2019
DOI: 10.35906/vom.v9i1.82
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Dampak Edukasi Hipertensi Berbasis Budaya Luwu Terhadap Pengetahuan Penderita Hipertensi

Abstract: Prevalensi Hipertensi nasional berdasarkan Riskesdas 2013 sebesar 25,8%. Hipertensi yang tidak mendapat penanganan yang baik menyebabkan komplikasi seperti Stroke, Penyakit Jantung Koroner, Diabetes, Gagal Ginjal dan Kebutaan. Kurangnya pengetahuan tentang masalah hipertensi bagi lanjut usia mempengaruhi persepsi lansia dalam menanggapi masalah hipertensi yang diderita. Persepsi yang sering keliru tentang masalah hipertensi pada lanjut usia akan berdampak pada pada penerapan perawatan lanjut usia dengan penyak… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
3
1

Citation Types

0
0
0
7

Year Published

2021
2021
2023
2023

Publication Types

Select...
5

Relationship

0
5

Authors

Journals

citations
Cited by 6 publications
(7 citation statements)
references
References 0 publications
0
0
0
7
Order By: Relevance
“…Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah tingginya tekanan darah sistolik ≥ 140 mmHg dan tekanan darah diastolic ≥ 90 mmHg pada dua kali pengukuran dengan selang waktu lima menit dalam keadaan tenang (1). Hipertensi yang tidak ditangani dengan baik dapat menyebabkan terjadinya stroke, penyakit jantung koroner, gagal ginjal, diabetes hingga kebutaan (2). Berdasarkan data dari World Health Organization (WHO) hipertensi sudah menyerang 22% penduduk di dunia atau diperkirakan sekitar 1,13 miliar orang di dunia menderita hipertensi (3).…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah tingginya tekanan darah sistolik ≥ 140 mmHg dan tekanan darah diastolic ≥ 90 mmHg pada dua kali pengukuran dengan selang waktu lima menit dalam keadaan tenang (1). Hipertensi yang tidak ditangani dengan baik dapat menyebabkan terjadinya stroke, penyakit jantung koroner, gagal ginjal, diabetes hingga kebutaan (2). Berdasarkan data dari World Health Organization (WHO) hipertensi sudah menyerang 22% penduduk di dunia atau diperkirakan sekitar 1,13 miliar orang di dunia menderita hipertensi (3).…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Contoh lain adalah msyarakat Madura yang dikenal dengan budaya khas, unik, stereotipikal serta stigmatic, dimana mereka memiliki kekhususan dalam hal kultural diantaranya adalah ketaatan, ketundukan, dan kepasrahan mereka pada empat figure kehidupan yaitu Bhuppa' Bhappu Ghuru Rato (Ayah, Ibu, Guru dan Pemimpin Pemerintahan) sehingga mereka sangat patuh serta menjunjung tinggi figur tersebut, sensitivitas budaya pada figure sangat memiliki efek pada kepatuhan diet (24). Kesehatan dengan basis budaya mampu meningkatkan kepatuhan pasien dengan hipertensi tidak terkontrol untuk melakukan perubahan gaya hidup yang mendukung dalam pengelolaan hipertensi, selain itu budaya yang melat pada pribadi seseorang akan mempengaruhi kesembuhan dari penyakitnya (25).…”
Section: Etnis Dan Nilai Budayaunclassified
“…Persepsi yang terkadang kurang tepat saat menghadapi penyakit hipertensi pada lansia dapat berdampak pada saat penerapan perawatan lansia dengan penyakit hipertensi. Sehingga sangat diperlukan adanya edukasi kesehatan guna meningkatkan pengetahuan masyarakat khususnya lansia [8]. Pemberian edukasi kesehatan penyakit hipertensi kepada masyarakat di RT.…”
Section: Pendahuluanunclassified