Community-Based Education and Regional Culture, Has It Been Put into Practice?

Abstract

Communities and regional potential are the closest relations in the environment. The diversity and uniqueness of each community and region should be used to encourage the nation’s intellectual life. Using a literature review approach, this study aimed to obtain the appropriate strategy for implementing community-based education and local culture. Data were collected from previous research journals from 2010 to 2021. Then, it was analyzed using data reduction steps, data presentation, and conclusions or verification. The result shows that the implementation of these education approaches needs attention to the strategy and factor that affects it. The implications of the research results are discussed further in this article.

Pendidikan Karakter Berbasis Keluarga Terintegrasi Pembelajaran untuk Menanamkan Nilai-nilai Toleransi Sejak Dini

“…Penanaman nilai-nilai toleransi sudah terlaksana melalui kegiatan yang sudah terstruktur dari tujuan, program, proses dan evaluasi. Pada model Pendidikan karakter ini terlihat bahwasannya guru membuat tujuan, program, dan evaluasi serta sumber belajar (Fauziddin et al, 2022), sedangkan orang tua membantu dalam proses dan dievaluasi bersama dengan guru. Dapat tergambar pada bagan dibawah ini, yang menjadi poin penting dalam model Pendidikan karakter berbasis keluarga adalah terintegrasinya dalam pembelajaran PAUD untuk menanamkan nilai-nilai toleransi ada anak.…”

Pedoman Literasi Digital Guru untuk Meningkatkan Kemampuan Kognitif Anak Usia Dini

“…Pendidikan di usia dini merupakan suatu yang sangat esensial untuk di intervensi agar tidak menurunnya kualitas pendidikan, untuk itu guru memiliki pengaruh yang besar dalam mencapai tujuan pembelajaran yang efektif dan berdampak signifikan, selain memiliki tanggung jawab yang besar pada kemajuan pendidikan guru juga harus mampu bersikap aktif, kreatif dan interkonektif dalam proses pengembangan dan pertumbuhan peserta didik terutama pada zaman digitalisasi. Guru dapat memasukkan nilai budaya pada pembelajaran (Fauziddin et al, 2022), agar anak tidak kehilangan identitas. Teori Earl V. Pullias dan James D.Young, memaparkan pendidik wajib bersikap sebagai individu yang multitalents dan dengan begitu pendidik diharapkan mampu melaksanakan tugas dan tanggung jawab secara baik (Janer Simarmata et al, 2021).…”

Analisis Permainan Tradisional Cakbikak untuk Mengasah Kemampuan Motorik Kasar Anak Usia Dini

“…Masyarakat dan potensi daerah merupakan relasi terdekat di lingkungan. Keberagaman dan keunikan daerah harus dimanfaatkan untuk mendorong kehidupan intelektual bangsa (Fauziddin et al, 2022). Anak-anak cenderung senang bermain game yang berbau teknologi, game dari perangkat, dan game dari internet, terlihat dari jenis game yang mereka pilih.…”