ABSTRAK. Penanaman kentang searah lereng sering dilakukan di lahan-lahan curam sehingga memberikan dampak negatif berupa meningkatnya laju aliran permukaan dan erosi, serta mempercepat proses degradasi lahan. Untuk itu diperlukan teknik konservasi tanah yang murah dan mudah diterapkan oleh petani sehingga produktivitas tanaman kentang meningkat dan sekaligus dapat mengendalikan kecepatan aliran permukaan dan erosi. Penelitian bertujuan memperoleh teknologi usahatani konservasi kentang yang dapat mengurangi laju erosi dan ramah lingkungan serta mampu meningkatkan produktivitas dan pendapatan usahatani kentang. Lokasi penelitian terletak di sentra produksi kentang lahan kering dataran tinggi dengan ketinggian tempat 1.725 m dpl., dan kemiringan lahan 40% di Desa Tosari, Kecamatan Tosari, Kabupaten Pasuruan, pada musim hujan 2014/2015. Rancangan percobaan secara acak kelompok dengan tujuh perlakuan dan empat ulangan. Perlakuan teknik konservasi tanah meliputi: (1) teknologi petani A (bedengan searah lereng), 125 kg Urea/ha + 200 kg ZA/ha + 75 kg SP36/ha + 250 kg Ponska/ha + 5 ton pupuk organik/ha, (2) teknik konservasi B1 (bedengan kemiringan 30 o ), 300 kg Urea/ha + 350 kg ZA/ha + 200 kg SP 36/ha + 100 kg KCl/ha + 2,5 ton pupuk organik/ha, (3) teknik konservasi B2 (bedengan kemiringan 30 o ), 150 kg Urea/ha + 200 kg ZA/ha + 100 kg SP36/ha + 50 kg KCl/ha + 5 ton pupuk organik/ha dan Trichoderma, (4) teknik konservasi C1 (bedengan searah lereng selang seling guludan kontur), 300 kg Urea/ha + 350 kg ZA/ha + 200 kg SP 36/ha + 100 kg KCl /ha + 2,5 ton pupuk organik/ha, (5) teknik konservasi C2 (bedengan searah lereng selang seling guludan kontur), 150 kg Urea/ha + 200 kg ZA/ha + 100 kg SP36/ha + 50 kg KCl /ha + 5 ton pupuk organik/ha dan Trichoderma, (6) teknik konservasi D1 (teras kredit dengan bedengan searah lereng), 300 kg Urea/ha + 350 kg ZA/ha + 200 kg SP36/ ha + 100 kg KCl/ha + 2,5 ton pupuk organik/ha, dan (7) teknik konservasi D2 (teras kredit dengan bedengan searah lereng), 150 kg Urea/ha + 200 kg ZA/ha + 100 kg SP36/ha + 50 kg KCl/ha + 5 ton pupuk organik/ha dan Trichoderma. Hasil penelitian menunjukkan penerapan teknik konservasi tanah dengan perlakuan bedengan searah lereng selang seling guludan kontur di lahan berlereng > 40% disertai pemupukan ½ dosis rekomendasi (150 kg Urea/ha + 200 kg ZA/ha + 100 kg SP36/ha + 50 kg KCl/ha + 5 ton pupuk organik/ha dan Trichoderma) menghasilkan umbi 37,7 ton/ha serta bawang prei 1,54 ton/ha yang ditanam pada areal guludan kontur dan secara ekonomi menguntungkan dengan R/C ratio 4,25. Dengan demikian, teknik konservasi tanah searah lereng selang seling guludan kontur mampu mengurangi erosi dan penggunaan pupuk kimia serta meningkatkan hasil dan pendapatan usahatani kentang.Kata kunci: Budidaya kentang; Teknik konservasi; Lahan kering berlereng; Erosi; Produktivitas ABSTRACT. Planting potatoes in a slope direction is often done on steep terrain so as to have a negative impact of increased run-off and erosion, and accelerate the process of land degradation. For that, requi...