitian ini berdasarkan teori implementasi Van Meter dan Van implementasi layanan e-health di Puskesmasn Kalirungkut telah memenuhi 6 variabel teori implementasi Van Meter dan Van Horn. E-health sebagai layanan publik kepada masyarakat pada implementasinya di Puskesmas Kalirungkut dapat terlaksana dengan baik, meskipun terdapat beberapa kendala tetapi dapat diatasi sehingga pelayanan kesehatan menggunakan e-health dapat dilakukan secara berkualitas.
Potensi sumberdaya perikanan dan kelautan yang dimiliki Kabupaten Probolinggo cukup besar. Dinas Kelautan dan Perikanan Probolinggo (2012) menyebutkan bahwa bandeng dan udang vanamei merupakan komoditas yang banyak dibudidayakan di tambak Kabupaten Probolinggo, namun air buangan dari tambak berpotensi mencemari lingkungan, sehingga diperlukan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) guna mengolah limbah menjadi aman untuk dikembalikan ke laut. Pembangunan IPAL direncanakan dengan beberapa alternatif kemudian dilakukan analisis kelayakan menggunakan metode Stokastik untuk mengetahui alternatif yang paling layak diterapkan dari segi ekonomi. Hasil anggaran investasi untuk pembangunan IPAL yaitu Rp 52.149.000. Biaya tersebut diperoleh dari hasil panen udang setiap tahunnya. Dengan 1 kolam tambak udang vaname didapatkan keuntungan sebesar Rp. 378.000.000. Biaya Operasi dan Pemeliharaan selama setahun yaitu Rp. 109.900.000. Berdasarkan perhitungan yang telah dirancang, dapat disarankan untuk menggunakan Alternatif 1 dengan 1 kolam produksi dan 1 kali panen dalam setahun. Dikarenakan keuntungan bersih tiap tahun terbesar yaitu Rp 297.400.694, payback periode yang singkat yaitu 1 tahun, B/C sebesar 2,12, NPV Rp 2.061.552.086, IRR 38,49% dan semua kondisi layak berdasarkan analisis sensitivitas.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.